Sistem transportasi dan distribusi merupakan suatu managemen
pengelolaan terhadap proses suatu kegiatan untuk mengetahui perpindahan suatu
produk dari satu lokasi ke lokasi berikutnya yang mana pergerakan seperti ini
biasanya membentuk dan menghasilkan adanya suatu jaringan atau system. Sistem transportasi
dan distribusi sangat menentukan kemampuan mengirimkan produk ke tempat
konsumen dengan jumlah yang sesuai, waktu yang tepat, serta kondisi sautu
produk merupakan hal yang menentukan dari sisi kompetitif produk tersebut di
market produk itu sendiri.
Distribusi adalah suatu kegiatan memindahkan produk dari
pihak supplier ke konsumen dalam suatu supplay chain. Distibusi secara langsung
mempengaruhi biaya supply chain oleh Karena itu distribusi bisa di bilang
adalah kunci dari kesuksesan. Sedangkan Transportasi sendiri merupakan suatu
presentasi awal dari suatu rangkaian supplay chain sampai ke konsumen dengan
bergeraknya suatu pruduk dari satu tempat menuju ke tempat lainya.
Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi
merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan
yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. Sedangkan Philip Kotler (1997:140)
mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling
tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa
siap untuk digunakan atau dikonsumsi .
Menurut (Hugos, 2003) menyatakan bahwa ada enam mode dasar
transportasi yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan dengan tambahan yaitu
Elektronik Transport. Elektronik Transport adalah modus transportasi tercepat
dan sangat efficient. Transport jenis ini hanya dapat digunakan untuk bergerakan
jenis produk tertentu seperti energi listrik, data, dan produk terdiri dari
data seperti musik, gambar, dan teks. Sistem transportasi dan distribusi memiliki
tujuan dan fungsi yaitu:
1.
Melakukan segmentasi dan menentukan target
service level. Hal ini dilakukan karena kontribusi terhadap revenue perusahaan
sangat bervariasi antara satu konsumen dengan konsumen lainnya.
2.
Menentukan jenis transportasi yang akan digunakan.
Hal ini di lakukan karena setiap mode
transportasi udara,darat ,laut, memiliki keuntungan dan kelemahan
masing-masing,jadi penentuan metode transportasi yang tepat sangat menentukan
pengiriman yang tepat dan cepat kepada konsumen.
3.
Melakukam konsolidasi informasi dan pengiriman.
Hal ini dilakukan untuk melakukan pengiriman yang murah tapi cepat dengan
konsolidasi informasi melalui pengiriman.
4.
Melakukan penjadwalan dan penentuan rute
pengiriman. Hal ini dilakukan untuk menentuka kapan dan rute yang harus di
tempuh sebuah angkutan untuk melakukan pengiriman guna memenuhi kebutuhan
konsumen.
5.
Menyimpan Persediaan. Hal ini dilakukan untuk
melibatkan proses penyimpanan produk baik di suatu gudang regional ataupun
pusat dalam suatu jaringan distribusi.
6.
Memberikan pelayanan nilai tambah. Hal ini dilakukan
untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau konsumen,
sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik
dan benar.
7.
Menangani pengembalian (return). proses
pengembalian atau menerima pengembalian produk karena berbagai alasan Kegiatan
yang terlibat antara lain identifikasi kondisi produk, meminta otorisasi pengembalian
cacat, penjadwalan pengembalian, dan melakukan pengembalian.
Post-delivery-customer support juga merupakan bagian dari proses return.
Sumber
Pujawan, I. N. 2010. Supply Chain Management. Edisi Kedua. Surabaya:
Guna Widya.
@B29-RIVALDI
BalasHapusArtiker Sistem transportasi dan distribusi ini sudah lengkap, didalamnya terdapat cara agar pengiriman barang lebih efektif, namun dalam penulisannya artikel ini kurang rapih, semoga penulis dapat melihat dan merapihkannya lagi