Untuk menunjang kebutuhan hidup manusia
memerlukan banyak kebutuhan maupun dari alam ataupun hasil olahan
mereka sendiri.
Karena permintaan yang banyak, manusia menciptakan penemuan atau memperbarui penemuan yang ada dalam bidang yang mereka perlukan untuk mempercepat pekerjaan mereka agar dapat memenuhi target yang di butuhkan.
Karena permintaan yang banyak, manusia menciptakan penemuan atau memperbarui penemuan yang ada dalam bidang yang mereka perlukan untuk mempercepat pekerjaan mereka agar dapat memenuhi target yang di butuhkan.
Menurut seorang ilmuwan bernama DR.
Roger W. Pease Jr. (Sander & Cormick, 1987) merekomendasikan
defini dari ergonomi sebagai berikut: “Ergonomi adalah suatu
aplikasi ilmu pengetahuan yang memperhatikan karakteristik manusia
yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan penataan sesuatu
yang digunakan, sehingga antara manusia dengan benda yang digunakan
tersebut terjadi interaksi yang lebih nyaman dan efektif”.
McCormick dan Sanders (1993) mendefinisikan ergonomi dengan
menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif. Pendekatan ini
dilakukan melalui tiga hal pokok yaitu; fokus, tujuan dan ilmu
ergonomi.
- Fokus dari ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan pekerjaan serta kehidupan sehari-hari.
- Tujuan ergonomi adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan, memperbaiki keamanan, mengurangi kelelahan dan stress, meningkatkan kenyamanan, penerimaan pengguna yang lebih besar, meningkatkan kepuasan kerja dan memperbaiki kualitas hidup.
- Pendekatan yang dilakukan dalam ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari informasi yang relevan tentang kemampuan, keterbatasan, karateristik, perilaku dan motivasi manusia terhadap rancangan produk dan prosedur yang digunakan untuk lingkungan tempat menggunakannya.
Berdasarkan pendekatan tersebut diatas
maka Chappins (1995) merangkum definisi ergonomi sebagai ilmu yang
menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku,
kemampuan, keterbatasan,dan karateristik manusia lainnya untuk
merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk
meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan, dan efektivitas
pekerjaan manusia.
Iftikar Z. Sutalaksana dkk (1979)
mendefinisikan ergonomi sebagai suatu cabang ilmu yang sistematis
untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga
orang dapat hidup dan bekerja dalam sistem itu dengan baik mencapai
tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan dengan efektif, aman dan
nyaman. Dalam ergonomi salah satu prinsip yang harus selalu digunakan
adalah prinsip fitting the task/ job to man. Hal ini mengandung
pengertian bahwa pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia, sehingga hasil yang dicapai dapat menjadi lebih
baik.
Kesimpulannya suatu pekerjaan harus
menyesuaikan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.
Dengan cara menciptakan alat bantu sgar pekerjaan manusia lebih mudah
dan cepat untuk diselesaikan.
Manfaat Ergonomi
Menurut OSHA (dalam “PERANCANGAN
ULANG RUANG DAN PERALATAN KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI BAGI
PEMBATIK TULIS PADA PENGRAJIN BATIK TULIS X"),
- Mengurangi resiko terjadinya cedera seperti MSDs dan biaya pengeluaran kompensasi kesehatan
- Meningkatkan produktifitas kerja dan memberikan kenyamanan pada pekerja
- Meningkatkan kualitas produksi
- Menurunkan angka ketidak hadiran
- Menurunkan angka turnover pekerja
- Meningkatkan nilai keselamatan kerja
- Menurunkan derajat kelelahan yang dialami pekerja (OHSA, 2000)
Meskipun sudah banyak yang menyesuaikan
pekerjaan dengan kemampuan manusia, tapi itu belum semua
terselesaikan. Seperti contoh:
Keluhan yang sering di rasakan oleh
pekerja adalah kelelahan. Kelelahan adalah suatu kondisi
dimana tubuh manusia hampir mencapai batas kemampuan dalam
beraktifitas. Hal tersebutlah yang mengakibatkan penurunan efisiensi
yang mengakibatkan terhambatnya pekerjaan. Kelelahan dibedakan dalam
2 bagian (grandjean, 1993) yaitu :
- Kelelahan Otot (muscular fatique)
Kelelahan otot
adalah suatu gejala kesakitan yang dirasakan pada otot yang muncul
akibat otot terlalu tegang. Pada saat otot diberi stimulus misalnya
dengan mengangkat, hal tersebut akan menjadikan berkontraksi dan
terjadi ketegangan. Jika stimulus tersebut diberikan secara terus
menerus maka dalam jangka waktu lama performansinya akan menurun,
yaitu pada kekuatan otot dan gerakan semakin lambat.
Kelelahan otot
mengakibatkan hilangnya kemampuan koordinasi gerakan alat-alat tubuh,
serta meningkatnya kecenderungan kesalahan dan kecelakaan yang
menyertai kelelahan otot.
- Kelelahan Umum (General Fatique)
Salah satu gejala
kelelahan umum adalah munculnya perasaan letih. Suatu perasaan
kelelahan akan teratasi jika diadakan istirahat. Berdasarkan
penyebabnya gejala keletihan umum dapat dibedakan menjadi (grandjean,
1993): Visual fatique, General bodly fatique, Mental fatique, Nervous
fatique, Kelelahan kronis, dan Circadian fatique. Jika kelelahan
tidak disembuhkan, maka pada suatu saat akan terjadi kelelahan kronis
yang menyebabkan:
- Meningkatnya ketidak stabilan psikis (perilaku)
- Depresi
- Tidak semangat dalam bekerja.
- Meningkatnya kecenderungan sakit
Prestasi yang
diukur pada output industri merupakan petunjuk yang pertama kali
dipakai untuk menilai akibat dari kelelahan. Perubahan prestasi atau
performansi kerja berubah secara teratur selama hari kerja dan selama
minggu kerja yang berkorelasi dengan perubahan ketegangan dan
kelelahan (Grandjean,1993).
Penyelesaian
Untuk mengurangi
keluhan yang di alami oleh pekerja, pembuatan tempat duduk baru
dengan disain yang telah di tentukan agar mengurangi resiko
kelelahan.
Daftar Pustaka
Asih, Endang Widuri; Oesman, Titin Isna
(Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta), 2011, Usulan
Perancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Guna Meningkatkan Kinerja
Pekerja Industri Kecil Mozaik ,
Husein, torik (Universitas Mercu
Buana); Kholil, M. (Universitas Mercu Buana); Sarsono, Ari
(Universitas Mercu Buana), 2009, Industri dan Sistem Teknik Penilaian
Journal (INASEA) Vol 10, No 1 (): INASEA Vol. 10 No 1, Penerbit:
Industri dan Sistem Teknik Penilaian Journal (INASEA),
Wignjosoebroto, Sritomo, Rahman, Arief,
Pramono, Dwi (Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111),
Perancangan Lingkungan Kerja dan Alat Bantu yang Ergonomis untuk
Mengurangi Masalah Back Injury dan Tingkat Kecelakaan Kerja pada
Departemen Mesin Bubut (Studi Kasus PT Atak Indometal Ngingas
Waru-Sidoarjo),
Hariyono, Widodo (Program Studi IKM,
FKM Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta), Soebijanto (Anatomi, FK
UGM, Yogyakarta) , Husodo, Adi Heru (Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK
UGM, Yogyakarta), Maurits, Lientje Setyawati (Program Studi Ilmu
Kesehatan Kerja, FK UGM, Yogyakarta), 2010, PERANCANGAN SISTEM KERJA
YANG ERGONOMIS DI INDUSTRI PEMELIHARAAN LOKOMOTIF “BALAI YASA
YOGYAKARTA” Studi Gerakan dan Posisi Kerja Sebagai Kontribusi
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perkeretaapian, VOLUME 13 Halaman 23 – 32, No. 01,
Agustin, Nungki (Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia), 2012, PERANCANGAN ULANG RUANG DAN
PERALATAN KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI BAGI PEMBATIK TULIS PADA
PENGRAJIN BATIK TULIS X,
@C08-Irfan Irfan Arliasyah
BalasHapusArtikel ini cukup menarik dimana pembaca dapat mengetahui apa itu Ergonomi. Dalam artikel tersebut pembaca dapat mengetahui fokus, tujuan, serta pendekatan yang dilakukan dalam ergonomi. Manfaat apasaja yang terdapat dalam sistem kerja ergonomi dijelaskan dalam artikel tersebut. Selain manfaat, terdapat berbagai keluhan yang ada dalam sistem ergonomi dan pada artikel tersebut juga menjelaskan penyelesain dalam masalah dari sistem ergonomi.
Surya Dwiatmaja
BalasHapus@C12-SURYA
Assalamualaikum,
Artikel yang bagus dan menarik. Pada bagian pengertian ergonomi, penulis melampirkan pengertian ergonomi dari beberapa tokoh sehingga pembaca diberikan banyak sudut pandang sehingga dapat memperkuat pemahaman, hal ini sangat bagus menurut saya. Manfaat dari ergonomi yang disampaikan juga cukup lengkap dan tambahan mengenai kelelahan otot juga menarik. Tetapi design ergonomi yang diberikan baru sebatas pada bangku kerja. Bagaimana dengan design pekerja yang hanya menggunakan meja kerja, bagaimana design meja kerja yang baik agar kelelahan pekerja dapat diminimalisir.
Saran saya agar ditambahkan design ergonomi dari meja kerja tanpa kursi untuk melengkapi referensi bagi pembaca.
Sekian terimakasih.