ABSTRAK
Beberapa negara telah
menghasilkan standard teknis dan peraturan tentang Safety pada kegiatan dan
proses industri termasuk aspek Safety suatu produk/barang yang dihasilkan.
Manajemen perusahaan telah menyadari bahwa keuntungan operasi secara langsung
terpengaruh ketika pekerja mengalami lost time karena cidera yang disebabkan
kerja atau operasional terhenti karena terjadi insiden. akan tetapi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) sendiri masih dilihat sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan
di Indonesia. Ada beberapa Variabel-variabel dalam K3 yaitu program keselamatan
kerja, program kesehatan kerja, faktor kecelakaan kerja, faktor penyakit akibat
kerja, dan faktor produktivitas kerja hal itu berperan penting dalam
mempengaruhi penilaian kinerja karyawan.
Kata Kunci: K3 dan
Kinerja Karyawan
PERMASALAHAN
Keselamatan
dan kesehatan kerja adalah masalah ringan yang tidak perlu fokus untuk
menerapkan manajemen K3 secara khusus. Padahal dengan menerapkan K3, perusahaan
telah memberikan jaminan keselamatan, memberikan rasa aman dari kecelakaan
kerja, serta menjamin kesehatan para pekerja atau karyawan. Salah satu tujuan
K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja, tetapi di Indonesia masih
banyak terjadi kecelakaan kerja. Selama tahun 2010 di Indonesia, berdasarkan laporan dari daerah, terjadi kasus kecelakaan kerja sebanyak
98.711 kasus. Sedangkan berdasarkan data semester I Tahun 2011 jumlah kecelakaan kerja adalah
48.511 kasus. Menurut data
Kemenaskertrans tahun 2012 ditinjau dari sumber kecelakaan, penyebab terbesar
adalah mesin, pesawat angkut dan perkakas kerja tangan. Sementara berdasarkan
tipe kecelakaan, yang terbanyak adalah terbentur, bersinggungan dengan benda tajam yang
mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk, dan terpukul akibat terjatuh. Dan
hal ini akan berdampak dengan adanya penurunan Kinerja karyawan.
Pendekatan
penerapan ILO mendefinisikan K3 sebagai suatu upaya pemeliharaan dan penaikan
derajat kesehatan pekerja baik secara fisik, mental, dan sosial pekerja
meliputi seluruh pihak dalam semua jenis pekerjaan yang bertujuan dalam
pencegahan terhadap timbulnya dampak buruk bagi kesehatan pekerja karena
kondisi kerja yang tidak aman, penyesuaian serta pemeliharaan antara pekerja
dengan peralatan kerja begitu pun sebaliknya (www.newschool.edu dalam Endi
Ferdiansyah (2008)). Menurut Suma’mur (1996) keselamatan kerja adalah sarana
utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja.
Sedangkan kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh
derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik,mental maupun sosial dengan usaha
preventif atau kuratif terhadap, Penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan
lingkungankerja serta terhadap penyakit umum (Suma’mur,1996).
Pemecahan
Masalah melalui berdasarkan penelitian dan metode-metode di tunjukkan dengan K3
yang diterapkan sudah sesuai dengan SOP, untuk menjelaskan hubungan antara dua
atau lebih gejala atau variabel. Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar
“mengapa”. Tujuan penelitian ini tidak hanya sekadar mengetahui apa yang
terjadi, bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa
terjadi.
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan
pada tujuan penelitian dan hasil analisis pada pembahasan penelitian bahwa
Variabel-variabel berpengaruh Negatif atau Baik. dari indikator penggunaan
gambar dan poster, sarana keselamatan kerja, ketersediaan perlengkapan
kesehatan di perusahaan, pengetahuan mengenai cara pemakaian alat pelindung
diri. Namun masih terdapat beberapa indikator yang menunjukkan hasil cukup baik
dikarenakan sebagian responden menilai bahwa perlengkapan perllindungan diri
yang disediakan perusahaan kurang memadai seperti sarung tangan yang sudah
kusam tetapi belum diganti.
SARAN
harus lebih memperhatikan
kualitas peralatan dan perlengkapan kerja yang dipakai oleh karyawan, penataan
ruang kerja lebih diperbaiki mulai dari penataan posisi meja kerja dan kursi
kerja agar karyawan merasakan kenyamanan dalam menjalankan tugas, dan lebih
memperbaiki mutu dari jaminan yang akan
diberikan kepada karyawan.
DAFTAR
PUSTAKA
Nuswantoro, Nuswantoro K. Sugiono.
Efranto, Yanuar E. 2014. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan Menggunakan Struktural
Equation Model. Jurnal Vol. 2 No. 5. Dalam http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/154 Diakses pada 21 September 2016.
Aprilia, Riana. Prihatini, Apriatni Endang. Nugraha,
Hari Susanta. 2016. Influence Leadership and Health and Safety (K3) on Employee
Performance PT. PLN (Persero) UPJ-Central Semarang Engineering. Jurnal Volume
5, Nomor 2. Dalam http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=442437 Diakses
pada 19 September 2016.
Grahanintyas, Dewinta. Wignjosoebroto, Sritomo. Latiffianti,
Effi. 2012. Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jurnal Vol. 1, No. 1. Dalam http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-22439-2508100121-Paper.pdf Diakses pada 19 September 2016.
Restuputri, Palupi D. Sari, Dyan RP.
2015. ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY
STUDY (HAZOP). Jurnal Vol. 14, No. 1. Dalam journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/download/621/361
Diakses pada 19
September 2016.
Waruwu, Saloni. Yuamita, Ferida. 2016. ANALISIS
FAKTOR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI KECELAKAAN
KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT STUDENT CASTLE. Jurnal Vol. 14, No. 1.
Dalam journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/download/3705/1994
Diakses Pada 21 September 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.