Oleh: Aam Komalasari
A. Judul Penelitian
Implementasi
Sistem Supply Chain Management (SCM) pada PT. Carrefour Indonesia
B.
Nama
Penulis
a.
Mahasiswa
Program Studi Sistem Informasi FST , Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
b. Staf Pengajar Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Telp : (021)
7493547 Fax : (021) 7493315 e-mail: sarip_ht@yahoo.com
C.
Nama
Jurnal
Studia
Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(1), 2012, 1-6, p-ISSN 1979-0767 Dalam
link http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=2469
D. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
dunia usaha, khususnya dalam bisnis usaha penjualan barang, semakin berkembang
pesat. Ketatnya persaingan membuat para pengusaha-pengusaha tersebut
berlomba-lomba memberikan layanan terbaiknya untuk menarik konsumen agar
berkunjung dan berbelanja di tempatnya. Selain layanan yang diberikan,
pengusahapengusaha tersebut juga perlu memperhatikan kondisi barang yang
ditawarkan, agar pengunjung yang membeli barang-barang tersebut tidak kecewa.
Persediaan barang terkadang menjadi kendala dalam setiap usaha. Persediaan
barang haruslah sesuai dengan permintaan pasar. Seringkali kendala tersebut
menjadi hambatan di tiap-tiap perusahaan retail. Keadaan tersebut menyebabkan
terjadinya lost of sales, yang mengakibatkan hilangnya penghasilan yang mungkin
diperoleh. Barang tak tersedia memang kerap terjadi di gerai modern. Kalau pun
ada, biasanya harga barang itu melonjak mengikuti tingginya permintaan. Apa
penyebabnya? Salah satunya karena rantai pasokan (supply chain) ada yang
terganggu. Bisa saja, barang yang dipasok telat dikirim. Atau, bisa jadi
pemasok tidak mampu memenuhi service level yang disepakati dengan peritel.
Misalnya, semula disepakati supplier
bisa
memasok 100 unit barang ke peritel setiap minggunya, tapi kenyataannya hanya
sanggup memasok 50 unit.
E.
Masalah
Selain
layanan yang diberikan, pengusahapengusaha tersebut juga perlu memperhatikan
kondisi barang yang ditawarkan, agar pengunjung yang membeli barang-barang
tersebut tidak kecewa. Persediaan barang terkadang menjadi kendala dalam setiap
usaha. Persediaan barang haruslah sesuai dengan permintaan pasar. Seringkali
kendala tersebut menjadi hambatan di tiap-tiap perusahaan retail. Keadaan
tersebut menyebabkan terjadinya lost of sales, yang mengakibatkan hilangnya
penghasilan yang mungkin diperoleh. Barang tak tersedia memang kerap terjadi di
gerai modern. Kalau pun ada, biasanya harga barang itu melonjak mengikuti
tingginya permintaan. Apa penyebabnya? Salah satunya karena rantai pasokan
(supply chain) ada yang terganggu. Bisa saja, barang yang dipasok telat
dikirim. Atau, bisa jadi pemasok tidak mampu memenuhi service level yang
disepakati dengan peritel. Misalnya, semula disepakati supplier
bisa
memasok 100 unit barang ke peritel setiap minggunya, tapi kenyataannya hanya
sanggup memasok 50 unit.
F.
Tujuan
Penelitian
untuk
memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai suplai yang
terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai
suplai tersebut. Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi
dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai
suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga
penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah
dipakai.
G. Metode
Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari
sumber pertama baik dari individu atau perorangan. Data diperoleh dengan
melakukan pencarian data mengenai objek tidak secara langsung, tetapi dengan
menggunakan data-data yang telah ada sebelumnya yang dimiliki oleh Carrefor.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisa terhadap objek yang telah menerapkan metode Supply Chain
Management.
H. Hasil penelitian
Dalam
melakukan usahanya, Carrefour menerapkan Warehouse Management System, yakni
InfoLog, yang memungkinkan semua proses dalam rantai pasokan bisa
diintegrasikan. Metode yang dipakai Carrefour untuk SCM ini dengan menerapkan
proses just-in-time (JIT) di pusat distribusi (Distribution Center/DC), yang
disebut Cross Dock. Tujuannya untuk
mengefisienkan proses sehingga tidak diperlukan adanya stok di pusat
distribusi. Dengan adanya Cross Dock, maka peran DC (Distribution Center)
semakin berjalan dengan baik.
I.
Review
Penerapan
SCM ini bisa lebih dioptimalkan. Syaratnya, pihak Carrefour harus
mengintegrasikan sistem SCM-nya itu lewat jaringan komunikasi online dengan
gerai-gerai yang mempunyai nilai 80% dari seluruh nilai transaksi Carrefour.
Selain itu, perlu diperhatikan performance management tool di masing-masing
gerai – yang bisa dianalisis oleh manajer gerai untuk kepentingan forecast atau
estimasi. Tim SCM dan manajer gerai harus bisa membaca dan menginterpretasi
hasil performance management tool untuk keputusan berikutnya. Lalu, sistem
penerimaan barang (good receipt) di gudang masing-masing gerai disarankan bisa
menggunakan sistem barcoding sehingga pergerakan barang/stok langsung
termonitor (terdeteksi). “
System
pengiriman terpusat ini merupakan kolaborasi yang baik antara Unilever dengan
Carrefour. Apabila dilihat dari rantai pasokan secara keseluruhan, kolaborasi
ini menghasilkan efisiensi yang bisa dinikmati bersama oleh Unilever dan
Carrefour. Dengan kapabilitas yang dimiliki Carrefour, sistem rantai pasokan
yang baru ini bisa dikembangkan untuk menjangkau daerah yang lebih luas.
J.
Abstrak
Jurnal
Implementasi Supply Chain Management di perusahaan ritel
memiliki dampak yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari manfaat yang
diperoleh perusahaan ritel yang telah menggunakannya. Tidak hanya bagi
perusahaan ritel, tapi itu pemasoknya juga mendapatkan keuntungan dari
kemudahan dalam mendistribusikan barang yang akan di delivery. perusahaan ritel
dengan Pusat Distribusi Sebuah sistem yang baik akan membantu distribusi barang
dari pemasok ke perusahaan ritel ritel yang dipimpin. Carrefour Indonesia,
merupakan salah satu perusahaan ritel di Indonesia untuk implementasi sistem
dalam bisnis. Carrefour menempatkan gudang pusat untuk mengadaptasi Pusat
Sistem distribusi dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan pemasok dalam
pengiriman barang ke Carrefour.
K. Daftar Pustaka
Chopra, Sunil
and Meindl, Peter. 2001. Supply Chain Management Strategy, Planning and
Operation, Prenctice-hall
Jogiyanto, 2008.
Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadarman D.,
Irawan. 2009. Supply Chain Management, Mudahkan Sistem Distribusi Barang Ke
Retail.
Mc Leod, Raymond
and Achell, George 2001. Sistem Informasi Manajemen Edisi 8. PranticeHall.
Roziani, Ayu.
2010. Analisis Dan Perancangan Manajemen Rantai Pasok Pada Toko Erstin
Yogyakarta.
Setiawan,
Berlia, dkk. 2008. Sistem Informasi Untuk Perusahaan Retail.
Whitten, Jeffrey L,
Bentley, Lonnie D and Dittman, Kevin C,2004. Metode Desain dan Analisis Sistem
Edisi 6. Mc Graw Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.