Oleh : Nur Afni Indah R
Pembaca, sekarang saya akan mengepost tentang tata letak
fasilitas ^^
Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata
letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan
fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.
Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik. Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik seringkali hal ini akan kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaaan tata letak pabrik yang baru sama sekali.
Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik. Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik seringkali hal ini akan kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaaan tata letak pabrik yang baru sama sekali.
Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik
akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga
kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu
desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak
yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara
normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu
berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak
ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil.
Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya
adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen
biaya seperti biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin,
maupun fasilitas produksi lainnya. Selain itu biaya pemindahan bahan, biaya
produksi, perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan
pengaturan tata letak pabrik yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan
di dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak
dikemudian hari.
Jadi, tata letak faslitas pabrik harus mendukung keefektifan
dan keefisienan produksi karena material handling(kegiatan pemindahan bahan)
berpengaruh 20%-70% dari total ongkos produksi (Heragu,2008).
Perancangan Tata
Letak Fasilitas dengan metode Craft
Craft singkatan dari Computerized Relative Allocation of
Facilities Technique.
Teknik CRAFT pertama kali diperkenalkan oleh Armour dan
Buffa pada tahun 1983 yang bertujuan untuk meminimumkan biaya perpindahan
material, dimana biaya perpindahan material didefinisikan sebagai aliran
produk, jarak dan biaya unit pengangkutan. Craft merupakan sebuah program
perbaikan, program ini mencari perancangan optimum dengan melakukan perbaikan
tata letak secara bertahap. Craft Mengevaluasi tata letak dengan cara
mempertukarkan lokasi fasilitas. Pertukaran-pertukaran ini berlangsung terus
menerus dan selanjutnya pertukaran fasilitas ini akan membawa ke arah tata
letak yang mendekati optimal.(All-possible two-way and three-way department
exchanges).
Input yang diperlukan untuk algoritma CRAFT antara lain:
1. Tata letak awal
Tata letak awal yang dipakai bisa berupa tata letak yang
sudah ada atau tata letak hasil rancangan baru. Informasi yang dibutuhkan dari
tata letak awal adalah data jumlah fasilitas dan luas area masing-masing
fasilitas.
2. Data aliran
Data aliran material yang ada dalam suatu lantai produksi
bisa diperoleh dari from to chart (FTC). FTC merupakan salah satu teknik
terbaru yang dipergunakan dalam pekerjaan tata letak dan pemindahan bahan.
Biasanya sangat berguna jika barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah
banyak, seperti di bengkel, kantor, atau fasilitas lainnya. FTC juga berguna
jika keterkaitan terjadi antara beberapa kegiatan dan jika diinginkan adanya
penyussunan kegiatan optimum.
Selain FTC, dalam menentukan keterkaitan antar kelompok
kegiatan digambarkan pula dalam bentuk Activity Relationship Chart (ARC). ARC
adalah suatu teknik ideal untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok
kegiatan yang saling berkaitan.
3. Data biaya
CRAFT memerlukan input berupa biaya perpindahan material.
Input biaya perpindahan berupa biaya persatuan perpindahan persatuan jarak.
4. Jumlah departemen yang tidak berubah
Salah satu masukan dalam algoritma CRAFT adalah jumlah
departemen yang tidak bisa diubah lagi tata letaknya. Dalam beberapa kasus
ditemukan beberapa departemen yang tidak bisa di ubah tata letaknya. Departemen
yang dibangun dalam bentuk bangunan tetap tentu tidak bisa lagi dirubah tata
letaknya.
CRAFT selanjutnya mempartimbangkan perubahan antara
departemen – departemen yang luasnya sama atau mempunyai sebuah batas dekat
untuk mengurangi biaya transportasi. Tipe pertukaran dapat terjadi sebagai
berikut :
1. Pair-Wise Interchanges
2. Three- Way Interchanges
3. Pair Wise Allowed by Three- Way Interchanges
4. The best of Pair Wise or Three- Way Interchanges
Cara Kerja Algoritma CRAFT
CRAFT mempertimbangkan pertukaran lokasi pasangan – pasangan
fasilitas tertentu. Pasangan – pasangan fasilitas dipertimbangkan baik yang
memiliki area yang sama atau yang berdekatan. Bila semua fasilitas adalah area
seimbang atau bila pasangan fasilitas yang tidak berdekatan memiliki area yang
sama, kemudian algoritma dapat menganalisis pertukaran pertukaran n(n-1)/2 yang
mungklin dalam setiap iterasi, dimana n adalah jumlah fasilitas dalam masalah
layout. Dalam masalah layout fasilitas umum, jumlah sebenarnya pertukaran yang
dianalisis akan kurang dari n(n-1)/2 karena tidak semua fasilitas akan memiliki
area yang sama. Pertukaran lokasi yang dihasilkan adalah yang dapat memberikan
estimasi pengurangan biaya terbesar.
Fasilitas yang akan ditukar harus memenuhi minimal satu dari
tiga kriteria dibawah ini :
1. Fasilitas memiliki perbatasan yang sama
2. Fasilitas memiliki ukuran yang sama
3. Fasilitas memiliki kedua perbatasan yang sama pada ketiga
fasilitas.
Biasanya pada penelitian menggunakan algoritma CRAFT
mengikuti prosedur algoritma pertukaran fasilitas pada software WinQSB.
Ningtyas, Agnes Novita. 2015. PERANCANGAN ULANG TATA LETAK
FASILITAS PRODUKSI DENGAN METODE GRAFIK DAN CRAFT UNTUK MINIMASI ONGKOS
MATERIAL HANDLING. Jurnal Rekayasa
dan Manajemen Sistem Industri
Vol 3, No 3 (2015)
Vol 3, No 3 (2015)
Anonim. 2012. Perancangan Tata Letak Fasilitas. Dalam http://kwdutami09.blogspot.co.id/2012/09/perancangan-tata-letak-fasilitas.html
Riskayadi, Dani. 2013. Algoritma Craft. Dalam http://daniriskayadi.blogspot.co.id/2013/05/algoritma-craft.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.