.

Rabu, 21 September 2016

Safety Engineering



ABSTRAK

Beberapa negara telah menghasilkan standard teknis dan peraturan tentang Safety pada kegiatan dan proses industri termasuk aspek Safety suatu produk/barang yang dihasilkan. Manajemen perusahaan telah menyadari bahwa keuntungan operasi secara langsung terpengaruh ketika pekerja mengalami lost time karena cidera yang disebabkan kerja atau operasional terhenti karena terjadi insiden. akan tetapi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sendiri masih dilihat sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Ada beberapa Variabel-variabel dalam K3 yaitu program keselamatan kerja, program kesehatan kerja, faktor kecelakaan kerja, faktor penyakit akibat kerja, dan faktor produktivitas kerja hal itu berperan penting dalam mempengaruhi penilaian kinerja karyawan.

Kata Kunci: K3 dan Kinerja Karyawan

PERMASALAHAN
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah masalah ringan yang tidak perlu fokus untuk menerapkan manajemen K3 secara khusus. Padahal dengan menerapkan K3, perusahaan telah memberikan jaminan keselamatan, memberikan rasa aman dari kecelakaan kerja, serta menjamin kesehatan para pekerja atau karyawan. Salah satu tujuan K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja, tetapi di Indonesia masih banyak terjadi kecelakaan kerja. Selama tahun 2010 di Indonesia,  berdasarkan laporan dari daerah,  terjadi kasus kecelakaan kerja sebanyak 98.711 kasus. Sedangkan berdasarkan data semester I  Tahun 2011 jumlah kecelakaan kerja adalah 48.511 kasus.  Menurut data Kemenaskertrans tahun 2012 ditinjau dari sumber kecelakaan, penyebab terbesar adalah mesin, pesawat angkut dan perkakas kerja tangan. Sementara berdasarkan tipe kecelakaan, yang terbanyak adalah terbentur,  bersinggungan dengan benda tajam yang mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk, dan terpukul akibat terjatuh. Dan hal ini akan berdampak dengan adanya penurunan Kinerja karyawan.
Pendekatan penerapan ILO mendefinisikan K3 sebagai suatu upaya pemeliharaan dan penaikan derajat kesehatan pekerja baik secara fisik, mental, dan sosial pekerja meliputi seluruh pihak dalam semua jenis pekerjaan yang bertujuan dalam pencegahan terhadap timbulnya dampak buruk bagi kesehatan pekerja karena kondisi kerja yang tidak aman, penyesuaian serta pemeliharaan antara pekerja dengan peralatan kerja begitu pun sebaliknya (www.newschool.edu dalam Endi Ferdiansyah (2008)). Menurut Suma’mur (1996) keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Sedangkan kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik,mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap, Penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan  oleh faktor pekerjaan dan lingkungankerja serta terhadap penyakit umum (Suma’mur,1996).
Pemecahan Masalah melalui berdasarkan penelitian dan metode-metode di tunjukkan dengan K3 yang diterapkan sudah sesuai dengan SOP, untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel. Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar “mengapa”. Tujuan penelitian ini tidak hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. 
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan pada tujuan penelitian dan hasil analisis pada pembahasan penelitian bahwa Variabel-variabel berpengaruh Negatif atau Baik. dari indikator penggunaan gambar dan poster, sarana keselamatan kerja, ketersediaan perlengkapan kesehatan di perusahaan, pengetahuan mengenai cara pemakaian alat pelindung diri. Namun masih terdapat beberapa indikator yang menunjukkan hasil cukup baik dikarenakan sebagian responden menilai bahwa perlengkapan perllindungan diri yang disediakan perusahaan kurang memadai seperti sarung tangan yang sudah kusam tetapi belum diganti.
SARAN
harus lebih memperhatikan kualitas peralatan dan perlengkapan kerja yang dipakai oleh karyawan, penataan ruang kerja lebih diperbaiki mulai dari penataan posisi meja kerja dan kursi kerja agar karyawan merasakan kenyamanan dalam menjalankan tugas, dan lebih memperbaiki  mutu dari jaminan yang akan diberikan kepada karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuswantoro, Nuswantoro K. Sugiono. Efranto, Yanuar E. 2014. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan Menggunakan Struktural Equation Model. Jurnal Vol. 2 No. 5. Dalam http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/154  Diakses pada 21 September 2016.

Aprilia, Riana. Prihatini, Apriatni Endang. Nugraha, Hari Susanta. 2016. Influence Leadership and Health and Safety (K3) on Employee Performance PT. PLN (Persero) UPJ-Central Semarang Engineering. Jurnal Volume 5, Nomor 2. Dalam http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=442437 Diakses pada 19 September 2016.

Grahanintyas, Dewinta. Wignjosoebroto, Sritomo. Latiffianti, Effi. 2012. Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jurnal Vol. 1, No. 1. Dalam http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-22439-2508100121-Paper.pdf  Diakses pada 19 September 2016.

Restuputri, Palupi D. Sari, Dyan RP. 2015. ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP). Jurnal Vol. 14, No. 1. Dalam journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/download/621/361 Diakses pada 19 September 2016.


Waruwu, Saloni. Yuamita, Ferida. 2016. ANALISIS FAKTOR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT STUDENT CASTLE. Jurnal Vol. 14, No. 1. Dalam journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/download/3705/1994 Diakses Pada 21 September 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.