MANAJEMEN KONSTRUKSI
Oleh : Ilham Azizzurahman
Pendahuluan
Manajemen konstruksi adalah ilmu yang
mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat
diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat
dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.
Permasalahan
1. Apa saja fungsi dan tujuan dari manajemen konstruksi
2. Apa peranan manajemen konstruksi
Pembahasan
Manajemen konstruksi adalah ilmu yang
mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat
diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat
dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.
Construction Management Association
of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab
seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen
harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen
keselamatan dan praktik profesional.
Peranan Manajemen Konstruksi dalam
Industri Konstruksi adalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk
mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Sebagai
manajer proyek konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi proyek Anda.
Pada tahap pra-konstruksi, kita akan melakukan semua yang diperlukan studi
kelayakan dan penelitian. Kemudian datang desain dan perencanaan. Setelah spesifikasi
arsitektur dan tujuan penjadwalan yang didefinisikan dengan baik, pekerjaan
dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk memulai membangun aktual bawah
pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada independen dari para profesional
lain yang terlibat dalam konstruksi. netralitas ini memungkinkan untuk secara
objektif dan tidak memihak menyarankan klien pada pilihan consultans dan
kontraktor, yang memungkinkan klien untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Manajemen konstruksi memiliki
beberapa fungsi antara lain :
- Sebagai Quality Control untuk menjaga
kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
- Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi
lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya
waktupelaksanaan
- Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang
telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan
dan bulanan
- Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan
pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan
- Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem
informasi yang baikuntuk menganalisis performa dilapangan
Tujuan Manajemen Konstruksi
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau
mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian
tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang
digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu
diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu ( Quality Control ) , pengawasan biaya (
Cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan,
namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi
proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap proyek
sebagai berikut
- Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh
tahapan proyek. Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup
pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan - masukan dan
atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi,
yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan,
perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
- Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan
dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak
('feasible ") mulai dari tahap disain.
- Tim MK akan memberikan masukan dan atau
keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila
manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
- MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan
pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila
manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan
menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan untuk kontraktor.
Peranan Manajemen Konstruksi
Peranan MK pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi
- Agency Construction Manajement (ACM) Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
- Extended Service Construction Manajemen (ESCM) Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.
- Owner Construction Management (OCM)Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan
- Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM) Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
Kesimpulan
Manajemen Konstruksi sangat penting memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting didalam sebuah proyek . jika tidak adanya manajemen konstruksi makan sebuah proyek akan mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal , biaya dan waktunya.
Daftar Pustaka
Engineering House. (2012, 03). Manajemen
Konstruksi. Retrieved from http://engineeringhouse.blogspot.com/:
http://engineeringhouse.blogspot.com/2012/03/manajemen-konstruksi.html
Wadjdi, F. (2013, 04 04). Tugas Fungsi Engineering
Pada Proyek Konstruksi. Retrieved from https://www.kompasiana.com/:
https://www.kompasiana.com/farid_wadjdi/552b6ef16ea834d4498b45c0/tugas-fungsi-engineering-pada-proyek-konstruksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.