.

Rabu, 28 September 2016

Review Jurnal: Implementasi Sistem Supply Chain Management


Oleh: Aam Komalasari
 
A.  Judul Penelitian
Implementasi Sistem Supply Chain Management (SCM) pada PT. Carrefour Indonesia

B.   Nama Penulis
Teddy Dwiyangtri P.a dan Sarip Hidayatulohb
a.    Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi FST , Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
b.    Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Telp : (021) 7493547 Fax : (021) 7493315 e-mail: sarip_ht@yahoo.com

C.   Nama Jurnal
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(1), 2012, 1-6, p-ISSN 1979-0767 Dalam link http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=2469

D.  Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha, khususnya dalam bisnis usaha penjualan barang, semakin berkembang pesat. Ketatnya persaingan membuat para pengusaha-pengusaha tersebut berlomba-lomba memberikan layanan terbaiknya untuk menarik konsumen agar berkunjung dan berbelanja di tempatnya. Selain layanan yang diberikan, pengusahapengusaha tersebut juga perlu memperhatikan kondisi barang yang ditawarkan, agar pengunjung yang membeli barang-barang tersebut tidak kecewa. Persediaan barang terkadang menjadi kendala dalam setiap usaha. Persediaan barang haruslah sesuai dengan permintaan pasar. Seringkali kendala tersebut menjadi hambatan di tiap-tiap perusahaan retail. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya lost of sales, yang mengakibatkan hilangnya penghasilan yang mungkin diperoleh. Barang tak tersedia memang kerap terjadi di gerai modern. Kalau pun ada, biasanya harga barang itu melonjak mengikuti tingginya permintaan. Apa penyebabnya? Salah satunya karena rantai pasokan (supply chain) ada yang terganggu. Bisa saja, barang yang dipasok telat dikirim. Atau, bisa jadi pemasok tidak mampu memenuhi service level yang disepakati dengan peritel. Misalnya, semula disepakati supplier
bisa memasok 100 unit barang ke peritel setiap minggunya, tapi kenyataannya hanya sanggup memasok 50 unit.

E.   Masalah
Selain layanan yang diberikan, pengusahapengusaha tersebut juga perlu memperhatikan kondisi barang yang ditawarkan, agar pengunjung yang membeli barang-barang tersebut tidak kecewa. Persediaan barang terkadang menjadi kendala dalam setiap usaha. Persediaan barang haruslah sesuai dengan permintaan pasar. Seringkali kendala tersebut menjadi hambatan di tiap-tiap perusahaan retail. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya lost of sales, yang mengakibatkan hilangnya penghasilan yang mungkin diperoleh. Barang tak tersedia memang kerap terjadi di gerai modern. Kalau pun ada, biasanya harga barang itu melonjak mengikuti tingginya permintaan. Apa penyebabnya? Salah satunya karena rantai pasokan (supply chain) ada yang terganggu. Bisa saja, barang yang dipasok telat dikirim. Atau, bisa jadi pemasok tidak mampu memenuhi service level yang disepakati dengan peritel. Misalnya, semula disepakati supplier
bisa memasok 100 unit barang ke peritel setiap minggunya, tapi kenyataannya hanya sanggup memasok 50 unit.

F.    Tujuan Penelitian
untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut. Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.

G.  Metode
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan. Data diperoleh dengan melakukan pencarian data mengenai objek tidak secara langsung, tetapi dengan menggunakan data-data yang telah ada sebelumnya yang dimiliki oleh Carrefor. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisa terhadap objek yang  telah menerapkan metode Supply Chain Management.

H.  Hasil penelitian
Dalam melakukan usahanya, Carrefour menerapkan Warehouse Management System, yakni InfoLog, yang memungkinkan semua proses dalam rantai pasokan bisa diintegrasikan. Metode yang dipakai Carrefour untuk SCM ini dengan menerapkan proses just-in-time (JIT) di pusat distribusi (Distribution Center/DC), yang disebut Cross Dock. Tujuannya untuk  mengefisienkan proses sehingga tidak diperlukan adanya stok di pusat distribusi. Dengan adanya Cross Dock, maka peran DC (Distribution Center) semakin berjalan dengan baik.

I.     Review
Penerapan SCM ini bisa lebih dioptimalkan. Syaratnya, pihak Carrefour harus mengintegrasikan sistem SCM-nya itu lewat jaringan komunikasi online dengan gerai-gerai yang mempunyai nilai 80% dari seluruh nilai transaksi Carrefour. Selain itu, perlu diperhatikan performance management tool di masing-masing gerai – yang bisa dianalisis oleh manajer gerai untuk kepentingan forecast atau estimasi. Tim SCM dan manajer gerai harus bisa membaca dan menginterpretasi hasil performance management tool untuk keputusan berikutnya. Lalu, sistem penerimaan barang (good receipt) di gudang masing-masing gerai disarankan bisa menggunakan sistem barcoding sehingga pergerakan barang/stok langsung termonitor (terdeteksi). “ 
     System pengiriman terpusat ini merupakan kolaborasi yang baik antara Unilever dengan Carrefour. Apabila dilihat dari rantai pasokan secara keseluruhan, kolaborasi ini menghasilkan efisiensi yang bisa dinikmati bersama oleh Unilever dan Carrefour. Dengan kapabilitas yang dimiliki Carrefour, sistem rantai pasokan yang baru ini bisa dikembangkan untuk menjangkau daerah yang lebih luas.
J.     Abstrak Jurnal
Implementasi Supply Chain Management di perusahaan ritel memiliki dampak yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari manfaat yang diperoleh perusahaan ritel yang telah menggunakannya. Tidak hanya bagi perusahaan ritel, tapi itu pemasoknya juga mendapatkan keuntungan dari kemudahan dalam mendistribusikan barang yang akan di delivery. perusahaan ritel dengan Pusat Distribusi Sebuah sistem yang baik akan membantu distribusi barang dari pemasok ke perusahaan ritel ritel yang dipimpin. Carrefour Indonesia, merupakan salah satu perusahaan ritel di Indonesia untuk implementasi sistem dalam bisnis. Carrefour menempatkan gudang pusat untuk mengadaptasi Pusat Sistem distribusi dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan pemasok dalam pengiriman barang ke Carrefour.

K.  Daftar Pustaka

Chopra, Sunil and Meindl, Peter. 2001. Supply Chain Management Strategy, Planning and Operation, Prenctice-hall
Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadarman D., Irawan. 2009. Supply Chain Management, Mudahkan Sistem Distribusi Barang Ke Retail.
Mc Leod, Raymond and Achell, George 2001. Sistem Informasi Manajemen Edisi 8. PranticeHall.
Roziani, Ayu. 2010. Analisis Dan Perancangan Manajemen Rantai Pasok Pada Toko Erstin Yogyakarta.
Setiawan, Berlia, dkk. 2008. Sistem Informasi Untuk Perusahaan Retail. 
Whitten, Jeffrey L, Bentley, Lonnie D and Dittman, Kevin C,2004. Metode Desain dan Analisis Sistem Edisi 6. Mc Graw Hill.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.