.

Minggu, 18 September 2016

PERENCANAAN PEMASANGAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG BERTINGKAT



PETIR

Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kondensator raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), di mana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

BAHAYA PETIR

Bahaya penggunaan alat-alat elektroniik pada waktu hujan karena radiasi yang menimbulkan medan elektromagnet, yang dapat disambar petir.
Telah banyak kejadian yang merenggut nyawa. Sudah banyak yang meninggal saat browsing dalam keadaan hujan deras dan banyak petir. Sebenarnya dalam keadaan seperti ini laptop ataupun handphone boleh menyala, asalkan jaringannya di off kan terlebih dahulu.

PENANGGULANGAN PETIR

Biasanya untuk menghindaran sambaran petir kita memasang alat penangkal petir diatas gedung yang dihubungkan dengan kabel penyalur yang dihubungkan dengan pembumian. Supaya hantaran listrik langsung menyalur ketanah dan tidak berbahaya lagi.



6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. @B10-UTOMO
    Menarik sekali artikel tentang petir ini, namun saya ingin bertanya, berapa besar tegangan listrik yg dihantarkan dari sebuah petir? Saran kalau bs berikan daftar pustaka pada artikel bpk hehe

    BalasHapus
  6. @B09-YUSUF
    Menurut saya antara judul artikel dan isi artikel masih blm nyambung pembaca tidak menemukan perencanaan yg dimaksud di judul meskipun di main map sudah dituliskan, tetapi alangkah baiknya klo proses perencanaanya juga di tuliskan di artikel.
    Saran. Daftar pustaka seharusnya di lampirkan.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.