ABSTRAK
Artikel ini mengkaji mengenai pengaruh
pengorganisasian dan pemanfaatan teknologi logistik dalam pengelolaan reverse logistics di perusahaan manufaktur
penghasil barang/kemasan plastik terhadap kapabilitas inovasi dan komunikasi perusahaan dalam meningkatkan
kinerja reverse logistics perusahaan.
Analisis
yang digunakan adalah structural
equation modelingdengan menggunakan program smartpls. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan reverse
logisticsmelalui alokasi anggaran dan pembentukan unit pengelola tersendiri disertai pendayagunaan teknologi,
terutama pertukaran data secara elektronik, mampu meningkatkan kapabilitas inovasi,khususnya
kemampuan kustomisasi dan fleksibilitas perusahaan dalam meningkatkan kinerja reverse logistics, dalam
hal ketepatan waktu dan biaya operasional yang rendah. Di sisi lain, kapabilitas komunikasi belum terbukti
dapat memengaruhi kinerja reverse
logistics dikarenakan
Kapabilitas
yang dimiliki belum dimanfaatkan secara optimal.
Kata kunci: organisasi, teknologi logistik, kapabilitas
inovasi, kapabilitas komunikasi, kinerja reverse logistics perusahaan plastik.
PEMBAHASAN
Reverse
logistics (RL) adalah proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian secara
Efisien
dan efektif aliran barang (bahan baku, sediaan dalam proses, atau barang jadi)
dan
Informasi
yang terkait, dari titik konsumsi balik ke titik asal. Tujuan rl adalah
menangkap atau
Menciptakan
kembali nilai atau untuk pembuangan barang-barang yang mengalir balik (rogers
Dan
tibben-lembke, 1999). RL yang dikelola
dengan efektif membantu meningkatkan pelayanan purna jual. Pelayanan purna jual yang baik, yakni cepat tanggap
terhadap keluhan dan mampu memberikan kepastian
penyelesaian masalah retur, akan meningkatkan citra positif perusahaan
(daugherty et al., 2004; de brito et al., 2002)
Di
dalam junal ini yang di kaji adalah bagaimana pengelolaan RL, yang rumit dan membutuhkan biaya besar,
dapat dilakukan secara efisien dan efektif sehingga dapat menguntungkan perusahaan secara ekonomi
dan dapat meningkatkan citra positif perusahaan.
Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional menggunakan metode eksplanatory,
yakni berupaya menjelaskan hubungan timbal balik antar variabel melalui pengujian hipotesis.
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, yang meliputi pengembangan model empiris dan
pengukurannya berdasar kajian teori, data
dikumpulkan menggunakan kuesioner, dan pengujian terhadap hipotesis yang
dibangun.
Responden
penelitian adalah jajaran manajemen dengan jabatan setingkat manajer ke atas
Yang
berwenang mengelola rl (yakni pengelola logistik, warehouse,
transportasi/distribusi,
Produksi,
perencanaan dan pengendalian produksi dan sediaan, pengadaan, dan marketing) di
Perusahaan
manufaktur yang memproduksi barang dan/atau kemasan berbahan plastik.
HIPOTESIS YANG DI LAKUKAN
Hipotesis
1: komitmen jajaran manajemen mengorganisasikan pengelolaan rl berpengaruh
Signifikan
terhadap kinerja rl. Menemukan keberhasilan pengelolaan rl ternyata di
pengaruhi oleh sarana prasarana organisasi dan anggaran yang memadai
Hipotesis
2: komitmen jajaran manajemen menerapkan teknologi logistik berpengaruh
Signifikan
terhadap kinerja rl. Dengan temuan bahwa komitmen perusahaan menerapkan
teknologi semacam material
Handling
otomatis untuk pengumpulan, pemilihan dan pemilahan, serta pengangkutan barang
Retur
penggunaan bar codes untuk identifikasi proses reverse logistic
Hipotesis
3: komitmen jajaran manajemen mengorganisasikan pengelolaan rl berpengaruh
Signifikan
terhadap kapabilitas inovasi, yakni kemampuan melakukan kustomisasi,
fleksibilitas
Proses,
serta standarisasi sistem dan prosedur.
Hipotesis
4: komitmen jajaran manajemen menerapkan teknologi logistik berpengaruh
Signifikan
terhadap kapabilitas inovasi. Dengan temuan bahwa teknologi logistik merupakan sumberdaya yang
dapat
Membantu
perusahaan mempercepat respon dalam menjawab permintaan atau keluhan mitra
Rantai
distribusi
KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian yang telah di lakukan pada
beberapa perusahaan manufaktur yang memproduksi
barang/kemasan dari plastik. Didapatkan bahwa kapabilitas inovasi Perusahaan
dengan didukung oleh komitmen perusahaan mengorganisasikan dan mendaya gunakan
teknologi logistik terbukti memengaruhi secara signifikan kinerja RL kapabilitas
inovasi Yang
berperan penting disini adalah kemampuan melakukan kustomisasi, sedangkan dalam Organisasi
pengelola RL yang terpenting adalah anggaran dan dalam teknologi logistik yang Berperan
adalah pemanfaatan sarana pertukaran data/informasi antara perusahaan dan mitra
rantai Distribusi
secara elektronik.
Daftar
pustaka
I nyoman sutapa, 2009. Jurnal Teknik Industri: komitmen dan kapabilitas untuk
meningkatkan
Kinerja reverse logistics Vol. 11, No. 2, pp. 163-173, universitas kristen petra, Surabaya.
Anonim,
2006. The list of domestic and foreign investment companies in east java,
badan penanaman modal, pemerintah
propinsi jawa timur.
Autry,
c. W., 2005. “formalization of reverse logistics programs: a strategy for managing
liberalized returns.” Industrial marketing management, vol. 34, pp. 749-757.
Bernon,
m., cullen, j., and rowat, c., 2004. “the efficiency of reverse logistics.”
Working paper, cranfield university, uk.
Blumberg,
d. R., 1999. “strategic examination of reverse logistics and repair service requirements, needs, market size, and
opportunities.” Journal of business logistics, vol. 20, no. 2, pp. 141-159.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.