Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Berkarakter
Oleh :
Febi Afifa Ajengsari (@J03-FEBI)
(Sumber :
Penulis, 2020)
Abstrak
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
digunakan untuk alat berkomunikasi sehari-hari oleh rakyat Indonesia. Bahasa
Indonesia ditetapkan sebagai identitas bangsa yang pada dahulu kala dikenal
sebagai bahasa Melayu. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan
remi kenegaraan. Bahasa itu sendiri untuk menunjukkan identitas diri karena
seseorang dapat menunjukkan sudut pandang, pemahaman, asal usul bangsa dan
negara, pendidikan, dan sifat seseorang. Kecakapan berbahasa suatu bangsa
mencerminkan budaya bangsa yang terwujud dalam sikap berbahasa. Semua
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dijadikan
sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut bertujuan agar bahasa Indonesia tetap menjadi
perekat persatuan suku yang ribuan jumlahnya. Perkembangan dunia
pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan
globalisasi. Untuk menghadapi era globalisasi, Indonesia harus menentukan
kebijakan pendidikan nasional agar tetap meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk mempermudah orang dalam
pemahaman, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai etika. Dengan Pendidikan
karakter maka akan mengembangkan iklim yang pasif dengan melibatkan partisipasi
siswa, guru, orang tua, dan masyarakat.
Kata kunci : Bahasa Indonesia,
Pembentuk Karakter
Pendahuluan
Bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi yang sebelumnya berasal dari bahasa
Melayu. Bahasa Melayu yang digunakan tersebut merupakan bahasa Melayu tua yang
sampai sekarang masih dapat kita selidiki sebagai peninggalan masa lampau.
Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa penghubung di
beberapa negara Asia Tenggara. Perjalanan tentang sejarah bahasa Indonesia
telah menempatkan bahasa Indonesia dalam dua kedudukan penting, yaitu sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara (Satinem, 2015). Perkembangan itu telah
mengantarkan bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa dan sebagai alat
pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya,
agama, dan bahasa daerahnya (Achmad,2011:20). Dalam kehidupan sehari-hari
kita tidak bisa luput dari pemakaian bahasa. Dengan menggunakan bahasa
seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam
menyampaikan pendapat dan informasi.
Kementrian
Pendidikan dan Budaya (2011:10) menyatakan bahwa pendidikan sebagai proses
trasmisi budaya mengacu kepada setiap bentuk pembelajaran budaya (culturale learning) yang berfungsi
sebagai trasmisi pengetahuan, mobilitas sosial, pembentukan jati diri, dan
kreasi pengetahuan. Teknologi infomasi dan komunikasi berkembang pesat dengan
berbagai bentuk dan kepentingan sehingga tersebar luas ke seluruh dunia.
Kemajuan teknologi dan pesatnya era globalisasi, mampu merubah pola pengajaran
pada dunia pendidikan karakter. Menurut (Mulyasa, 2011:3) mengatakan bahwa bahasa
termasuk media komunikasi, bahasa merupakan cermin kepribadiannya atau
karakternya. Dengan demikian, bahasa merupakan salah satu bidang yang memegang
peran sangat penting untuk pembentukan karakter dari seseorang.
Permasalahan
Penggunaan
bahasa Indonesia tidak semata-mata disebabkan oleh kompetensi, teknologi
canggih, atau kekayaan alamnya, tetapi yang terutama adalah dorongan semangat
dan karakternya. Di Indonesia akhir-akhir ini sering dijumpai dengan fenomena
sosial antara lain penyimpangan yang dilakukan pelajar seperti tawuran dan lain
sebagainya. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan masyarakat mengenai kegagalan
pendidikan.
Pembahasan
Bahasa pemersatu
bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa
terpenting hal tersebut seperti yang sudah disebutkan dalam UUD 1945 pasal 36
dinyatakan bahwa “ Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Artinya, bahasa
Indonesia telah diakui keberadaannya sebagai bahasa negara dan telah dilindungi
oleh aturan hukum. Bahasa Indonesia saat ini masih bertolak belakang dalam
ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Karena masih banyak yang belum menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menurut (Moeliono,1993:1),
penting tidaknya suatu bahasa dapat didasari patokan sebagai berikut : (1)
jumlah penuturannya (2) luas penyebarannya (3) perannya sebagai sarana ilmu, susastra,dan
ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai. Dengan adanya anggapan bahwa tidak
perlu menggunakan bahasa daerah, membuat masyarakat cenderung lebih suka
bertutur kata dengan menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa daerahnya.
Dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi dari bahasa Indonesia adalah sebagai
alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku dan ragam bahasa
daerah.
Bahasa memiliki
peran penting dalam membentuk karakter manusia. Peran bahasa Indonesia adalah
sebagai cerminan pembentuk karakter bangsa. Bahasa Indonesia harus digunakan
sesuai konteks dan kedudukannya secara baik dan benar. Dengan penggunaaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar membuat orang sekitar termasuk orang asing
akan menilai bahwa karakter kita memiliki sopan santun. Tidak hanya itu, dengan
mempelajari bahasa Indonesia maka masyarakat diharapkan dapat belajar tentang
apa itu karakter positif maupun karakter negatif.
Menurut (Alwi,
2000:21), untuk mengetahui dan melihat kedudukan bahasa daerah, kita harus
menggunakan dua sudut pandang. Pertama, bahasa daerah sebagai sarana komunikasi
bagi para penutur yang berasal dari kelompok etnik yang sama. Kedua, bahasa
daerah dalam kaitannya dengan bahasa Indonesia. Jika kedua hak tersebut
diperhatikan, maka keberadaan bahasa daerah dapat melengkapi dan mendukung
keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dapat disimpulkan bahwa sama
halnya seperti bahasa Indonesia, bahasa daerah juga dapat menjadi saran dalam
pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan
karakter di Indonesia sebenarnya sudah dibahas sejak dulu oleh Ki Hajar
Dewantara. Adapun pendidikan karakter yang dianjurkan oleh Kemendiknas
sebenarnya adalah istilah lain dari pendidikan budi pekerti, yang merupakan
istilah lain yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara. Pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dapar dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.
Pendidikan karakter di Indonesia mengusung semangat baru untuk membangun
karakter bangsa. Pendidikan karakter merupakan nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan
kebangsaan.
Pendidikan
berbasis karakter merupakan salah satu upaya dalam pembaharuan pada dunia
pendidikan. Penanaman karakter pada anak adalah suatu hal yang pokok karena
menentukan mutu pendidikan karakter. Program pendidikan tidak hanya berfungsi
sebagai lembaga yang memberdayakan anak dalam pengertian kecerdasan dan
keterampilan. Bahasa memiliki peran penting yang sangat berpengaruh pada sektor
pendidikan karakter karena bahasa adalah kebiasaan yang dikatakan adat. Pengajaran
bahasa digunakan untuk meningkatkan harga diri, menumbukan pikiran positif,
menimbulkan pemahaman diri, dan masih banyak hal positif lainnya.
Kesimpulan
Untuk menghadapi era globalisasi maka penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar harus diterapkan. Dengan belajar bahasa
Indonesia maka kita juga dapat mengetahui jati diri kita seperti apa. Melalui bahasa
kita dapat mentransfer pengetahuan, informasi, dan mengajarkan nilai yang
terdapat disekitar lingkungan. Bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan
peran penting pada pendidikan karakter karena dapat membantu membentuk karakter
dan kepribadian bangsa Indonesia. Ucapan dan penggunaan bahasa yang baik akan
mencerminkan karakter yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya
penguasaan bahasa, baik bahasa daerah atau bahasa Indonesia selalu
ditingkatkan.
Daftar Pustaka
Achmad, HP.
2002. Implementasi Pendidikan Karakter
Budaya Bangsa di Sekolah dan di Perguruan Tinggi. Universitas Negeri
Jakarta.
Alwi, Hasan. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka.
Anton, M. Moeliono. 1993. Tata Bahasa Indonesia Baku
Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pusataka.
Devianty, Rina. Peran
Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah dalam Pendidikan Karakter. Diakses http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ijtimaiyah/article/download/1588/1282
pada 25 Maret 2020 pukul 12:31 AM.
Satinem. 2015. Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Wahana Pembentuk Karakter Bangsa.
Diakses http://repository.unib.ac.id/11153/1/33-Satinem.pdf
pada 25 Maret 2020 pukul 12:34 AM.
Kementrian Pendidikan Nasional, Badan
penelitian dan pengembangan, Pusat Kurikulum. 2011. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah.
Jakarta: Depdiknas.
Mulyasa, E. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Untuk menghadapi era globalisasi maka penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar harus diterapkan. Dengan belajar bahasa
Indonesia maka kita juga dapat mengetahui jati diri kita seperti apa. Melalui bahasa
kita dapat mentransfer pengetahuan, informasi, dan mengajarkan nilai yang
terdapat disekitar lingkungan. Bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan
peran penting pada pendidikan karakter karena dapat membantu membentuk karakter
dan kepribadian bangsa Indonesia. Ucapan dan penggunaan bahasa yang baik akan
mencerminkan karakter yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya
penguasaan bahasa, baik bahasa daerah atau bahasa Indonesia selalu
ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.