.

Jumat, 13 Maret 2020

ANALISA CURAH HUJAN RENCANA



ANALISA CURAH HUJAN RENCANA



ABSTRAK



Dalam Ilmu Geografi, curah hujan merupakan unsur terpenting yang wajib dipelajari oleh mahasiswa baik pesebaran dan penghitungannya. Peran hujan sangat penting dalam siklus Hidrologi . Hujan berasal dari kondensasi uap air yang jatuh kembali ke permukaan bumi sehingga dalam analisis siklus Hidrologi curah hujan selalu diperhitungkan.
Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki musim kemarau dan penghujan yang dikatakan seimbang. Adanya dua jenis musim ini memberi pengaruh terhadap kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup di Indonesia. Oleh sebab itu, pentingnya mengerti dan memahami kondisi curah hujan setiap musim sangat diperlukan agar kegiatan berjalan lancar, khususnya dalam bidang pangan.

 PENDAHULUAN



Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh pada periode tertentu. Pengukurannya dilakukan dengan satuan tinggi diatas permukaan tanah horizontal yang diasumsikan tidak terjadi penguapan atau infiltrasi, run off, atau evaporasi.


Pengertian curah hujan juga sering disebut dengan presipitasi juga diartikan sebagai jumlah air hujan yang turun pada wilayah tertentu dan pada kurun waktu tertentu. Jumlah curah hujan adalah volume air yang terkumpul pada permukaan bidang datar pada periode tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan serta tahunan.

Definisi lain curah hujan, yaitu jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal.

Secara lebih rinci, curah hujan memiliki pengertian sebagai air hujan dengan ketinggian tertentu yang terkumpul menjadi satu dalam penakar hujan, tidak meresap, tidak mengali dan tidak menyerap (utuh dan tidak mengalami kebocoran).

Tinggi air yang jatuh dinyatakan dalam satuan milimiter. Contohnya adalah curah hujan 1 milimeter merupakan ketinggian air hujan dalam luasan penampung 1 meter persegi. Jika dihitung, maka dalam 1 meter persegi akan terkumpul 1 liter air.


PEMBAHASAN 
  Hujan rencana adalah hujan harian maksimum yang akan digunakan untuk menghitung intensitas hujan. Untuk mendapatkan curah hujan rancangan (Rt) dilakukan melalui analisa frekuensi antara lain : 


  ANALISA FREKUENSI CURAH HUJAN

Parameter Statistik

·       Nilai rata-rata

Dimana :

X   = nilai rata-rata curah hujan

Xi  = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke-i

n    = jumlah data curah hujan

·       Standar deviasi
Dimana :

Sd  = standar deviasi curah hujan

X   = nilai rata-rata curah hujan

Xi  = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke-i

n    = jumlah data curah hujan


·       Koefisien variasi



Dimana :

Cv = koefisien variasi curah hujan

Sd = standar deviasi curah hujan

X = nilai rata-rata curah hujan


·       Koefisien kemencengan




Dimana :

Cs  = koefisien kemencengan curah hujan

Sd = standar deviasi dari sampel curah hujan

X   = nilai rata-rata dari data sampel curah hujan

n   = jumlah data curah hujan


·       Koefisien kurtosis 

Dimana :

Ck            = koefisien kurtosis curah hujan

n               = jumlah data curah hujan

Xi             = curah hujan ke i

             = nilai rata-rata dari data sampel

fi               = nilai frekuensi variat ke i

Sd             = standar deviasi


ANALISA JENIS SEBARAN


Penentuan jenis sebaran yang akan digunakan untuk analisis frekuensi dapat dipakai beberapa cara sebagai berikut.

a.     Sebaran Gumbel Tipe I

Untuk menghitung curah hujan rencana dengan metode sebaran Gumbel Tipe I digunakan persamaan distribusi frekuensi empiris sebagai berikut (CD.Soemarto, 1999) :








Hubungan antara periode ulang T dengan YT dapat dihitung dengan rumus :

untuk T ≥ 20, maka :        Y = ln T


Dimana :

XT   = nilai hujan rencana dengan data ukur T tahun.

X   = nilai rata-rata hujan

S    = standar deviasi (simpangan baku)

YT  = nilai reduksi variat ( reduced variate ) dari variabel yang                                   diharapkan terjadi pada periode ulang T tahun. Tabel 3.3.

Yn = nilai rata-rata dari reduksi variat (reduce mean) nilainya                                tergantung dari jumlah data (n). Tabel 3.2.

Sn  = deviasi standar dari reduksi variat (reduced standart                                deviation) nilainya tergantung dari jumlah data (n). Tabel 2.3.


       Tabel 3.2. Reduced mean (Yn) dan Reduced Standard Deviation (Sn) untuk Metode Sebaran Gumbel Tipe I


(Sumber: Bambang Triatmodjo. 2010)


Tabel 3.3. Reduced Variate (YT) untuk
Metode Sebaran Gumbel I





b.     Sebaran Log-Pearson III

                 Metode Log-Pearson tipe III model matematik dengan persamaan sebagai berikut (CD.Soemarto, 1999):



Dimana :

Y = nilai logaritmik dari X atau log (X)

X = data curah hujan

ȳ = rata-rata hitung (lebih baik rata-rata geometrik) nilai Y

S  = deviasi standar nilai Y

K = karakteristik distribusi peluang Log-Pearson tipe III ( Tabel 2.5)

Tabel 3.4 Harga K untuk Metode Sebaran Log-Pearson III




DAFTAR PUSTAKA

Soemarto, CD, 1999. Hidrologi Teknik edisi dua. Jakarta:Airlangga

Anonim, 2019. Curah Hujan - Pengertian, Jenis, dan Metode Perhitungan. https://rimbakita.com/curah-hujan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.