Manajemen Konstruksi
oleh : Nida Nadiaturrohmah (@J04-NIDA)
sumber : lukmanulhakim Almamalik
ABSTRAK
Proyek konstruksi adalah proyek yang
bersifat unik dibandingkan dengan proyek lainnya, karena walaupun jenis proyek
yang akan dibangun di sebuah tempat sama tetapi akan memiliki perbedaan pada
proses pelaksanaannya dikarenakan perbedaan kondisi alam, transportasi
material, dan faktor lainnya.
Proyek konstruksi merupakan suatu proyek
yang memiliki beberapa tahapan/kinerja yang saling berhubungan dengan yang
lain. Dalam tahapan/kinerja tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli
dibidangnya masing-masing. Tenaga ahli ini dibutuhkan agar proyek yang
direncanakan bisa terlaksana sesuai rencana. Tenaga ahli tersebut diantaranya :
kontraktor, arsitek,
konsultan manajemen konstruksi dan lainnya. Agar
lebih sistematis dari tahap awal sampai akhir maka dibutuhkanlah suatu
manajamen konstruksi yang tepat yang bisa mengendalikan proyek dari tahap
awal/perencanaan sampai dengan proyek selesai.
Kata kunci : Konsultan manajemen konstruksi, manajemen konstruksi
Kata kunci : Konsultan manajemen konstruksi, manajemen konstruksi
PENDAHULUAN
Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang
mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri
konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah modal
bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasehat dan
bantuan dalam sebuah proyek pembangunan. Construction Management Association of
America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab seorang
manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga,
manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen
keselamatan, dan dan praktik profesional. Pada tahap implementasi/ pelaksanaan akan mulai muncul berbagai masalah mulai dari
masalah teknis dan non teknis, baik yang bersifat internal proyek maupun yang bersifat
eksternal proyek. Masalah-masalah tersebut pada dasarnya timbul ketika proyek tidak mampu
mencapai triangle project constraint dengan baik, yaitu kualitas pekerjaan, waktu dan biaya
(Project Management Body of Knowledges, 2008).
Peran Manajemen
Konstruksi
Dalam ruang lingkup tanggung jawabnya, manajemen
konstruksi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu proyek. Dalam
mencapai tujuannya, manajemen konstruksi memiliki 4 peran, yaitu:
1.
Agency
Construction Management (ACM)
Tahap awal peran manajemen konstruksi
adalah sebagai koordinator penghubung antara rancangan konstruksi dengan
pelaksana hingga seluruh kontraktor. Dengan kata lain, manajemen konstruksi
berperan sebagai sarana penghubung antara pemilik (perancang) proyek dengan
para kontraktor untuk mencapai tujuan pemilik.
2.
Extended Service
Construction Manajemen (ESCM)
Dalam hal ini, manajemen konstruksi
bertindak berdasarkan permintaan dari pihak kontraktor atau disebut pula Extended
Service Construction Manajemen (ESCM). Peran ini dilakukan untuk
menghindari konflik antara kontraktor dengan perencana proyek.
3.
Owner Construction
Management (OCM)
Dalam tahap ini, manajemen konstruksi juga
bertanggung jawab atas kelangsungan proyek yang dilaksanakan berdasarkan
kepentingan pemilik proyek.
4.
Guaranted Maximum
Price Construction Management (GMPCM)
Peran manajemen konstruksi yang terakhir
adalah bertanggung jawab kepada pemilik atas waktu, biaya, hingga mutu proyek.
Peran manajemen konstruksi sebagai Guaranted Maximum Price Construction
Management memungkinkan manajemen konstruksi bertindak sebagai pemberi
kerja kepada kontraktor atau pun sub kontraktor.
Fungsi Manajemen Konstruksi
Dilihat dari pengertiannya, manajemen konstruksi menerapkan
fungsi-fungsi manajemen pada suatu proyek dengan memanfaatkan sumber daya
dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyek. Fungsi-fungsi
tersebut, seperti ditulis di atas adalah:
1.
Perencanaan (Planning)
Sebagai perencana, manajemen konstruksi
berfungsi untuk menentukan apa yang harus dikerjakan, kapan harus
mengerjakannya, dan bagaimana cara mengerjakan proyek tersebut. Manajemen
konstruksi berkewajiban untuk pengambilan keputusan atas proses pembuatan
konstruksi.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Setelah melakukan perencanaan, manajemen
kosntruksi berfungsi untuk membentuk organisasi dalam pembuatan proyek.
Manajemen konstruksi mengorganisir beberapa divisi untuk melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dalam proses pembuatan proyek serta berhak untuk memberikan
pengembangan serta penempatan beberapa tenaga kerja dalam suatu divisi.
3.
Pengarahan (Actuating)
Dalam hal ini, manajemen konstruksi dapat
melakukan pembinaan motivasi, memberikan pelatihan, bimbingan, dan arahan
lainnya kepada bawahan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yang telah
direncanakan.
4.
Pengontrolan (Controlling)
Pengontrolan manajemen konstruksi adalah
untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan proyek diseluruh divisi serta
mengevaluasi deviasi (penyimpangan) yang terjadi selama proyek berlangsung
hingga menentukan pencegahan dini untuk menghindari kegagalan.
Selain keempat fungsi utama di atas,
Manajemen Konstruksi juga berfungsi sebagai:
- Cost Control, yaitu mengatur pembiayaan yang
menyangkut seluruh kegiatan proyek agar tercapai tujuan yang telah
disepakati bersama pemilik proyek dan para kontraktor.
- Quality
Control, yaitu untuk
menjaga dan mengawasi kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
proyek.
- Time Control, yaitu mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi di lapangan diluar prediksi sehingga berdampak pada waktu pelaksanaan proyek.
Tujuan Manajemen Konstruksi
Adapun sasaran utama manajemen konstruksi adalah
mengelola fungsi manajemen dengan efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil
yang optimal sesuai kesepakatan dengan pemilik proyek. Dalam mencapai sasaran
utamanya, manajemen konstruksi berorientasi pada pelaksanaan pengawasan biaya (Cost
Control), pengawasan mutu (Quality Control), dan pengawasan waktu (Time
Control). Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, manajemen konstruksi
dapat dimulai dari tahap perencanaan. Namun pada kondisi tertentu, manajemen
konstruksi dapat dimulai dari tahap-tahap lainnya sesuai dengan kesepakatan,
tujuan dan kondisi proyek yang bersangkutan. Agar tidak terjadi kesenjangan
atau kesalahpahaman antara kontraktor dengan pemilik proyek, manajer konstruksi
bertanggungjawab untuk mengelola teknis operasional proyek, menerima
masukan-masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional
proyek konstruksi baik dari pemilik proyek maupun para kontraktor yang mencakup
seluruh tahapan proyek mulai dari persiapan hingga penyerahan proyek.
Tugas Manajemen Konstruksi
- Mengawasi
jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi yang
benar atau tidak.
- Meminta
laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara
tertulis.
- MK berhak
menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan
kesepakatan.
- Berhubungan
langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala sesuatu
di proyek.
- Menyampaikan
progres pekerjaan kepada owner langsung.
- Mengesahkan
adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor.
- Memeriksa
gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
- Selalu
meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi
syarat K3LMP “Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan
Pengamanan”.
- Memberikan
Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus
dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.
Manfaat Manajemen Konstruksi
Manfaat
manajemen konstruksi dapat dilihat dari beberapa segi :
- Segi waktu :
1. Dengan system fast
track tidak perlu menunggu perencanaan selesai seluruhnya
2. Waktu yang
digunakan untuk perencanaan dapat lebih panjang
3. Pengadaan
material/ peralatan impor dapat diukur secara dini sehingga kemungkinan
terlambat lebih kecil
- Segi
kualitas
1. Mutu lebih
terjamin karena tim MK ikut membantu kontroktor dalam hal metode pelaksanaan, implementasi, dan Quality Control
2. Mutu dan kemampuan
kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek dibantu dengan tim
MK
3. Kesempatan untuk
penyempurnaan rancangan relative banyak
- Segi
program pemerintah
1. Pemerataan
kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat direalisir
2. Pemilik proyek
tidak perlu mengeluarkan banyak staf
PERMASALAHAN
Apakah memang perlu memakai jasa konsultan manajemen
konstruksi pada proyek? Hal yang pasti
menjadi pertimbangan para owner yaitu jasa konsultan manajemen konstruksi
memakan biaya 1-3% dari nilai proyek itu sendiri. Dalam suatu proyek berskala
besar perlunya pengelolaan yang terarah dan baik, karena suatu proyek memiliki
keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai. Owner
pasti menginginkan tidak terdapat kesalahan dan keterlamabatan dalam pengerjaan
suatu proyek. Untuk itu jika suatu proyek memiliki tingkat kerumitan yang
tinggi dan kompleks, jika departemen yang terlibat jumlahnya banyak dan
diperlukan koordinasi, dan jika banyak faktor luar yang harus diperhatikan,
maka owner tidak perlu ragu untuk memakai jasa konsultan manajemen konstruksi
untuk bantu mengelola dari tahap awal sampai akhir. Dimana dikelola dalam
lingkup manajemen proyek yaitu mutu, biaya, waktu, keselamatan kerja dan
kesehatan, lingkungan, sumberdaya, resiko dan sistem informasi. Konsultan
manajemen konstruksi juga dapat meminimalisir, mengantisipasi, dan mampu
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam suatu proyek konstruksi.
KESIMPULAN
Dalam hal
ini jika owner memilih jasa konsultan manajemen konstruksi yang berpengalaman
dalam menangani banyak masalah proyek biaya tentu tidak akan menjadi masalah
yang penting untuk membayar konsultan manajemen konstruksi meningat banyaknya
manfaat/profit yang akan didapat setelahnya, penerapan manajemen konstruksi
tentu akan sangat berpengaruh terhadap kinerja proyek dari tahap awal hingga
proyek itu selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Umam, M.,S, Syafitri, D., Hidayat, A., & Kristiani F., 2017. Pengukuran Kinerja Konsultan Manajemen Konstruksi Pada Tahap Implementasi Proyek Konstruksi. Semarang: UNDIP.
Project Management Institute, 2008. Project Management Body of Knowledges. USA: Project Management Institute.
Setiawan, Samhis., 2020. Pengertian Manajemen Konstruksi – Peran, Fungsi,
Tujuan, Tugas, Manfaat, Tipe, Tahapan : Gurupendidikan.com, Edisi 7 Februari 2020.
Dalam : https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajemen-konstruksi/ . [Diakses tanggal : 19 Maret 2020]
Sangat membantu, Terimakasih.
BalasHapussama-sama ;)
Hapusbermanfaat bgt kak :)
BalasHapusartikel yang bagus
BalasHapus