Produktivitas secara teknis adalah efisiensi produksi
terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi.
Contohnya adalah output produksi killo watt listrik yang di gunakan. Sedangkan secara financial adalah pengukuran atas output yang telah dikuantifikasi.
Contohnya adalah output produksi killo watt listrik yang di gunakan. Sedangkan secara financial adalah pengukuran atas output yang telah dikuantifikasi.
Dewan Produktivitas
Nasional, melakukan penggolongan produktivitas dari berbagai segi, yaitu :
1. Secara Filosofi
Produktivitas
merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini. Esensi pengertian produktivitas
adalah sikap mental dan cara pandang hari esok.
2. Secara ekonomis
Produktivitas
merupakan usaha memperoleh hasil sebesar-besarnya dengan pengorbanan sumber
daya sekecil-kecilnya.
3. Secara teknis
Produktivitas
diformulasikan sebagai rasio output terhadap input.
Sistem produktivitas
adalah suatu sistem proses industri yang mengubah bahan baku dan input sumber
daya menjadi output tertentu. Berlangsungnya proses tersebut dipengaruhi oleh
faktor-faktor luar sehingga sistem ini dikatakan sistem terbuka.
Summanth (1985)
memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas
(productivity cycle) untuk dapat dipergunakan dalam meningkatkan produktivitas
terus menerus. Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat
tahap, yaitu :
a. Pengukuran produktivitas
b. Evaluasi produktivitas
c. Perencanaan produktivitas
d. Peningkatan produktivitas.
Indeks Produktivitas
adalah :
KETERANGAN :
IP = Indeks Produktivitas
AOMP = Output agregat
untuk periode yang diukur
AOMP = Output agregat
untuk periode dasar
RIMP = Input untuk periode yang diukur
RIBP = Input untuk periode dasar
IPF = IP x IPH
Keterangan :
IPF =
Indeks profitabilitas
IP =
Indeks produktivitas
IPH =
Indeks Perbaikan Harga (menunjukkan perubahan dalam harga outpu perusahaan
terhadap biaya input).
Dalam model APC, biaya
per unit tenaga kerja, material, dan energi ditentukan secara langsung,
sedangkan perhitungan input modal ditentukan berdasarkan penyusutan
(depresiasi) total ditambah keuntungan relatif terhadap aset total (aset tetap
+ modal kerja) yang digunakan.
Input Modal =
(Depresiasi pada periode itu)+(ROA periode dasar x aset sekarang yang
digunakan)
Objective Matrix
adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk
memantau produktivitas di suatu perusahaan atau di tiap bagian saja dengan
kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut.
Model ini diciptakan
oleh Prof. James L. Riggs, (ahli produktivitas dari Departement of Industrial
Engineering at Oregon State University). Omax diperkenalkan pada tahun 80-an di
Amerika Serikat).
Susunan model OMAX :
1.Kriteria
Produktivitas
2.Sel-sel matrik
3.Bobot
4.Tingkat pencapaian
5.Skor
6.Nilai
7. Indikator
Pencapaian
1.
Kriteria Produktivitas
:
• Dinyatakan dengan rasio.
• Kriteria ini menyatakan ukuran efektivitas,
kuantitas, dan kualitas dari output ; efisiensi dan utilitas dari input ;
konsistensi dari operasi, dan ukuran khusus atau faktor lainnya yang secara
tidak langsung berhubungan dengan tingkat produktivitas yang diukur.
• Setiap rasio harus terukur dan sebaiknya
tidak saling bergantungan.
• Rasio yang melukiskan ukuran kriteria ini
letaknya di kelompok paling atas dari matriks ini.
2.
Performansi sekarang,
yaitu nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir.
3.
Pengisian Sel-sel
matrik.
4.
Skor Nilai level
dimana nilai pengukuran produktivitas berada.
5.
Bobot menyatakan
derajat kepentingan (dalam satuan %) yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria
tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Jumlah seluruh bobot
kriteria adalah 100%.
6.
Nilai merupakan
perkalian tiap skor dengan bobotnya.
7.
Indikator
Produktivitas
• Merupakan jumlah
dari tiap nilai Indeks Produktivitas (IP), sehingga dihitung sebagai persentase
kenaikan/penurunan terhadap performansi sekarang.
• Besarnya indikator
mulanya adalah 300 karena semua indikator mendapat skor 3 pada saat matrik
mulai dioperasikan.
Langkah-langkah metode
pengukuran OMAX :
1.
Mencantumkan visi misi
perusahaan
2.
Menentukan Potensial
Objective
3.
Menentukan kandidat
untuk potensial measures
4.
Menentukan bobot dari
tiap kriteria yang terpilih
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.