.

Rabu, 28 September 2016

Review Jurnal: PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (GSCM)




Oleh: Rika Febriani
A.    Judul Penelitian
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (GSCM)

B.    Nama Penulis
1.    Irvan Fauzi Fortuna
irvan.srk10@gmail.com
2.    Yeni Sumantri
yeni@ub.ac.id
3.    Rahmi Yuniarti
rahmi_yuniarti@ub.ac.id
Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia

C.   Nama Jurnal
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 3 (2014)

D.   Latar Belakang Masalah

Perkembangan sektor industri yang melibatkan berbagai operasi bisnis dan aktivitas manufaktur dipandang sebagai suatu kegiatan yang telah banyak membawa dampak perubahan pada lingkungan. Dampak lingkungan yang ditimbulkan terjadi di sepanjang siklus hidup suatu produk, bermula dari pengadaan raw material, proses produksi, penggunaan dan penggunaan kembali produk dan terakhir sampai tahap pembuangan (Zhu dan Sarkis, 2006). Sektor industri sebagai pelaku utama dalam permasalahan lingkungan hendaknya menyadari pentingnya penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dalam menjalankan proses produksinya guna meminimalkan waste dan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Supply Chain adalah jaringan seluruh organisasi mulai dari pemasok sampai ke pengguna akhir, yang didalamnya terdapat aliran dan transformasi material, informasi dan uang (Pujawan, 2005). Setiap aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku rantai pasok tersebut, berpeluang untuk menciptakan polusi, waste, dan bahan-bahan berbahaya bagi lingkungan.  Penerapan SCM dalam beberapa tahun ini mengalami pergerakan karena lingkungan alam menjadi sebuah isu global dalam industri manufaktur. Isu tentang konsep industri manufaktur yang berwawasan lingkungan telah memaksa industri manufaktur melakukan penyesuaian dengan konsep green industries dalam setiap proses bisnisnya. Dalam perkembangannya dikenal sebagai konsep Green Supply Chain Management (GSCM).

E.    Masalah/Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ciri utamanya adalah memberikan penjelasan objektif, komparasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang. 
F.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah mencari penjelasan atas suatu fakta atau kejadian yang sedang terjadi, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang sedang berlangsung.

G.   Metode
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian untuk menjaring informasi. Data ini akan menjadi input pada tahap pengolahan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi perusahaan. Data yang dibutuhkan yaitu supply chain, persediaan bahan baku, proses produksi, training tenaga kerja, supplier bahan baku, pengiriman produk, distribusi, material reject, produksi harian atau bulanan, penggunaan listrik dan BBM. 
Pengolahan Data Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan metode yang relevan dengan permasalahan yang ada. Berikut ini merupakan tahapan pengolahan data yang dilakukan.
1.    Mengidentifikasikan Supply Chain Perusahaan Identifikasi supply chain perusahaan dilakukan dengan mengamati sistem supply chain yang ada di KUD “BATU”.
2.    Mengidentifikasi Stakeholder tahapan ini berpengaruh tehadap penentuan KPI yang dapat diterapkan didalam perusahaan.
3.    Menentukan Key Performance Indikator (KPI) untuk  model pengukuran kinerja Green Supply Chain Management (GSCM).
4.    Validasi model pengukuran kinerja Validasi dilakukan untuk memeriksa apakah model pengukuran yang telah dibuat dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak.
5.    Melakukan pembobotan terhadap indikator- indikator yang telah tervalidasi dengan metode AHP Pembobotan dilakukan untuk masing- masing atribut dengan menggunakan metode AHP.
6.    Melakukan pengukuran kinerja Green Supply Chain Management pada KUD “BATU” 
7.    Scoring System dengan metode Obejctive Matrix (OMAX) Nilai pencapaian kinerja masing-masing KPI didapat dari kondisi atau data real KUD “BATU” yang disesuaikan dengan masing- masing KPI.
8.    Evaluasi Kinerja Green Supply Chain perusahaan dengan Traffic Light System.

H.   Review/Komentar
Rekomendasi perbaikan dari KPI yang berada pada kategori merah adalah sebagai berikut:
1.    KPI Presentase penggunaan gula, flavor coklat, flavor strawberry, flavor melon, flavor vanili, bubuk coklat, pewarna melon, pewarna strawberry, kemasan 1 Liter, dan kemasan 180 cc yang terdapat pada objektif efisiensi penggunaan bahan baku. ( KPI P202 sampai dengan KPI P211)  Dalam melakukan pengadaan bahan baku KUD “BATU” masih menggunakan perkiraan dari kepala unit dalam  melakukan pemesanan terhadap bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Hal ini menyebabkan adanya penumpukan/stok bahan baku yang cukup besar dari tiap-tiap bahan baku yang ada. Produk Nandhi Murni merupakan produk yang permintaannya fluktuatif, yaitu permintaan akan meningkat ketika musim liburan datang dan akan menurun ketika berada pada hari biasa. Ketika pihak KUD “BATU” melakukan pengadaan bahan baku yang kurang memperhatikan kondisi permintaan produk, hal ini yang menyebabkan adanya stok yang cukup besar dari masing-masing bahan baku setiap bulannya.

I.      Abstrak Jurnal
KUD “BATU” merupakan salah satu sektor industri yang memiliki aktivitas supply chain dalam memproduksi susu pasteurisasi Nandhi Murni. Selama ini, KUD “BATU” belum pernah melakukan pengukuran kinerja supply chain management yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat diterapkan dalam pengukuran kinerja supply chain management yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pencapaian kinerja supply chain management KUD “BATU” yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja supply chain management yang ramah lingkungan adalah metode pendekatan green supply chain management (GSCM). Model pengukuran kinerja GSCM ini terdiri dari aktivitas green procurement, green manufacture, green distribution dan reverse logistic. Dari pengamatan didapatkan indikator pengukuran sejumlah 44 key performance indicator yang sudah valid. KPI ini diberikan bobot dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice 11. Selanjutnya dilakukan perhitungan scoring system menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan traffic light system. Dari pengukuran tersebut dapat diberikan rekomendasi perbaikan pada indikator kinerja yang memiliki kategori merah dalam traffic light system. 

J.    Daftar Pustaka

Gaspersz, V. (2002). Production Planning and Inventory Control. PT. Gramedia Pustaka Umum : Jakarta  

Komarawidjaja, Wage. (2010). Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Organik Sebagai Substitusi Media Kultur Mikroalga Dalam Upaya Mereduksi CO2. Program Insentif DIKTI 
560 

Ninlawan, C., Seksan, P., Tosappol, K. dan Pilada, W. (2010). The Implementation of  Green Supply Chain Management Practices in Electronics Industry. Proseedings of the International Multi Conference of Engineers and Computer Scientists, Hongkong 

Sundarakani, B., Souza R. dan Goh, M. (2010). Modelling Carbon Footprints Across The Supply Chain. Internasional Journal Production Economics. 128, 43-50.

Tersine. Richard J. (1994). Principles of Inventory and Materials Management Fourth Edition. New Jersey : PTR Prentice 

Zhu, Q., Sarkis, J. dan Lai, K. (2005). Green Supply chain Management Implications for “Closing the Loop”. Transportation Research Part E. 44(1), 1-18.

1 komentar:

  1. Olah Data (Analytic Hierarchi Process/AHP) Dengan Expert Choice 11
    WhatsApp : +6285227746673
    PIN BB : D04EBECB
    IG : @olahdatasemarang
    Website : http://biro-jasa-spss.blogspot.co.id
    Terdaftar Di Google Map Dengan Nama Olah Data Semarang

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.