A.
Judul
Penelitian
Pengendalian dan
peningkatan kualitas ban dengan metode pfmea pada proses building mesin exxium
pt gajah tunggal tbk
B.
Nama
Penulis
Ryan Ganang Prasetyawan
Program Studi Teknik Industri,
Institut Teknologi Nasional Bandung
C.
Nama
Jurnal
Volume VIII, No 1, 2014, Jurnal PASTI
Institut Teknologi Nasional Bandung, Dalam Link http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/article/view/438/380
D.
Latar
Belakang Masalah
PT
Gajah Tunggal Tbk. merupakan salah satu perusahaan sebagai produsen ban
berkualitas yang memiliki daya saing tinggi diantara produsen ban lainnya. PT
Gajah Tunggal Tbk. menyadari akan persaingan yang dihadapinya saat ini, untuk
itu perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar fokus pada
pelanggan melalui pengendalian dan peningkatan kemampuan proses. Terdapat
banyaknya potensi-potensi kecacatan yang terjadi pada saat proses building, dan
dipilihnya FMEA sebagai objek dalam penelitian ini, karena FMEA adalah salah
satu metode untuk memecahkan suatu masalah terhadap potensi kecacatan dan
meminimalisir biaya. RPN adalah sebuah teknik untuk menganalisa resiko yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang potensial yang telah diidentifikasikan
selama pembuatan FMEA.
E.
Masalah
/ Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana
Pengendalian Kualitas Ban yang dihasilkan dari mesin Exxium ?
2. Bagaimanakah
Pengendalian Kualitas Ban dari mesin Exxium dengan Metode PFMEA ?
F.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
Penelitian ini adalah menganalisa pengendalian
kualitas ban yang dihasilkan mesin Exxium dengan metode PFMEA dan
mengurangi scrap tyre mesin Exxium dengan berpedoman pada dokumen FMEA.
G.
Metode
Dengan
melakukan studi literatur dari berbagai jurnal dan sumber yang mendukung
tentang penelitian ini, yang menjadi referensi dan acuan dalam penelitian,
dilanjutkan dengan mengumpulkan data yang berupa data sekunder yaitu data
kegagalan, data perbaikan, dan data perawatan selama alat beroperasi dalam
kurun waktu tertentu, dan menganalisis dengan tabel FMEA yang berfungsi untuk
memberikan pembobotan pada nilai Severity, Occurance, dan Detection berdasarkan
potensi efek kegagalan, penyebab kegagalan dan proses kontrol saat ini untuk
menghasilkan nilai Risk Priority Number (RPN). Estimasi biaya kegagalan
dihitung untuk mengetahui seberapa besar biaya kegagalan yang bisa dihindari
bila pengendalian kualitas terlaksana dengan baik.
H.
Hasil
Penelitian
Dari
diagram pareto mengenai total scrap tyre dari mesin building exxium diketahui
80% dari total scrap dihasilkan oleh 4 tipe defect, yaitu BL, BLP, SC dan CL.
Dari perhitungan RPN diketahui bahwa failure mode yang harus diberi pengawasan
lebih adalah : Satu. Area BT Drum yaitu keliling BT Drum tidak sesuai spec.
Nilai detection 8, artinya deteksi oleh operator masih melalui
visual/pendengaran. Dua. Area Carcass Drum yaitu material tidak center.
Severity adalah 8, artinya menyebabkan hilangnya fungsi utama (kendaraan tidak
bisa beroperasi, tidak ada efek keamanan pada operasi kendaraan). Tiga. Area
Carcass Drum yaitu sambungan ply terbuka khususnya untuk monoply. Nilai
severity adalah 10, ini merupakan nilai terburuk untuk severity. PFMEA
merupakan acuan dalam pembuatan setiap checksheet maupun bahan training untuk
operator dan leadernya. PFMEA memberikan informasi detail dari setiap step
mesin beserta potential failurenya, sehingga diharapkan operator dapat memahami
setiap critical point dalam setiap proses produksi pada mesin building
exxium. Setelah implementasi PFMEA
dilakukan pengamatan terhadap hasil proses produksi, baik quantity dan
qualitynya dengan menggunakan sistem barcode. Dari sistem barcode dapat
diketahui berapa jumlah ban yang dihasilkan dan bagaimanakah judgement dari
team isnpeksi apakah OK atau NG.
I.
Review
/ Komentar
Untuk
lebih meningkatkan penurunan scrap adalah: Satu. perlu adanya kajian tambahan
mengenai penurunan defect berdasarkan total kerugian yang diakibatkan oleh
jumlah scrap tyre yang dihasilkan. Dua. Perlu adanya modifikasi mesin untuk
menambahkan kontrol untuk memberikan
peringatan kepada operator bahwa terjadi kesalahan set up. Tiga. Perlu
adanya kajian yang lebih mendalam lagi guna mendapatkan prosentase yang lebih
besar dalam hal penurunan defect.
J.
Abstrak
Jurnal
PT
Gajah Tunggal Tbk merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di dalam
pembuatan ban, baik ban motor maupun ban mobil. Suatu perusahaan akan berhasil
meraih pasar apabila kualitas atau mutu produknya baik, akan tetapi tetap
memperhatikan aspekaspek lainnya seperti harga jual yang dapat bersaing dan
juga pelayanan terhadap konsumen. Pada laporan Tugas Akhir ini ditemukan dua
jenis scrap yang dihasilkan oleh mesin exxium, yaitu scrap tyre appearance yang
akan berpengaruh dalam keamanan berkendara dan scrap tyre uniformity yang akan
berpengaruh ke dalam kenyamanan dalam berkendara. Scrap tyre appearance yang
dominan adalah Blister Liner (BL), Spread Cord(SC), Crack Liner(CL) dan Blown
Ply(BLP). Dan scrap tyre uniformity yang dominan adalah Radial Force Variation
(RFV), Lateral Force Variation (LFV), Conisity (Con) dan Bumpy Side (BPS). Dari
hasil diagram sebab akibat untuk menganalisa masalah yang terjadi, dilakukan
rencana perbaikan masalah dengan metode PFMEA dengan cara menentukan nilai
severity, occurance dan detection untuk mengetahui nilai RPN tertinggi. Dari
aplikasi metode PFMEA diperoleh penurunan prosentase defect BL sebesar 46,49%,
BLP sebesar 76,62%, SC sebesar 42,43% dan CL mengalami peningkatan sebesar
5,3%.
K.
Daftar
Pustaka
·
Anonim. Pedoman Kerja Pembuatan PFMEA dan
Process Flow Chart & Risk Assesment.
·
Bowles, J. B., Peláez, C. E. 1995. Fuzzy
logic prioritization of failures in a system failure mode, effects and
criticality analysis. Reliability Engineering & System Safety, Vol. 50,
Hal. 203–213
·
Departemen Technical. 2014. Manufacturing
Technical Standar, Departemen Technical Plant D, Tangerang
·
Dorothea, A. 2003. Manajemen Kualitas
Pendekatan Sisi Kualitatif. Ghalia Indonesia: Jakarta.
·
Ilham, MN. 2012. Analisis Pengendalian
Kualitas Produk Dengan Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) Pada
PT. Bosowa Media Grafika, skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Hasanuddin Makasar, Makasar.
·
Ishikawa, K. 1998. Teknik Penuntun
Pengendalian Mutu. Penerbit Mediyatama Sarana Perkasa.
·
Jayswal, A., Li, X., Zanwar A., Lou,
H., Huang, Y. 2011. A sustainability
root cause analysis methodology and its application. Journals Computers and
Chemical Engineering, Vol. 35, Hal. 2786-2798.
·
Nasution, MN. 2005. Manajemen Mutu Terpadu
Total Quality Management. Graha Indonesia: Bogor.
·
Nasution, MN. 2005. Manajemen Mutu Terpadu
Total Quality Management. Graha Indonesia: Bogor.
·
Purwanto, A. 2009. Analisa Defect Report
Untuk Produk Contact Series di PT. JST Indonesia. Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Industri., Universitas Mercu Buana: Jakarta.
·
Sankar, N. R., & Prabhu, B. S. (2001).
Modified approach for prioritization of failures in a system failure mode and
effects analysis. International Journal of Quality & Reliability
Management, Vol. 18, Hal. 324–336.
·
Surhone, L., Timpledon, M., &
Marseken, S. 2010. Pareto analysis: Statistics, decision making, Pareto
principle, fault tree analysis, failure mode and effects analysis. Pareto
distribution. Wikipedia Betascript Publishing.
·
Tjiptono, F., Diana, A. 2001. Total
Quality Management. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.