PERKEMBANGAN DAN
RAGAM BAHASA INDONESIA PADA ERA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Oleh
: Chelline Jihan Sasmita (J35-CHELLINE)
ABSTRAK
Bahasa itu dinamis, ia berkembang
seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Hal ini tidak terkecuali pada
bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional dan pemersatu masyarakat
Indonesia. Di era Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication
Technology) sekarang ini, bahasa ini Indonesia mengalami perkembangan pesat.
Perkembangan tersebut memicu perubahan-perubahan fundamental di dalam tubuh
bahasa Indonesia yang selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif
yang sangat krusial dalam proses pemertahanan eksistensi bahasa Indonesia di
masa depan.
KATA
KUNCI :
Perkembangan, Bahasa Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi
PENDAHULUAN
Di era yang sedemikian pesat ini,
Teknologi Informasi dan Komunikasi memegang kendali atas peradaban manusia.
Dominasi IT pada setiap kehidupan manusia tergambar dalam pola keseharian
manusia dewasa ini, seperti penggunaan telepon seluler canggih, sosial media,
komputer, browsing, dan sebagainya. Dalam menggunakan berbagai media informasi tersebut,
tentu saja bahasa teks masih menjadi fitur standar yang dipakai, meskipun saat
ini perlahan fitur tersebut mulai beralih ke bahasa audio. Untuk itulah maka
para pengguna teknologi informasi diharuskan menguasai bahasa yang dipakai pada
suatu teknologi informasi tersebut, sebab bahasa merupakan penghubung tunggal
antara pengguna dengan teknologi informasi yang digunakan.
Berdasarkan pada hal tersebut,
bahasa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi mengalami perkembangan yang
seiringsejalan. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan berpengaruh
langsung pada perkembangan bahasa yang digunakan dalam berinteraksi menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.
PERMASALAHAN
Kondisi bahasa Indonesia, terutama
di era ini mengalami perubahan yang sangat drastis. Terbentuknya masyarakat
cyber, serta menjamurnya regulasi atau kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
membuka ‘jendela global’ melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi, secara
langsung mengakibatkan terjadinya perubahanperubahan dalam penggunaan bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dampak yang terjadi adalah tergerusnya
nilai - nilai sosial dan hilangnya penghargaan terhadap budaya lokal, sebab
bahasa Indonesia adalah simbol jati diri bangsa. Hilangnya jati diri bangsa
berarti hilangnya masa depan yang berusaha dibangun oleh suatu bangsa. Serta
pengaruh kondisi kecanggihan teknologi dari luar yang membawa dampak yang buruk
terhadap berkurangnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PEMBAHASAN
1.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menurut Haag dan Keen dalam Renol
(2010: 38) Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda
bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi, ini berlaku juga untuk alat komunikasi. Haag
mengklasifikasikan ITC ke dalam dua pengertian dengan aspek yang berbeda,
yaitu:
- Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
- Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Menurut William (2007), Di awal
sejarah manusia bertukar informasi melalui komunikasi, yaitu; bahasa. Dengan
demikian, bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami
informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan lama
karena setelah ucapan selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima
akan dilupakan dan tidak bisa tersimpan lama. Perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi memasuki babak baru ketika ditemukannya huruf alfabet yang
memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang
sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi
alfabet yang secara lugas menceritakan peristiwa secara lugas dan jelas.
Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu, juga
dalam hal berkomunikasi, yakni melalui surat dan lain-lain. Kemudian, teknologi
percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi
elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi
lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
2. Hubungan Bahasa dan TIK
Bahasa adalah alat penghubung antar
manusia. Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan pengertian bahasa
sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa adalah alat penghubung dalam
komunikasi baik verbal maupun non-verbal yang dilakukan oleh manusia. Setiap
negara/kelompok sosial masyarakat dipastikan memiliki bahasanya masing-masing.
Tanpa bahasa tentu manusia tidak dapat membangun kehidupan sosialnya.
Perkembangan bahasa dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam catatan sejarah cenderung menunjukan
keterkaitan. Kecenderungan Teknologi Informasi itu menunjukkan bahwa Teknologi
Informasi dan Komunikasi sebagai sebuah perangkat (benda) mati yang paling
banyak mempengaruhi perkembangan bahasa. Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam perkembangannya berhasil melahirkan kosakata-kosakata baru yang
memperkaya khazanah kosakata dan istilah bahasa Indonesia di zaman modern.
Contohnya adalah kata/huruf E, Chat, Mobile, Browse, Download, Upload, dan
sebagainya yang belakangan muncul dan berkembang menjadi tidak hanya sebatas
nama perangkat, tetapi juga dalam komunikasi sehari-hari dengan konteks yang
lain. Hal ini kemudian berpengaruh lebih jauh, sebab bahasa tersebut ketika
masuk ke suatu negara dianggap sebagai bahasa asing oleh negara konsumen.
Akibatnya, negara-negara tersebut membuat terjemahan sendiri atas kosakata dan
istilah baru tersebut yang kebanyakan juga adalah kosakata yang belum pernah
didengar sebelumnya.
3. Bahasa Indonesia pada Era Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Harus diakui bahwa bahasa Indonesia tidak kebal terhadap pengaruh globalisasi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga sangat cepat, sehingga komunikasi antar manusia di negara-negara yang terpisah jauh pun dapat dilakukan dengan praktis tanpa perlu memakan waktu lama. Kemudahan ini membuat informasi dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu yang relatif singkat. Percepatan perpindahan informasi ini kemudian juga mempercepat proses keterkaitan dan ketergantungan antarmanusia. Hubungan-hubungan langsung seperti perdagangan pun dipererat dengan adanya berbagai metode untuk berinteraksi, misalnya dengan menggunakan jaringan internet, telepon, atau surat elektronik. Hal-hal tersebut berperan penting dalam menyebarkan informasi ke seluruh dunia dan membentuk masyarakat berbasis internet (internet based society).
4. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Bahasa Indonesia
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara langsung memberikan dampak terhadap penggunaan bahasa Indonesia baik yang bersifat postif maupun negatif.
3. Bahasa Indonesia pada Era Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Harus diakui bahwa bahasa Indonesia tidak kebal terhadap pengaruh globalisasi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga sangat cepat, sehingga komunikasi antar manusia di negara-negara yang terpisah jauh pun dapat dilakukan dengan praktis tanpa perlu memakan waktu lama. Kemudahan ini membuat informasi dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu yang relatif singkat. Percepatan perpindahan informasi ini kemudian juga mempercepat proses keterkaitan dan ketergantungan antarmanusia. Hubungan-hubungan langsung seperti perdagangan pun dipererat dengan adanya berbagai metode untuk berinteraksi, misalnya dengan menggunakan jaringan internet, telepon, atau surat elektronik. Hal-hal tersebut berperan penting dalam menyebarkan informasi ke seluruh dunia dan membentuk masyarakat berbasis internet (internet based society).
4. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Bahasa Indonesia
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara langsung memberikan dampak terhadap penggunaan bahasa Indonesia baik yang bersifat postif maupun negatif.
1.1.
Dampak Positif
- Meningkatnya pengetahuan masyarakat dunia terhadap bahasa Indonesia dimana menurut catatan Wall Street Journal bahwa jumlah pengguna media sosial Facebook di Indonesia menyentuh angka 59 juta pengguna sedangkan pengguna media sosial Twitter di Indonesia adalah 50 juta pengguna. Ini tentu berpengaruh 156 secara signifikan pada meningkatnya pengetahuan masyarakat dunia terhadap masyarakat dan bahasa Indonesia.
- Meningkatnya produksi buku-buku terjemahan ke dalam bahasa Indonesia. Banyaknya buku terjemahan ini selain sebagai pengayaan literature juga merupakan sebuah media pembauran kesusasteraan antar bangsa.
- Bertambahnya kosakata dalam Bahasa Indonesia.
- Bahasa Indonesia sebagai kandidat bahasa Internasional.
1.2.
Dampak Negatif
- Tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, salah satu contoh adalah penggunaan media sosial oleh remaja yang cenderung menggunakan bahasa gaul di media sosial dari pada bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Tergerusnya budaya asli Indonesia Masyarakat global yang lebih terbuka menawarkan budaya baru yang lebih mudah dipilih oleh generasi muda.
- Campur Kode Banyak masyarakat lebih bangga menggunakan istilah asing atau mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing baik secara lisan maupun tulisan.
5. Perubahan Bahasa Indonesia di Era
TIK
Pergeseran atau perubahan bahasa
sebenarnya telah ada sejak bahasa-bahasa itu mulai mengadakan kontak dengan
bahasa lainnya (Grosjean 1982). Kontak antar dua suku atau suku bangsa yang
masing-masing membawa bahasanya sendiri-sendiri lambat laun mengakibtakan
terjadinya persaingan kebahasaan. Pada umumnya, di dalam persaingan kebahasaan
terjadi fenomenafenomena kebahasaan yang diawali dengan kedwibahsaan, diglosia,
alih kode/campur kode, interferensi, dan akhirnya permertahanan dan pergeseran
bahasa. Jika satu bahasa lebih dominan, lebih berprestise, atau lebih modern
atau bahkan mungkin lebih “superior” daripada bahasa lain, bahasa tersebut
dipastikan dapat bertahan, sedangkan lainnya dalam beberapa generasi akan
ditinggalkan oleh penuturnya.
Dewasa ini bahasa asing lebih
sering digunakan daripada bahasa Indonesia hampir di semua sektor kehidupan.
Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No
Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk
“keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran, dan
masih banyak contoh lain.
Di dalam pergaulan di media, baik itu media sosial, layanan pesan, atau mailing, pengguna dari Indonesia lebih cenderung menggunakan kata / kalimat gaul yang lebih mudah ditulis dan dicerna menurut mereka, disamping itu juga menggunakan simbol-simbol yang secara frontal menyebabkan berubahnya penggunaan bahasa Indonesia secara brutal. Contohnya adalah mereka lebih suka menulis; t4 untuk Tempat, q untuk Aku, g untuk Nggak, Lw untuk Kalau, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Perubahan ini oleh Grosjean (1982:107) disebut sebagai persoalan yang diakibatkan oleh lima faktor: sosial, sikap, pemakaian, bahasa, kebijakan pemerintah, dan faktorfaktor lain. Adanya pola-pola sosial dan budaya yang beragam dalam suatu masyarakat ikut menentukan identitas sosial dan keanggotaan kelompok sosialnya, faktorfaktor sosial itu meliputi status sosial, kedudukan sosial ekonomi, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan atau jabatan, serta keanggotaan seseorang dalam suatu jaringan sosial.
KESIMPULAN
Kehadiran Teknologi Informasi dan
Komunikasi secara langsung dapat mempermudah manusia dalam membangun interaksi
antar sesamanya, interaksi tersebut bahkan bisa dibangun menembus ruang dan
waktu. Tetapi di sisi yang lain pola interaksi tersebut dapat menyebabkan
perubahanperubahan yang secara fundamental mempengaruhi jati diri darin suatu
kelompok manusia. Bangsa Indonesia dengan bahasa Indonesia sebagai identitas
diri adalah salah-satu yang turut dipengaruhi oleh kehadiran Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
Perubahan yang terjadi pada bahasa
Indonesia dalam kaitannya dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah perubahan fundamental yang meliputi keberlangsungan
penggunaan bahasa Indonesia di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
perubahan-perubahan menuju kearah yang negatif harus segera diantisipasi dengan
merevitalisasi kembali pendidikan, terutama yang menyangkut penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Selain itu berbagai kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi, seharusnya bisa 158 dimanfaatkan dalam upaya mempertahankan
bahasa Indonesia
Menurut Indrajut (2004), fungsi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi, yakni:
Menurut Indrajut (2004), fungsi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi, yakni:
a.
sebagai
gudang ilmu,
b.
sebagai
alat bantu pembelajaran,
c.
sebagai
fasilitas pendidikan,
d.
sebagai
standar kompetensi,
e.
sebagai
penunjang administrasi,
f.
sebagai
alat bantu manajemen sekolah, dan
g.
sebagai
infrastruktur pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Kridalaksana H. 1991. Pendekatan tentang Pendekatan Historis dalam
Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Dalam Kridalaksana H. (penyunting).
Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan:
Himpunan Bahasa. Semarang: Penerbit Diponegoro.
Setiadi, Julianto Arief dkk. 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Ristek.
Sugono, Dendy. 1994. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Setiadi, Julianto Arief dkk. 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Ristek.
Sugono, Dendy. 1994. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
keren, permasalahan bisa dimasukin ke pendahuluan tuh hehehe
BalasHapus