.

Rabu, 28 September 2016

Review Jurnal: Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu

Oleh: Bayu Adhi Pratama

A. Judul Penelitian:

Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Di Kota Denpasar (Studi Kasus Pada CV Aditya)

B. Nama Penulis:

I Wayan Sutarman, Program Studi Teknik Industri, Universitas Mahendradata, Denpasar, Indonesia,  Email: studioa7wsarchitect@gmail.com 

C. Nama Jurnal:

Jurnal PASTI Volume 10, No 1 (2016), 15 – 22 Dalam link http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/article/view/668

D. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan hutan telah dijelaskan dalam UU no 41 tahun 1999, tentang kehutanan, dimana kegiatan exploitasi hutan sudah menjadi larangan dunia international. Lebih alnjut dijelaskan dalam Undang-undang ini pemanfaatan hutan yang boleh dilakukan hanyalah hutan industri, yang peraturannya telah diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.  Perusahan industri kayu akan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku. Untuk itu Perusahan pengolahan industri kayu, tidak hanya  mengejar produk atau sibuk mengirim kayu olahan dari bahan utuh, ketimbang dari bahan limbah kayu. Limbah kayu yang dimaksudkan adalah sisa potongan kecil-kecil baik sisa potongan atau sisa belahan kayu. Kementerian Lingkungan Hidup atau Kantor Gubernur, atau juga kantor Kabupaten dan Kodya setempat nampaknya belum mengeluarkan petunjuk jelas tentang bagaimana memanfaatkan limbah kayu potongan. Di lain sisi pabrik-pabrik kayu belum juga memikirkan secara serius bagaimana menangani limbah potongan kayu yang makin melimpah jumlahnya, lebih-lebih industri pengolahan kayu berskala kecil. Cv Aditya sebagai salah satu pengolahan industri kayu kecil di Denpasar, yang mengalami kendala dalam menjalankan aktivitasnya. Menurut Hubeis (2001) kendala yang dihadapi adalah lemahnya kewirausahaan dan manajerial keterbatasan keuangan, ketidak mampuan aspek pasar, keterbatasan produksi dan teknologi, ketidak mampuan informasi, tidak didukung kebiajakan dan regulasi yang memadai dan kurang dukungan lembaga keuangan. Dengan semakin bertambah jumlah limbah kayu, ketatnya penebangan hutan sebagai apresiasi terhadap global warning, meningkatnya kebutuhan manusia akan produk baru. Maka pemanfaatan/ pengolahan kayu limbah sangat potensial dilakukan dan memiliki niali seni dan jual yang tinggi, serta dapat dijadikan komoditi export. 

E. Masalah

Perusahaan Cv Aditya mengalami kendala dalam menjalankan aktivitasnya sebagai salah satu pengolahan industri kayu kecil di Denpasar. Kendala yang dihadapi adalah  lemahnya kewirausahaan dan manajerial keterbatasan keuangan, ketidak mampuan aspek pasar, keterbatasan produksi dan teknologi, ketidakmampuan informasi, tidak didukung kebiajakan dan regulasi yang memadai serta kurang dukungan lembaga keuangan. Sehingga Perusahaan tersebut kurang memanfaatkan secara maksimal dalam pemanfaatan kayu hasil limbah industri  untuk digunakan menjadi suatu barang yang berguna akan kebutuhan manusia.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibuat agar limbah hasil pengolahan industi kayu di Cv Aditya dapat diolah menjadi suatu barang yang brguna akan kebutuhan manusia berupa furniture dan art work (sebagai hiasan interior ruangan, baik hotel, villa, ataupun rumah tinggal). Furniture dapat berupa: meja, kursi, meja makan, almari, bahan lantai, dan bahan dinding, serta  art work berupa: hiasan dinding, lampu hias, serta pernak pernik lainnya.

G. Metode

Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan di kawasan penjualan kerajinan pemanfaatan limbah di Jl. Mertanadi Kuta, Bali. Selain itu, wawancara dilakukan kepada owner untuk melakukan investigasi dan informasi lebih lanjut mengenai pengolahan limbah kayu. 

H. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan di kawasan penjualan kerajinan pemanfaatan kayu limbah, yang memiliki nilai seni tinggi, ada di kawasan jalan Mertanadi Kuta. Dari hasil wawancara dengan pemilik pastion for design (Bapak Helmi) dapat diketahui bahwa limbah kayu dapat dimanfaatkan untuk membuat beragam furniture yang menarik dan bernilai jual tinggi. Pemanfaatan sisa limbah kayu bisa berupa meja, kursi, lemari, dan bermacam art work. Selain furniture seperti kursi, meja dan lemari limbah kayu tersebut juga dapat buat sebagai hiasan lampu. Dengan design yang baik, limbah tersebut dapat menghasilkan karya seni yang bernilai jual. Limbah kayu tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai dinding kayu sebagai aksen dalam dekorasi ruangan. Ditambahkan pula Penggunaan material kayu limbah sebagai alternatif material ramah lingkungan pada produk-produk desainnya serta mendukung program anti pemanasan global. Kreativitas yang dilakukan antara lain Penggabungan dengan material lain seperti: resin, kuningan, alumunium, kaca, resin, kuningan, alumunium, kaca, stainlisteell, atau semacam metal- metal yang lain.  Nilai seni dari kayu sangat tinggi, dengan design yang baik akan dapat dihasilkan sebuah produk yang unik dan menarik untuk konsumen. Salah satu design yang telah dilakukan adalah pembuatan tangga yang sangat unik. Hal ini dapat dijadikan peluang besar bisnis dari limbah kayu.

I. Review/ Komentar

Dengan semakin menipisnya persediaan kayu perlu dilakukan penyuluhan kepada pemilik industri kayu akan manfaat limbah kayu berupa sisa potongan memendek dan menajang hasil olahan. Untuk dapat menjadikannya sebagai bentuk yang mempunyai nilai seni tinggi dibutuhkan kreatifitas dalam pengolahan hasil limbahnya. Hasil dari olahan limbah kayu dapat berupa, furniture terdiri atas : meja makan, almari, dan sofa/ kursi, serta  art work berupa: hiasan dinding, lampu hias, serta pernak pernik lainnya.  Selain mengurangi pencemaran dari limbah, hal ini juga dapat berfungsi untuk menaikkan nilai pakai dan nilai ekonomi suatu benda, sehingga jika cara pengolahan limbah potongan kayu ini dapat diberdayakan di masyarakat, dapat juga menaikkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan lahan pekerjaan baru dari pengolahan limbah pabrik. 

J. Abstrak Jurnal

Kayu limbah di perusahan industri perkayuan di Indonesia, saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal, hanya sebagai kayu bakar. Hal ini terjadi karena kurangnya kreativitas masyarakat. Masalah ini juga terjadi di Kota Denpasar.  Penelitian ini mengkaji kayu limbah hasil sisa industri pengolahan industri kayu, studi kasus di Cv Aditya Denpasar, hanya pada sisa potongan atau bilahan yang tak “berguna”.  Diharapkan dalam penelitian ini limbah hasil pengolahan industi kayu dapat berupa furniture dan art work sebagai hiasan interior ruangan, baik hotel, villa, ataupun rumah tinggal. furniture dapat berupa: meja, kursi, meja makan, almari, bahan lantai, dan bahan dinding, serta  art work berupa: hiasan dinding, lampu hias, serta pernak pernik lainnya.

K. Daftar Pustaka

Cahyandari, D. 2007. Pemanfaatan limbah kayu sebagai bahan dasar pembuatan papan partikel. Traksi, Vol. 5 (1), 26 – 34. 

Genchev, Y. & Marinova, M. 2013. Trends in modern home interior and furniture. Journal of Wood ScienceDesign and Technology. Vol. 2 (1), 28-33. 

Gusmailina, S.Komarayati dan T. Nurhayati. 1990. Pemanfaatan residu fermentasi padat sebagai kompos pada pertumbuhan anakan Eucalyptus urophylla. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 4, 157-163. 

Iliev, B., Karanov, V. & Panevsky, E. N. 2013. Analyses of the impact of tradition and traditional skills of production on the historical development of the scandinavian design architecture. Journal of Wood Science, Design and Technology, Vol. 2 (1), 73-81.

Komarayati, S. 1993. Pemanfaatan serbuk gergaji, tanah latosol dan residu fermentasi sebagai medium tumbuh bibit sengon. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 11 (2), 74-79.

Komarayati, S., R. Sudrajat & I.P Adhi. 1992. Pemanfaatan kompos anaerobik untuk meningkatkan pertumbuhan Albizia falcataria. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 10 (4), 125-129. 

Munandar, U. 1982. Anak-Anak Berbakat Pembinaan dan Pendidikannya, Rajawali, Jakarta. 

Munandar, U. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Depdiknas dan Rineka Cipta, Jakarta 

Nurhayati, T & Hartoyo. 1992. Pengaruh kecepatan laju alir udara pada gasifikasi fluidized bed dari limbah kayu kamper. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 10 (1), 24-28.

Panevsky, E.N. & Karanakov, V. 2013. Portals and doors in traditonal Ohrid architecture Journal of Wood Science, Design and Technology. Vol. 2 (1), 16-27.

Pasaribu, R.A. 1987. Pemanfaatan serbuk gergaji sengon sebagai kompos untuk pupuk tanaman. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 4 (4), 15-21.

Purwanto, D. 2011. Pembuatan balok dan papan dari board and wood block making from waste of wood industries, Jurnal Riset Industri, Vol.5(1),13-20. 

Purwanto, J. 2011. Pembuatan balok dan papan dari limbah industri kayu, Jurnal Riset Industri, Vol. 5 (1), 13-20.

Sinulangga, S. 2008. Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Jakarta 

Sumpeno, B. 2008. Analisa Ekonomi Industri Kecil untuk Akses ke Lembaga Perbankan (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap Damai di Purwokwerto), MPI, Vol. 3(1), 62-72.

Supriadi, D. 1994. Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan Iptek, Alfabeta, Bandung.

Verawati, S. 2012. PERAN MODAL SOSIAL DALAM STRATEGI INDUSTRI KREATIF (Studi di Sentra Kerajinan Kayu Jati Desa Jepon, Kabupaten Blora Jawa Tengah). E-Journal UNY. Vol. 1 (3).

Yuniartini, N. P. S. 2013. Pengaruh modal, tenaga kerja dan teknologi terhadap produksi industri kerajinan ukiran kayu di kecamatan ubud. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, Vol. 2 (2), 95 – 101.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.