.

Rabu, 25 Maret 2020

PERAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA


PERAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Oleh: Rifaldi Panjaitan (@J11-RIFALDI)

(sumber: Kementrian Pendidikan Nasional, 2011)


ABSTRAK

Bahasa memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan mengembangkan dirinya. Bahasa juga berperan penting dalam pendidikan karakter karena bahasa dapat membentuk karakter manusia. Bahasa merupakan refleksi kepribadian. Baik atau buruknya karakter seseorang tercermin dari cara orang tersebut ketika berbahasa. Jika mampu menggunakan bahasa secara baik, maka juga akan berpengaruh dalam kepribadian, watak, atau karakter yang baik pula. Bahasa yang santun mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan karakter bangsa, para generasi penerus bangsa perlu diberikan pembelajaran tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. (Devianty)
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan arus globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia, hal ini disebabkan terbukanya peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk membantu orang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilainilai etika. Pendidikan karakter mengembangkan iklim yang positif dan moral dengan melibatkan partisipasi siswa, guru, dan staf, orang tua dan masyarakat. (Satinem)
Kata kunci: bahasa, pendidikan, karakter

PENDAHULUAN

Perjalanan panjang sejarah bahasa Indonesia telah menempatkan bahasa Indonesia dalam dua kedudukan penting, yakni sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sejak diikrarkannya sebagai bahasa dan ditetapkan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu telah mengantarkan bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa dan sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, agama, dan bahasa daerahnya (Achmad, 2011:20).
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Melalui bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginannya dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk berinteraksi dalam masyarakat memiliki sifat sosial. Artinya, pemakaian bahasa digunakan oleh setiap lapisan masyarakat baik penutur maupun mitra tutur sehingga mereka dapat saling memahami maknanya dengan baik. (Satinem)
Bahasa memiliki peran penting dalam membentuk karakter manusia. Peran bahasa Indonesia adalah sebagai cerminan pembentuk karakter bangsa. Bahasa Indonesia harus digunakan sesuai konteks dan kedudukannya secara baik dan benar. Dengan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, orang-orang di sekitar kita termasuk orang asing akan menilai bahwa karakter orang Indonesia adalah berkarakter sopan-santun. Selain itu, dengan mempelajari bahasa secara baik dan benar, manusia diharapkan dapat belajar tentang apa itu karakter positif maupun karakter negatif lainnya dalam kehidupannya. Ketika manusia sudah bisa memilah mana karakter yang positif dan karakter yang negatif, diharapkan karakter tersebut dapat diintegrasikan dalam kehidupannya sehari-hari. (Devianty)
Dewasa ini peran bahasa telah dieleminir oleh kehidupan modern. Saragih (2010) mengambarkan bagaimana terjadinya kriris identitas bangsa sebagai akibat melemahya peran bahasa, sebagai berikut
Di samping krisis identitas sebagai bangsa, sebagian orang Indonesia juga mengalami krisis identitas sebagai suku bangsa. Sejumlah bahasa daerah telah, sedang, dan akan musnah. Kepunahan bahasa daerah akibat berbagai hal, tetapi sebagian besar akibat penuturnya meninggalkan atau tidak mau menggunakan bahasa itu. Bahasa daerah dianggap ketinggalan zaman atau tidak bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Jika satu bahasa daerah musnah, itu berarti bahwa ideologi, budaya, situasi atau kebijakan terhadap alam dan sosial semesta dalam bahasa itu yang telah dibangun melalui evolusi bertahun-tahun akan musnah. Kenyataan penggunaan bahasa asing secara tidak proporsional, musnahnya bahasa daerah, dan berleluasanya pengambilan aset budaya Indonesia oleh negara tetangga merupakan fakta bahwa bangsa Indonesia sedang menghadapi atau mengalami krisis jati diri yang dahsyat sebagai bangsa dan sebagai suku bangsa. Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan terhadap peran bahasa dalam kehidupan dan kualitas hidup yang rendah.
Kondisi nyata lainnya yang kita hadapi berkaitan dengan pendidikan bahasa Indonesia atau pembelajaran bahasa Indonesia di kalangan pelajar dan masyarakat Indonesia pada umumnya adalah "tidak tumbuhnya sikap positip terhadap bahasa Indonesia, kurangnya usaha-usaha terutama yang bersifat individual untuk memahami bahasa Indonesia, dan belum tumbuhnya kepercayaan diri dengan bahasa Indonesia. Era globalisasi merupakan tantangan besar bagi seluruh dunia termasuk bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Bahkan dalam berbahasa yang selalu digunakan dalam kehidupaan sehari-hari yang dapat memberi dampak besar bagi jati diri dan karakter bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Karakter seseorang tidak terbentuk dalam hitungan detik namun membutuhkan proses yang panjang dan melalui usaha tertentu. Mulyana mengungkapkan beberapa contoh usaha untuk membina karakter misalnya anjuran atau suruhan terhadap anak untuk duduk diam, tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapih pakaian, hormat terhadap orang tua, menyayangi yang muda, menghormati yang tua, menolong teman dan seterusnya merupakan proses membentuk karakter seseorang (2011:1). Bahasa termasuk media komunikasi maka bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang artinya melalui bahasa seseorang dapat diketahui kepribadiannya atau karakternya (Pranowo, 2009:3). Dengan demikian, bahasa merupakan salah satu bidang yang memegang peranan penting untuk membentuk karakter seseorang.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan dibahas yaitu apakah hakikat bahasa Indonesia itu sendiri, adakah dampak positif dan negatif globalisasi terhadap bahasa Indonesia, pentingnya pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bagaimana peran bahasa Indonesia pada pendidikan karakter.

PEMBAHASAN

Bahasa adalah kesatuan perkataan beserta sistem penggunaannya yang berlaku umum dalam pergaulan antaranggota suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa merupakan sekelompok manusia atau komunitas dengan kesamaan letak geografi, kesamaan budaya, dan kesamaan tradisi. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa juga memiliki peran sebagai alat ekspresi budaya yang mencerminkan bangsa penuturnya. Kecakapan berbahasa suatu bangsa mencerminkan budaya bangsa yang terwujud dalam sikap berbahasa itu sendiri. Sikap berbahasa yang dilandasi oleh kesadaran berbahasa akan membangun rasa cinta, bangga, dan setia terhadap bahasa dan terhadap bangsa. Dengan demikian, bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi wahana komunikasi dan alat ekspresi budaya yang mencerminkan eksistensi bangsa Indonesia. Era globalisasi yang berkembang pesat saat ini tentu saja banyak berdampak pada bahasa atau alat komunikasi lisan. Terutama bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional negara Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan bahasa Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh era globalisasi, baik pengaruh secara positif maupun pengaruh negatif. (Satinem)
Berbahasa Indonesia yang baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, seperti pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Namun, kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Hendaknya berbahasa yang baik menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa gaul. Hal ini disebabkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari adanya interaksi dan komunikasi antar sesamanya. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Akhirnya, keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan bahasa gaul atau bahasa Indonesia populer dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa populer karena bahasa tersebut tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. (Satinem)
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam butir-butir Sumpah Pemuda. Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai a) lambang kebanggaan kebangsaan, b) sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni, serta teknologi modern, c) sebagai lambang identitas nasional, d) alat perhubungan antarwarga, antardaerah, antarbudaya, dan alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang, sosial budaya, dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia. (Satinem)
Abourjilie mengatakan pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk membantu orang memahami, peduli dan bertindak berdasarkan nilainilai etika. Pendidikan karakter mengembangkan iklim yang positif dan moral dengan melibatkan partisipasi siswa, guru, dan staf, orang tua dan masyarakat. Pendidikan karakter mengajarkan bagaimana orang menyelesaikan konflik secara adil, menciptakan sekolah yang lebih aman yang bebas dari intimidasi, ketakutan, kekerasan, dan lebih kondusif untuk belajar. Pendapat ini menekankan adanya usaha membantu siswa dalam bertindak sesuai dengan etika dan usaha penyelesaian konflik secara adil dan kondusif.

KESIMPULAN

Globalisasi dan teknologi informasi telah membawa dampak yang luar biasa dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia, termasuk dalam bidang kebahasaan yang menyangkut jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Eksistensi bahasa Indonesia populer memang mengganggu eksistensi bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Bahasa Indonesia berperan membetuk karakter dan kepribadian Indonesia melalui penggunaan bahasa Indonesia seperti berbicara, mendengar, membaca dan menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Semakin intensif penggunaan bahasa dan semakin teliti dan benar pilihan bahasa yang digunakan diyakini semakin tinggi karakter dan kepribadian orang yang menggunakannya. Bahasa Indonesia dipakai pula sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan dalam berbagai kalangan dan tingkat pendidikan. Semua jenjang pendidikan dalam penyampaikan materi dalam pembelajaran tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya, tanpa terkecuali pendidikan karakter yang saat ini lagi gencar dibicarakan dalam dunia pendidikan dengan harapan semua masyarakat Indonesia tanpa terkecuali memiliki moral yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad HP. 2002. Implementasi Pendidikan Karakter Budaya Bangsa di Sekolah dan di Perguruan Tinggi. Universitas Negeri Jakarta.
Devianty, Rina. 2017. Peran Bahasa Indonesia Dan Bahasa Daerah Dalam Pendidikan Karakter. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan.
Saragih, Amrin. 2010. Bahasa Indonesia mampu membentuk karakter bangsa Indonesia yang toleran dan variatif (Waspada)
Satinem. Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Wahana Pembentuk Karakter Bangsa. STKIP-PGRI Libuklinggau Dalam: http://repository.unib.ac.id/11153/1/33-Satinem.pdf. Diakses tanggal 25 Maret 2020.
Solin, Mutsyuhito. Peranan Bahasa Indonesia Dalam Membangun Karakter Bangsa. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Dalam: http://digilib.unimed.ac.id/478/1/Fulltext.pdf. Diakses tanggal 25 Maret 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.