A.
Pengertian Produktivitas
Menurut Barnes (1980) produktivitas didefinisikan sebagai
ratio antara output dan input. Input disini dapat berupa tenaga kerja, bahan
baku atau material, energy, modal usaha dan lain-lain.
Sedangkan output yang dihasilkan merupakan barang atau jasa. Selain itu, produktivitas dapat dikatan juga sebagai perbandingan dari output (hasil produksi) dengan unit sumber daya atau resources (input) yang digunakan selama proses produksi dilakukan. Produktivitas itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengefisienkan kegiatan produksi ketika memproduksi barang atau jasa.
Sedangkan output yang dihasilkan merupakan barang atau jasa. Selain itu, produktivitas dapat dikatan juga sebagai perbandingan dari output (hasil produksi) dengan unit sumber daya atau resources (input) yang digunakan selama proses produksi dilakukan. Produktivitas itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengefisienkan kegiatan produksi ketika memproduksi barang atau jasa.
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam
organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas
kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena
itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini
disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang
dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk
pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain
seperti modal (Kussriyanto, 1993, p.1).
B.
Konsep Produktivitas
Produktivitas itu dapat dipahami
secara filosofis, pernyataan yang dipergunakan “Produktivitas
adalah suatu sikap mental, menciptakan hari ini yang lebih baik dari hari
kemarin dan mengusahakan hari esok yang lebih baik dari hari ini”. Sikap
mental ini menuntut kita untuk selalu berusaha membuat kemajuan-kemajuan
disegala bidang kehidupan. Orientasinya adalah selalu harus maju, tidak boleh
diam tetap ditempat, selalu berfikir untuk mencitakan kemajuan-kemajuan itu.
Dalam ilmu
Teknik Industri dikenal sejak ia dibuat suatu falsafah yang berbunyi “There
is no best way to do a job” dan “There is always a better way”. Pandangan
dalam ilmu ini adalah bahwa dalam melakukan pekerjaan apapun selalu dapat
dilakuakn dengan lebih baik. Ini berlawanan dengan falsafah yang digunakan oleh Frederick
Winslow Taylor yang menyatakan bahwa “There is one best way”. Perlu
diingat bahwa manusia selalu meningkatkan kemampuan teknologinya untuk
mengolah sumber-sumber alam guna keperluan hidupnya. Pernyataan di
atas dapat diperluas pemahamannya sebagai berikut : “Tidak
ada produk atau proses yang terbaik” dan “Selalu dapat diciptakan produk atau
proses yang lebih baik”, serta “Selalu dapat diusahakan hasil yang lebih besar
dengan pengorbanan sumber-sumber yang lebih kecil”.
Masalah
produktivitas tidak hanya memperhatikan hasil, tetapi bagaimana menggunakan
sumber daya sehemat mungkin (efisien). Oleh karena itu peningkatan prouktivitas
tidak selalu diakibatkan oleh peningkatan hasil. Bahkan dalam kasus tertentu bisa
terjadi dimana
hasilnya meningkat tetapi produktivitasnya menurun.
C. Unsur-unsur
yang terdapat dalam produktivitas
1.
Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan
ukuran efisiensi penggunaan sumber daya (input). Efisiensi merupakan ukuran
dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan
penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi
berorientasi pada masukan (input).
2.
Efektivitas
Efektivitas
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang dapat
tercapai baik secara kauntitas maupun waktu. Makin besar presentase target
tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada
keluaran.
3.
Kualitas
Secara umum
kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan persyaratan,
spesifikasi dan harapan konsumen. Kualitas merupakan salah satu ukuran
produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio input/output,
namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas
output.
D. Siklus
Produktivitas
Summanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang
disebut sebagai siklus produktivtas (productivity cycle) untuk
dipergunakan dalam peningkatan produktivitas secara terus-menerus. Siklus
produktivitas bukanlah suatu proyek yang hanya sekali berjalan, tetapi merupakan
siklus yang kontinyu, proses yang berlangsung berkesinambungan. Siklus
produktivitas merupakan suatu daur yang mencakup empat tahap, yaitu :
·
Pengukuran
Produktivitas ( Measurement / M )
·
Evaluasi
Produktivitas ( Evaluation / E )
·
Perencanaan
Produktivitas ( Planning / P )
·
Peningkatan
Produktivitas ( Improvement / I )
Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah diukur,
langkah berikut adalah mengevaluasi tingkat produktivitas actual itu untuk
diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi
antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang
harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan
produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan
kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan
berbagai program formal dapat dilakukan uuntuk meningkatkan produktivitas terus-menerus. Siklus
produktivitas itu diulang kembali secara kontinu untuk mencapai peningkatan
produktivitas terus-menerus dalam sistem produksi.
Daftar Pustaka
@B18-NOVA
BalasHapusKomentar : Memberikan informasi yang penting mengenai konsep produktifitas, efisiensi dan efektivitas kepada pembaca.
Saran : Penjelasan terlalu panjang sulit dipahami oleh pembaca.
@B21-DJARWOTO
BalasHapusArtikel ini cukup memberikan penjelasan mengenai produktivitas.sebaiknya perlu ditambahkan diagram pareto,untuk menjelaskan perubahan produktivitinya
@B06-RADAR,
BalasHapuskomentar: artikel yang bermanfaat dan juga bisa sebagai bahan pembelajaran.
saran: seharusnya ditambahkan gambar-gambar untuk melengkapi kalimat.