A. Pendahuluan
Total Quality Mangement (TQM) berasal dari dunia bisnis dan
khususnya dalam dunia perusahaan. Oleh karena itu, untuk memahami TQM harus
merujuk pada dunia asalnya. Hal ini bukan berarti bahwa metode bisnis lebih
unggul dari pada praktek pendidikan, atau bahwa pendidikan akan bisa
ditingkatkan hanya dengan mengadopsi bahasa komersial. Lebih dari itu, justru
dunia bisnis dapat belajar dari metode yang diterapkan di beberapa sekolah.
Di era kontemporer, dunia pendidikan dikejutkan dengan
adanya model pengelolaan pendidikan berbasis industri. Pengelolaan model ini
menuntut adanya upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan berdasarkan manajemen perusahaan. Penerapan manajemen mutu
dalam pendidikan ini lebih populer dengan sebutan istilah "Total Quality
Education (TQE)", dan di dunia pendidikan nasional dikenal dengan istilah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Dasar dari manajemen ini
dikembangkan dari konsep TQM, yang pada mulanya diterapkan pada dunia bisnis.
Secara filosofis, konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten
terhadap perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan
pelanggan.
1. Pengertian Total
Quality Mangement
Pengertian Mutu
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali orang mendengar dan
membicarakan masalah kualitas. Apa sesungguhnya kualitas itu ? Pertanyaan ini
sangat banyak jawabannya, karena maknanya akan berlainan bagi setiap orang dan
tergantung pada konteksnya. Kualitas sendiri memiliki banyak kreteria yang
berubah secara terus menerus. Orang yang berbeda akan menilai dengan kreteria
yang berlainan pula. Banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendifinisikan
kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Performance to the standard
expected by the customer
b. Meeting the customer's needs
the first time and every time
c. The meaning of excellence
d. The best product that you can
produce with the materials that you have to work with
e. Continuous good product which
a customer can trust. Dan lain-lain.
2. TQM dalam
pendidikan ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan:
a. Perbaikan Secara Terus Menerus
(Continuous Improvement).
Konsep ini mengandung pengertian
bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan
secara terus menerus untuk menjamin semua komponen penyelenggara pendidikan
telah mencapai standar mutu yang diterapkan.
b. Menentukan Standar Mutu
(Quality Assurance)
Paham ini digunakan untuk
menetapkan standar-standar mutu dari semua komponen yang bekerja dalam proses
produksi atau transformasi lulusan institusi pendidikan.
c. Perubahan Kultur (Change Of
Culture)
Konsep ini bertujuan membentuk
budaya organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi
semua komponen organisasional.
d. Perubahan Organisasi (Upside-
Down Organization)
Jika visi dan misi, serta tujuan
organisasi sudah berubah atau mengalami perkembangan, maka sangat dimungkinkan
terjadinya perubahan organisasi. Perubahan organisasi ini bukan berarti
perubahan wadah organisasi, melainkan sistem atau struktur organisasi yang
melambangkan hubungan-hubungan kerja dan kepegawaian dalam organisasi, yang
menyangkut perubahan kewenangan, tugas-tugas dan tanggung jawab.
e. Mempertahankan Hubungan Dengan
Pelanggan (Keeping Close To The Customer)
Karena organisasi pendidikan
menghendaki kepuasan pelanggan, maka perlunya mempertahankan hubungan baik
dengan pelanggan menjadi sangat penting. Dan inilah yang dikembangkan dalam
unit Public Relation.
3. Total Quality
Management (TQM) dalam Pendidikan
Bersamaan dengan perkembangan masyarakat yang kian kompetitif,
maka organisasi pendidikan dituntut mampu memberikan atau menghasilkan produk
yang berkualitas. Produk di organisasi pendidikan utamanya berbentuk jasa.
Dalam konteks ini, menurut Ariani (1999:9) jasa sebagai produk layanan dalam
organisasi pendidikan yang memenuhi kualitas atau mutu dapat dilihat dari beberapa
aspek berikut;
1) Komunikasi (communication),
yaitu komunikasi antara penerima jasa dengan pemberi jasa,
2) kredibilitas (credibility),
yaitu kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa,
3) keamanan (security), yaitu
keamanan terhadap jasa yang ditawarkan,
4) pengetahuan kustomer (knowing
the customer), yaitu pengertian dari pihak pemberi jasa kepada penerima jasa
atau pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa,
5) standar (tangibles), yaitu bahwa
dalam memberikan pelayanan kepada kustomer harus dapat diukur atau dibuat
standarnya,
6) reliabilitas (realiability),
yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi
janji para penerima jasa,
7) tanggapan (responsivenerss), yaitu tanggapan
pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa,
8) kompetensi (competence), yaitu
kemampuan atau keterampilan pemberi jasa yang dibutuhkan setiap orang dalam
organisasi untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa,
9) akses (access), yaitu
kemudahan member jasa untuk dihubungi oleh pihak penerima jasa, dan
10) tata karma (courtesy), yaitu kesopanan,
respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personel.
4. Kesimpulan
Total Quality Management (TQM) merupakan konsep yang relatif baru dalam dunia manajemen dan kepemimpinan. Ia sebuah
proses peningkatan kualitas yang komprehensif dan berkelanjutan
untuk
mencapai tujuan organisasi. Kepuasan pelanggan yang
bermuara pada keunggulan produk atau jasa adalah fokus dari proses
TQM ini.
Dartar Pustaka:
Fariadi, Ruslan. 2010. Total Quality Management.
Diakses pada 21 september 2016
Kurnia, Ahmad. 2014. Total Quality Management.
Diakses pada 21 september 2016
Putro, Khamim Zarkasih. Mahlani, M. 2008. Pendekatan Total
Quality Management
Diakses pada 21 september 2016
Darmadji, Ahmad. 2008. Implementasi Total Quality Management
Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MAN Model Yogyakarta
Diakses pada 21 september 2016
Maryamah. 2013. Total Quality Management Dalam Konteks
Pendidikan
Diakses pada 21 september 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.