.

Rabu, 25 Maret 2020

PENGARUH STATUS SOSIAL TERHADAP RAGAM BAHASA


PENGARUH STATUS SOSIAL TERHADAP RAGAM BAHASA
Oleh : Widia Nur Latifah




Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain" (Ruben Brent D dan Lea P Stewart). Bahasa menjadi sebuah alat dalam komunikasi yang mana bahasa dan komunikasi ini memiliki hubungan yang tak terpisahkan dan merupakan interpretasi dari apa yang hendak disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan.Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan suatu kalimat atau susunan kata yang dituturkan seseorang seringkali dikaitkan dengan pandangan mengenai identitas diri penuturnya.Berbahasa yang baik dan benar bukanlah berarti harus selalu menggunakan bahasa baku atau resmi dalam setiap kesempatan, waktu dan tempat, melainkan harus menggunakan satu ragam bahasa tertentu yang sesuai dengan fungsi ragam tersebut untuk satu situasi dan keperluan tertentu.
Bahasa dapat dipelajari dalam Linguistik.Linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa manusia (Langacker 1973: 5).Salah satu cabang ilmu Linguistik adalah sosiolinguistik Hickerson (1980: 81) beragumen bahwa sosiolinguistik merupakan sebuah pembelajaran pengembangan linguistik yang mengambil variasi bahasa sebagai fokusnya, dan melihat variasi bahasa itu sendiri dalam konteks sosialnya. Sosiolinguistik berkonsentrasi pada korelasi antara faktor-faktor sosial dengan variasivariasi linguistik. Berdasarkan sebuah statement dari Fishman (1972: 4), sosiolinguistik adalah pembelajaran mengenai karakteristik fungsi-fungsi penggunaan bahasa dengan karakteristik pengguna bahasa itu sendiri. Sosiolinguistik pada dasarnya tidak berfokus pada struktur dari sebuah bahasa, melainkan berfokus pada bagaimana bahasa tersebut digunakan dalam konteks sosial dan budayanya. Salah satu konsentrasi dalam sosiolinguistik adalah alih kode.
Setiap penutur bahasa mempunyai variasi bahasa tertentu dalam mengutarakan idenya.Bahasa Indonesia mempunyai variasi atau ragam resmi dan ragam tak resmi atau informal.Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa tidak semua kelas sosial mampu menguasai variasi bahasa tertentu.Perbedaan tingkat pendidikan,kesejahteraan,pendapatan dan pergaulan dapat mempengaruhi variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat tersebut. Kita melihat bahasa yang digunakan dalam kelompok-kelompok sosial masyarakat bervariasi yang menyebabkan variasi bahasa tersebut bukanlah lokasi tetapi pendidikan dan jenis pekerjaan.Tingkat pendidikan akan menyebabkan pemilihan jenis pekerjaan.Seorang yang berijazah sarjana hukum tidak mungkin menjadi kuli di pelabuhan.Seorang yang beijazah dokter tak mungkin menjadi penjual kangkung di pasar.Tingkat pendidikan yang menyebabkan pemilihan jenis pekerjaan telah menyebabkan pula variasi bahasa yang dipergunakan.Orang berijazah dokter tentu banyak mempergunakan istilah-istilah yang berhubungan dengan kedokteran atau bahasa medis,sedangkan seorang yang berijazah SDakan mempergunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas,baik itu mengenai cara bicara,bahasa yang digunakan ataupun penempatan bahasa.Akan tetapi berbanding terbalik dengan masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan rendah,mereka akan jauh lebih mengenyampingkan susunan atau tatanan bahasa dalam berkomunikasi atau tidak memperhatikan situasi dan keperluan.Dan juga masyarakat dengan kesejahteraan serta pendapatan yang lebih tinggi akan mempunyai satu tingkat wawasan yang lebih tinggi karena mereka lebih banyak memperoleh informasi terutama informasi yang membutuhkan materi seperti majalah, surat kabar, tv, radio, dan lain-lain.Seorang sosiolog Inggris yang menyatakan bahwa (dalam Vorbert, 1976:4) keberhasilan bermasyarakat para anggota kelompok sosial dan untuk memasuki hak-hak sosial mereka tergantung pada tingkat pengorganisasian pesan-pesan bahasa mereka. Peranan bahasa di sini sangat penting, karena tanpa bahasa mereka tidak mungkin dapat mengutarakan isi hati atau idenya.
Seperti halnya dokter dan pasien (masyarakat menengah kebawah),dokter akan lebih menggunakan bahasa yang formal sedangkan pasien (masyarakat menengah kebawah) menggunakan bahasa non-formal.Itu disebabkan karena dokter terbiasa dalam berbicara sesuai situasi dan fungsi.Variasi bahasa yang digunakan antara dokter dan pasien (masyarakat menengah kebawah) seperti penulis amati ini masih perlu penelitian yang lebih matang.Dengan demikian para peneliti akan dapat membandingkan hasil penelitian yang sudah ada dengan hasil penelitian yang akan diteliti sehingga hasilnya dapat terpecaya.


DAFTAR PUSTAKA

Sari, Nur Indah Mayang.2016.Karakteristik Ragam Bahasa Waria Perias Pengantin Di Kota Medan. Undergraduate thesis, UNIMED.

R.Pangaribuan,Tangson.2010.Hubungan Variasi Bahasa Dengan Kelompok Sosial Dan Pemakaian Bahasa.
Waridah.2015.Penggunaan Bahasadan Variasi Bahasa dalam Berbahasadan Berbudaya.
Kalangit,Rani Frisilia.2016.Alih Kode Dalam Instagram (Suatu Analisis Sosiolinguistik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.