.

Jumat, 30 September 2016

Ulasan Jurnal : Penilaian Daur Hidup Botol PET (Polyethylena Terephtalate) Pada Produk Minuman


Review Jurnal :
Judul Jurnal :
Penilaian Daur Hidup Botol PET (Polyethylena Terephtalate) Pada Produk Minuman

Penulis :
Mohamad Yani1), Endang Warsiki2) dan Noviana Wulandari3)   
1) Laboratorium Teknik dan Manajemen Lingkungan, 2,3) Laboratorium Pengemasan dan Transportasi, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga.

Nama Jurnal :
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2, Agustus 2013, hlm 307-317. http://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/6647/5080

Latar Belakang Masalah :

Peningkatan populasi masyarakat mengakibatkan peningkatan konsumsi berbagai jenis makanan dan minuman dan banyaknya limbah yang menyertainya. Banyak dari produk tersebut memakai kemasan plastic terutama PET. PET adalah suatu resin polimer plastic termoplastis dari kelompok polyester. Penelitian dilakukan pada produk minuman teh biasanya menggunakan kemasan botol gelas namun sekarang memakai kemasan botol PET dan memiliki kecenderungan peningkatan limbah kemasan PET, dimana sebagian besar bahan kemasan plastic ini tidak dapat didaur ulang oleh lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian lingkungan dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) dan AMDAL.

Masalah/Pertanyaan Penelitian :

Banyaknya produk yang menggunakan kemasan plastic PET maka dibutuhkan suatu pengkajian lingkungan dengan metode LCA.

Tujuan Penelitian dan Metode :

Untuk mengidentifikasi siklus hidup kemasan botol PET pada produk minuman teh dengan metode LCA yang mencakup analisis inventori, dari sisi kebutuhan bahan baku, kebutuhan energi pada proses produksi, dan menilai dampak pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah dan analisis biaya.

Hasil Penelitian :

Pada Life Cycle Assessment (LCA) atau Penilaian Daur Hidup terdapat riset mengenai analisis inventori berupa proses produksi, bahan bahan, dampak pada lingkungan, dan analisis biaya. Siklus hidup proses produksi kemasan botol PET di Indonesia terdiri atas tiga kelompok yaitu ; produsen kemasan botol PET, pabrik pengguna kemasan (perusahan minuman teh), jaringan daur-ulang kemasan botol PET untuk bahan baku industri plastik lain karena produsen kemasan botol PET ternyata tidak membutuhkan lagi kemasan PET yang telah terpakai.
Pada penjelasan jurnal ini ternyata ketiga kelompok tersebut bersifat searah dan belum menjadi siklus yang utuh  atau tidak melingkar (un-cycle), kemasan PET yang telah terpakai tidak di daur ulang kembali menjadi kemasan PET, melainkan menjadi kemasan plastik lain. Berdasarkan analisis inventori atau bahan siklus hidup PET, dalam pembuatan botol PET untuk minuman teh 600ml, diperlukan resin PET adalah 28g/botol, dan energi untuk proses produksi dan transportasi. Produksi kemasan PET menghasilkan produk cacat. Proses daur-ulang limbah PET menjadi serpihan dengan harga jual yang cukup tinggi dibandingkan gelas. Serpihan ini belum didaur-ulang menjadi bahan pencampur produksi kemasan botol PET, tetapi dimanfaatkan untuk produk plastik atau dibakar sebagai bahan bakar.
Analsis dampak lingkungan dari siklus produksi kemasan PET menghasilkan cemaran udara, kebisingan dan air limbah yang masih baik. Secara umum, sebenarnya kegiatan tersebut berdampak negatif, tetapi tidak membahayakan lingkungan. Kegiatan siklus kemasan PET berpotensi menimbulkan pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan hujan asam. Analisis biaya produksi berkaitan dengan penggunaan jumlah bahan baku dan energi, sehingga menentuan harga jual produk. Harga jual kemasan botol PET adalah setengah dari harga jual botol gelas, sedangkan harga jual limbah serpihan PET tiga kali lebih tinggi dari pada pecahan gelas. Kemasan PET lebih praktis, murah dan hemat tetapi sulit didaur-ulang, sehingga kurang ramah lingkungan.

Review/Komentar Jurnal :

Jurnal ini sudah menerangkan dengan cukup jelas mengenai LCA pada kemasan PET dari suatu perusahaan minuman teh yang di Jawa Barat dan Jawa Timur. Seperti yang dikatakan penjurnal data LCA ini masih merupakan data kualitatif, khususnya analisis dampak lingkungan. Kajian analisis dampak lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial-ekonomi perlu dilakukan untuk melihat lebih jauh dampak lingkungan dari LCA kemasan botol PET.

Abstrak Jurnal :

The use of PET packaging in drinking products has increased and shifted glass packaging, so it is necessary to study the life-cycle of PET packaging. This research aims to evaluate life cycle of PET bottles on tea beverage products. This life-cycle assessment includes production process, inventory, environmental impact, and cost analysis. The life cycle of PET bottle in Indonesia is not complete. The relationship between PET bottle manufacturers, drinking manufacturers, and recycling waste, are unidirectional. The recycled waste-PET used for other products. Based on the analysis of inventory, PET bottles 600ml is nedeed 28g resin/ bottles and energy. The PET packaging production still produced a high defective product. Environmental impact assessment of PET bottle production indicates that the ambient air quality, noise and waste water are still good. The impact of PET bottle plant produce a global warming potential, reduce ozone layer and acid rain. The cost analysis describe that selling price of PET bottles is half the price of a glass bottle, while the price of waste PET flake is three times higher than cullet. Although PET packaging is considered more practical, cheap and saving, but the recycling of PET packaging has not been widely utilized.

Daftar Pustaka :

Almeida, C.M.V.B., Rodrigues, A.J.M., Bonilla, S.H., and Giannetti B.F. 2010. “ Emergy as a tool for Ecodesign: evaluating materials selection for beverage packages in Brazil”. Journal of Cleaner Production 18. 32-43.

Arvanitoyannis, I.S. 2008. ISO 14040: Life Cycle Assessment (LCA) – Principles and Guidelines. Chap 3. In Waste Management for the Food Industries. Elsevier Inc.

Awaja, F. and Pavel, D., 2005. “Injection stretch blow moulding process of reactive extruded recycled PET and virgin PET blends”. European Polymer Journal 41 (11). 2614-2634.

Barboza, E.S., Lopez, D.R., Amico, S.C., and Ferreira, C.A. 2009. “Determination of a recyclability index for the PET glycolysis”. Resources, Conservation and Recycling 53. 122–128.

Baumann, H. and Tillman, A.M. 2002. The Hitchhiker’s Guide to LCA. Chalmers University of Technology, Goteborg, Sweden.

Corbitt, R.A. 2004. Standard Handbook Of Environmental Engineering. http://
www.digitalengineeringlibrary.com. The McGraw-Hill Companies. diakses tanggal 30 Mei 2011.

Drive, R.B., 2006. Life Cycle Assessment: Principles and Practice. National Risk Management Research Laboratory Office of Research and Development U.S Environmental Protection Agency, Ohio.

Grimes, H.G., Seager, T.P, Theis, T.L., and Powers, S.E. 2007. “A game theory framework for cooperative management of refillable and disposable bottle lifecycles”. Journal of Cleaner Production 15. 1618- 1627. Huang, C.C., and Ma, H.W. 2004. “A multi-dimensional environmental evaluation of packaging materials”. Science of the Total Environment 324. 161–172.

ISO 14040. 2006. Environmental Management - Life Cycle Assessment- Principle and Framework. International Organisation for Standardisation (ISO), Geneva, Switzerland.

Kep.Menaker. 1997. Surat Edaran Menaker No. 1 tahun 1997 Tentang Baku Mutu Lingkungan Kerja. Kementrian Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta.

Kep.Menaker. 1999. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu Kebisingan. Kementrian Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta.

Madival, S., Auras, R., Singh, S.P., and Narayan, R. 2009. “Assessment of the environmental profile of PLA, PET and PS clamshell containers using LCA methodology”. Journal of Cleaner Production 17. 1183–1194.

Malik, A.B. 2004. Comparative LCA soft drink containers and their respective waste management system in Hungary and Mexico. PhD thesis at Graduate Program at University of Miskolc, Hungary.

Neri, P., Olivieri, G., and Falconi, F. 2007. Life Cycle Assessment for the preparation of an Environmental Product Declaration (EPD) of Cerelia natural mineral water packaged in PET bottle 1.5l and Glass bottle 1l, LCA-lab SRL, doc. RT.02_Rev.02, 1 Giugno (pp.1-67), Bologna.

Nessi, S., Rigamonti, L., and Grosso, M. 2012. “LCA of waste prevention activities: A case study for drinking water in Italy”. Journal of Environmental Management 108. 73-83.

Pasqualino, J., Meneses, M., and Castells, F. 2011. “The carbon footprint and energy consumption of beverage packaging selection and disposal”. Journal of Food Engineering 103. 357–365.

Turconi, R., Butera, S., Boldrin, A., Grosso, M., Rigamonti, L., and Astrup, T. 2011. “Life cycle assessment of waste incineration in Denmark and Italy using two different LCA models”. Waste Manag. Res. 29 (10). 78-90.

Vellini, M. and Savioli, M. 2009. “ Energy and environmental analysis of glass container production and recycling”. Energy 34. 2137–2143.


3 komentar:

  1. @B29-RIVALDI
    Jurnal ini sudah sangat jelas dalam menjelaskan LCA, memang kemasan platik yang digunakan seharusnya dapat mempunyai kegunaan yang lebih panjang agar dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan yang di hasilkan oleh kemasan plastik tersebut

    BalasHapus
  2. @15-ashim

    Jurnal ini bertujuan mengidentifikasi siklus hidup kemasan botol PET , pemabahasan sangat jelas dalam menjelaskan LCA / penilai daur hidup ,, yang menarik dampak dari botol PET bagi lingkungan karena botol adalah sampah yang sulit terurai

    BalasHapus
  3. @B11-AZIZ

    dalam plastik sebenarnya PET cukup aman untuk di gunakan sebagai kemasan makanan atau minuman.

    penjelasanya terlalu singkat

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.