.

Selasa, 24 Maret 2020

Pengaruh Perkembangan Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Berkarakter

Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Berkarakter
Oleh : Febi Afifa Ajengsari (@J03-FEBI)



(Sumber : Penulis, 2020)

Abstrak

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan untuk alat berkomunikasi sehari-hari oleh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai identitas bangsa yang pada dahulu kala dikenal sebagai bahasa Melayu. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan remi kenegaraan. Bahasa itu sendiri untuk menunjukkan identitas diri karena seseorang dapat menunjukkan sudut pandang, pemahaman, asal usul bangsa dan negara, pendidikan, dan sifat seseorang. Kecakapan berbahasa suatu bangsa mencerminkan budaya bangsa yang terwujud dalam sikap berbahasa. Semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dijadikan sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut bertujuan agar bahasa Indonesia tetap menjadi perekat persatuan suku yang ribuan jumlahnya. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi. Untuk menghadapi era globalisasi, Indonesia harus menentukan kebijakan pendidikan nasional agar tetap meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk mempermudah orang dalam pemahaman, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai etika. Dengan Pendidikan karakter maka akan mengembangkan iklim yang pasif dengan melibatkan partisipasi siswa, guru, orang tua, dan masyarakat.
Kata kunci : Bahasa Indonesia, Pembentuk Karakter


Pendahuluan

        Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi yang sebelumnya berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang digunakan tersebut merupakan bahasa Melayu tua yang sampai sekarang masih dapat kita selidiki sebagai peninggalan masa lampau. Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa penghubung di beberapa negara Asia Tenggara. Perjalanan tentang sejarah bahasa Indonesia telah menempatkan bahasa Indonesia dalam dua kedudukan penting, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara (Satinem, 2015). Perkembangan itu telah mengantarkan bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa dan sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, agama, dan bahasa daerahnya (Achmad,2011:20). Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa luput dari pemakaian bahasa. Dengan menggunakan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi.
            Kementrian Pendidikan dan Budaya (2011:10) menyatakan bahwa pendidikan sebagai proses trasmisi budaya mengacu kepada setiap bentuk pembelajaran budaya (culturale learning) yang berfungsi sebagai trasmisi pengetahuan, mobilitas sosial, pembentukan jati diri, dan kreasi pengetahuan. Teknologi infomasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan sehingga tersebar luas ke seluruh dunia. Kemajuan teknologi dan pesatnya era globalisasi, mampu merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan karakter. Menurut (Mulyasa, 2011:3) mengatakan bahwa bahasa termasuk media komunikasi, bahasa merupakan cermin kepribadiannya atau karakternya. Dengan demikian, bahasa merupakan salah satu bidang yang memegang peran sangat penting untuk pembentukan karakter dari seseorang.

Permasalahan

Penggunaan bahasa Indonesia tidak semata-mata disebabkan oleh kompetensi, teknologi canggih, atau kekayaan alamnya, tetapi yang terutama adalah dorongan semangat dan karakternya. Di Indonesia akhir-akhir ini sering dijumpai dengan fenomena sosial antara lain penyimpangan yang dilakukan pelajar seperti tawuran dan lain sebagainya. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan masyarakat mengenai kegagalan pendidikan.

Pembahasan

Bahasa pemersatu bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa terpenting hal tersebut seperti yang sudah disebutkan dalam UUD 1945 pasal 36 dinyatakan bahwa “ Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Artinya, bahasa Indonesia telah diakui keberadaannya sebagai bahasa negara dan telah dilindungi oleh aturan hukum. Bahasa Indonesia saat ini masih bertolak belakang dalam ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Karena masih banyak yang belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menurut (Moeliono,1993:1), penting tidaknya suatu bahasa dapat didasari patokan sebagai berikut : (1) jumlah penuturannya (2) luas penyebarannya (3) perannya sebagai sarana ilmu, susastra,dan ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai. Dengan adanya anggapan bahwa tidak perlu menggunakan bahasa daerah, membuat masyarakat cenderung lebih suka bertutur kata dengan menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa daerahnya. Dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi dari bahasa Indonesia adalah sebagai alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku dan ragam bahasa daerah.
Bahasa memiliki peran penting dalam membentuk karakter manusia. Peran bahasa Indonesia adalah sebagai cerminan pembentuk karakter bangsa. Bahasa Indonesia harus digunakan sesuai konteks dan kedudukannya secara baik dan benar. Dengan penggunaaan bahasa Indonesia yang baik dan benar membuat orang sekitar termasuk orang asing akan menilai bahwa karakter kita memiliki sopan santun. Tidak hanya itu, dengan mempelajari bahasa Indonesia maka masyarakat diharapkan dapat belajar tentang apa itu karakter positif maupun karakter negatif.
Menurut (Alwi, 2000:21), untuk mengetahui dan melihat kedudukan bahasa daerah, kita harus menggunakan dua sudut pandang. Pertama, bahasa daerah sebagai sarana komunikasi bagi para penutur yang berasal dari kelompok etnik yang sama. Kedua, bahasa daerah dalam kaitannya dengan bahasa Indonesia. Jika kedua hak tersebut diperhatikan, maka keberadaan bahasa daerah dapat melengkapi dan mendukung keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dapat disimpulkan bahwa sama halnya seperti bahasa Indonesia, bahasa daerah juga dapat menjadi saran dalam pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan karakter di Indonesia sebenarnya sudah dibahas sejak dulu oleh Ki Hajar Dewantara. Adapun pendidikan karakter yang dianjurkan oleh Kemendiknas sebenarnya adalah istilah lain dari pendidikan budi pekerti, yang merupakan istilah lain yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dapar dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Pendidikan karakter di Indonesia mengusung semangat baru untuk membangun karakter bangsa. Pendidikan karakter merupakan nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan kebangsaan.
Pendidikan berbasis karakter merupakan salah satu upaya dalam pembaharuan pada dunia pendidikan. Penanaman karakter pada anak adalah suatu hal yang pokok karena menentukan mutu pendidikan karakter. Program pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang memberdayakan anak dalam pengertian kecerdasan dan keterampilan. Bahasa memiliki peran penting yang sangat berpengaruh pada sektor pendidikan karakter karena bahasa adalah kebiasaan yang dikatakan adat. Pengajaran bahasa digunakan untuk meningkatkan harga diri, menumbukan pikiran positif, menimbulkan pemahaman diri, dan masih banyak hal positif lainnya.

Kesimpulan

Untuk menghadapi era globalisasi maka penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus diterapkan. Dengan belajar bahasa Indonesia maka kita juga dapat mengetahui jati diri kita seperti apa. Melalui bahasa kita dapat mentransfer pengetahuan, informasi, dan mengajarkan nilai yang terdapat disekitar lingkungan. Bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan peran penting pada pendidikan karakter karena dapat membantu membentuk karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Ucapan dan penggunaan bahasa yang baik akan mencerminkan karakter yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya penguasaan bahasa, baik bahasa daerah atau bahasa Indonesia selalu ditingkatkan.

Daftar Pustaka

Achmad,  HP. 2002. Implementasi Pendidikan Karakter Budaya Bangsa di Sekolah dan di Perguruan Tinggi. Universitas Negeri Jakarta.

Alwi, Hasan. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka.

Anton, M. Moeliono. 1993. Tata Bahasa  Indonesia Baku Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pusataka.

Devianty, Rina. Peran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah dalam Pendidikan Karakter. Diakses http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ijtimaiyah/article/download/1588/1282 pada 25 Maret 2020 pukul 12:31 AM.

Satinem. 2015. Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Wahana Pembentuk Karakter Bangsa. Diakses http://repository.unib.ac.id/11153/1/33-Satinem.pdf pada 25 Maret 2020 pukul 12:34 AM.

Kementrian Pendidikan Nasional, Badan penelitian dan pengembangan, Pusat Kurikulum. 2011. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Mulyasa, E. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.