PERAN
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Oleh: Rifaldi Panjaitan (@J11-RIFALDI)
(sumber: Kementrian Pendidikan Nasional, 2011)
ABSTRAK
Bahasa memiliki peran
yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berinteraksi,
berkomunikasi, dan mengembangkan dirinya. Bahasa juga berperan penting dalam
pendidikan karakter karena bahasa dapat membentuk karakter manusia. Bahasa
merupakan refleksi kepribadian. Baik atau buruknya karakter seseorang tercermin
dari cara orang tersebut ketika berbahasa. Jika mampu menggunakan bahasa secara
baik, maka juga akan berpengaruh dalam kepribadian, watak, atau karakter yang
baik pula. Bahasa yang santun mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Untuk
mewujudkan karakter bangsa, para generasi penerus bangsa perlu diberikan
pembelajaran tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik
secara lisan maupun tertulis. (Devianty)
Perkembangan dunia
pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan arus
globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar
bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia, hal ini
disebabkan terbukanya peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari
mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan
pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik
maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif
dan efisien memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan. Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk membantu
orang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilainilai etika. Pendidikan
karakter mengembangkan iklim yang positif dan moral dengan melibatkan
partisipasi siswa, guru, dan staf, orang tua dan masyarakat. (Satinem)
Kata kunci: bahasa, pendidikan, karakter
PENDAHULUAN
Perjalanan panjang
sejarah bahasa Indonesia telah menempatkan bahasa Indonesia dalam dua kedudukan
penting, yakni sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sejak diikrarkannya
sebagai bahasa dan ditetapkan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu telah mengantarkan bahasa
Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa dan sebagai alat pemersatu berbagai
suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, agama, dan bahasa
daerahnya (Achmad, 2011:20).
Dalam kehidupan
sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Melalui bahasa
seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginannya dalam
menyampaikan pendapat dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk berinteraksi
dalam masyarakat memiliki sifat sosial. Artinya, pemakaian bahasa digunakan
oleh setiap lapisan masyarakat baik penutur maupun mitra tutur sehingga mereka
dapat saling memahami maknanya dengan baik. (Satinem)
Bahasa memiliki peran
penting dalam membentuk karakter manusia. Peran bahasa Indonesia adalah sebagai
cerminan pembentuk karakter bangsa. Bahasa Indonesia harus digunakan sesuai
konteks dan kedudukannya secara baik dan benar. Dengan penggunaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar, orang-orang di sekitar kita termasuk orang
asing akan menilai bahwa karakter orang Indonesia adalah berkarakter
sopan-santun. Selain itu, dengan mempelajari bahasa secara baik dan benar,
manusia diharapkan dapat belajar tentang apa itu karakter positif maupun
karakter negatif lainnya dalam kehidupannya. Ketika manusia sudah bisa memilah
mana karakter yang positif dan karakter yang negatif, diharapkan karakter
tersebut dapat diintegrasikan dalam kehidupannya sehari-hari. (Devianty)
Dewasa ini peran bahasa
telah dieleminir oleh kehidupan modern. Saragih (2010) mengambarkan bagaimana
terjadinya kriris identitas bangsa sebagai akibat melemahya peran bahasa,
sebagai berikut
Di samping krisis
identitas sebagai bangsa, sebagian orang Indonesia juga mengalami krisis
identitas sebagai suku bangsa. Sejumlah bahasa daerah telah, sedang, dan akan
musnah. Kepunahan bahasa daerah akibat berbagai hal, tetapi sebagian besar
akibat penuturnya meninggalkan atau tidak mau menggunakan bahasa itu. Bahasa
daerah dianggap ketinggalan zaman atau tidak bermanfaat bagi kemajuan ilmu
pengetahuan. Jika satu bahasa daerah musnah, itu berarti bahwa ideologi, budaya,
situasi atau kebijakan terhadap alam dan sosial semesta dalam bahasa itu yang
telah dibangun melalui evolusi bertahun-tahun akan musnah. Kenyataan penggunaan
bahasa asing secara tidak proporsional, musnahnya bahasa daerah, dan
berleluasanya pengambilan aset budaya Indonesia oleh negara tetangga merupakan
fakta bahwa bangsa Indonesia sedang menghadapi atau mengalami krisis jati diri
yang dahsyat sebagai bangsa dan sebagai suku bangsa. Hal ini terjadi akibat
ketidaktahuan terhadap peran bahasa dalam kehidupan dan kualitas hidup yang
rendah.
Kondisi nyata lainnya
yang kita hadapi berkaitan dengan pendidikan bahasa Indonesia atau pembelajaran
bahasa Indonesia di kalangan pelajar dan masyarakat Indonesia pada umumnya
adalah "tidak tumbuhnya sikap positip terhadap bahasa Indonesia, kurangnya
usaha-usaha terutama yang bersifat individual untuk memahami bahasa Indonesia,
dan belum tumbuhnya kepercayaan diri dengan bahasa Indonesia. Era globalisasi
merupakan tantangan besar bagi seluruh dunia termasuk bangsa Indonesia untuk
dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat
rumit. Bahkan dalam berbahasa yang selalu digunakan dalam kehidupaan
sehari-hari yang dapat memberi dampak besar bagi jati diri dan karakter bangsa
yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Karakter seseorang tidak terbentuk
dalam hitungan detik namun membutuhkan proses yang panjang dan melalui usaha
tertentu. Mulyana mengungkapkan beberapa contoh usaha untuk membina karakter
misalnya anjuran atau suruhan terhadap anak untuk duduk diam, tidak berteriak-teriak
agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapih pakaian, hormat terhadap
orang tua, menyayangi yang muda, menghormati yang tua, menolong teman dan
seterusnya merupakan proses membentuk karakter seseorang (2011:1). Bahasa
termasuk media komunikasi maka bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang
artinya melalui bahasa seseorang dapat diketahui kepribadiannya atau
karakternya (Pranowo, 2009:3). Dengan demikian, bahasa merupakan salah satu
bidang yang memegang peranan penting untuk membentuk karakter seseorang.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan
dibahas yaitu apakah hakikat bahasa Indonesia itu sendiri, adakah dampak
positif dan negatif globalisasi terhadap bahasa Indonesia, pentingnya pemakaian
bahasa Indonesia yang baik dan benar, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bagaimana peran bahasa Indonesia pada pendidikan karakter.
PEMBAHASAN
Bahasa adalah kesatuan
perkataan beserta sistem penggunaannya yang berlaku umum dalam pergaulan
antaranggota suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa merupakan
sekelompok manusia atau komunitas dengan kesamaan letak geografi, kesamaan budaya,
dan kesamaan tradisi. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana
berkomunikasi, bahasa juga memiliki peran sebagai alat ekspresi budaya yang
mencerminkan bangsa penuturnya. Kecakapan berbahasa suatu bangsa mencerminkan
budaya bangsa yang terwujud dalam sikap berbahasa itu sendiri. Sikap berbahasa
yang dilandasi oleh kesadaran berbahasa akan membangun rasa cinta, bangga, dan
setia terhadap bahasa dan terhadap bangsa. Dengan demikian, bahasa Indonesia
adalah bahasa yang menjadi wahana komunikasi dan alat ekspresi budaya yang
mencerminkan eksistensi bangsa Indonesia. Era globalisasi yang berkembang pesat
saat ini tentu saja banyak berdampak pada bahasa atau alat komunikasi lisan.
Terutama bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional negara Indonesia. Dengan
jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan bahasa Indonesia sangat rentan
terhadap pengaruh era globalisasi, baik pengaruh secara positif maupun pengaruh
negatif. (Satinem)
Berbahasa Indonesia yang
baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya
sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, seperti pada situasi
formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama.
Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Namun, kendala
yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh
adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode
dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.
Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Hendaknya
berbahasa yang baik menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan
santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini
memungkinkan munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode,
alih kode maupun bahasa gaul. Hal ini disebabkan kodrat manusia sebagai makhluk
sosial tidak lepas dari adanya interaksi dan komunikasi antar sesamanya. Bahasa
sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu sebagai media komunikasi
untuk menyampaikan pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Akhirnya,
keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak
tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya
di masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan bahasa gaul atau
bahasa Indonesia populer dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita
diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin
jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan
bahasa populer karena bahasa tersebut tidak masuk ke dalam tatanan bahasa
akademis. (Satinem)
Bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam
butir-butir Sumpah Pemuda. Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia mempunyai
fungsi sebagai a) lambang kebanggaan kebangsaan, b) sebagai bahasa resmi
negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat perhubungan pada
tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan
pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
seni, serta teknologi modern, c) sebagai lambang identitas nasional, d) alat
perhubungan antarwarga, antardaerah, antarbudaya, dan alat yang memungkinkan
penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang, sosial budaya, dan
bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia. (Satinem)
Abourjilie mengatakan
pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk membantu orang memahami,
peduli dan bertindak berdasarkan nilainilai etika. Pendidikan karakter
mengembangkan iklim yang positif dan moral dengan melibatkan partisipasi siswa,
guru, dan staf, orang tua dan masyarakat. Pendidikan karakter mengajarkan
bagaimana orang menyelesaikan konflik secara adil, menciptakan sekolah yang
lebih aman yang bebas dari intimidasi, ketakutan, kekerasan, dan lebih kondusif
untuk belajar. Pendapat ini menekankan adanya usaha membantu siswa dalam
bertindak sesuai dengan etika dan usaha penyelesaian konflik secara adil dan
kondusif.
KESIMPULAN
Globalisasi
dan teknologi informasi telah membawa dampak yang luar biasa dalam perkembangan
kebudayaan dan peradaban manusia, termasuk dalam bidang kebahasaan yang
menyangkut jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa.
Eksistensi bahasa Indonesia populer memang mengganggu eksistensi bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia berperan
membetuk karakter dan kepribadian Indonesia melalui penggunaan bahasa Indonesia
seperti berbicara, mendengar, membaca dan menulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang benar. Semakin intensif penggunaan bahasa dan semakin teliti dan
benar pilihan bahasa yang digunakan diyakini semakin tinggi karakter dan
kepribadian orang yang menggunakannya. Bahasa Indonesia dipakai pula sebagai
alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan dalam berbagai kalangan
dan tingkat pendidikan. Semua jenjang pendidikan dalam penyampaikan materi
dalam pembelajaran tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya,
tanpa terkecuali pendidikan karakter yang saat ini lagi gencar dibicarakan
dalam dunia pendidikan dengan harapan semua masyarakat Indonesia tanpa
terkecuali memiliki moral yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad HP. 2002.
Implementasi Pendidikan Karakter Budaya Bangsa di Sekolah dan di Perguruan
Tinggi. Universitas Negeri Jakarta.
Devianty, Rina. 2017. Peran
Bahasa Indonesia Dan Bahasa Daerah Dalam Pendidikan Karakter. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan.
Saragih, Amrin. 2010.
Bahasa Indonesia mampu membentuk karakter bangsa Indonesia yang toleran dan
variatif (Waspada)
Satinem. Pendidikan
Bahasa Indonesia Sebagai Wahana Pembentuk Karakter Bangsa. STKIP-PGRI
Libuklinggau Dalam: http://repository.unib.ac.id/11153/1/33-Satinem.pdf.
Diakses tanggal 25 Maret 2020.
Solin, Mutsyuhito. Peranan
Bahasa Indonesia Dalam Membangun Karakter Bangsa. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan. Dalam: http://digilib.unimed.ac.id/478/1/Fulltext.pdf.
Diakses tanggal 25 Maret 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.