KENYAMANAN DESAIN INTERIOR PADA PERPUSTAKAAN
( Studi Kasus : Perpustakaan Umum Kota Wonosari, Yogyakarta )
Oleh :
Chelline Jihan Sasmita (J35-CHELLINE)
ABSTRAK
Perpustakaan Umum Kota Wonosari, Yogyakarta membutuhkan
peningkatan kualitas kenyamanan interior khususnya pada aspek tata ruang,
pencahayaan, pewarnaan dan sirkulasi. Studi ini menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan teknik penelitian survey tingkat kenyamanan pengguna terhadap
desain interior di perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan merupakan
metode campuran (mixed), yaitu penggunaan metode kualitatif dalam menjelaskan
kondisi eksisting objek observasi dan metode kuantitatif dalam pengambilan data
persepsi pengguna perpustakaan malalui teknik survey. Analisis yang dilakukan
merupakan analisis dari hasil pengamatan lapangan, analisis data kuantitatif
dari survey kuisioner dan analisis dengan standar yang ada.
KATA KUNCI : Desain interior perpustakaan, Tingkat
kenyamanan pengguna.
PENDAHULUAN
Desain interior adalah salah satu hal
yang cukup penting dalam rancangan suatu pembangunan perpustakaan. Perpustakaan
yang baik dalam perancanaan gedung dan ruang perpustakaannya perlu
memperhatikan fungsi tiap ruang, unsur – unsur keharmonisan dan keindahan, baik
dari segi interior maupun eksterior. . Dalam penyusunan interior ruangan
perpustakaan ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan yaitu ruang,
pewarnaan, penerangan, dan sirkulasi. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat
memberikan kenyamanan kepada pengguna perpustakaan. Perencanaan desain interior
tidak bisa lepas dari persepsi pemakai perpustakaan. Hal tersebut disebabkan
karena nyaman tidaknya ruang perpustakaan berdampak langsung pada pemakai. Oleh
karena itu, salah satu faktor keberhasilan pelayanan perpustakaan dapat dilihat
dari persepsi pengguna terhadap desain inerior dari perpustakaan tersebut. Kota
Terupakan kota Kabupaten berpenduduk banyak yang ingin maju pada bidang
pendidikan. Supaya sistem pendidikan dapat berhasil dengan baik, suatu kota
harus dilengkapi dengan sarana penunjang yang mampu menyediakan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Sarana penunjang tersebut adalah sebuah
perpustakaan yang merupakan pusat informasi bagi masyarakat terutama civitas
akademik. Maka diharapkan ada peningkatan kualitas dalam dunia perpustakaan
untuk semakin maju dan berkembang sehingga perpustakaan mampu melayani segala
bentuk kebutuhan informasi yang dibutuhkan pengguna.
PERMASALAHAN
Perpustakaan umum Kota Wonosari
merupakan satu-satunya perpustakaan di Kota Wonosari Perpustakaan ini menjadi satu-satunya pula
wadah dimana masyarakat Kota Wonosari mendapatkan bebagai macam informasi
melalu media buku dan media cetak lainnya. Perpustakaan umum yang menjadi
tempat layanan utama dalam bidang informasi masyarakat Wonosari ini berada di
jalan utama Wonosari provinsi Yogyakarta. Merupakan perpustakaan pusat daerah
yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Pada penelitian ini yang diteliti adalah
empat ruang utama yaitu : Ruang koleksi buku, Ruang baca, ruang multimedia dan
ruang referensi. Keempat ruangan tersebut adalah ruangan yang paling fungsional
dan didatangi banyak pengunjung.
A.
Tingkat
Kenyamanan Desain Interior Perpustakaan Berdasarkan Persepsi Pengguna :
Kriteria sampel pengguna yaitu orang
yang datang berkunjung ke Perpustakaan Umum kabupaten Tuban dengan tujuan
bervariasi, baik membaca buku, mencari referensi, meminjam buku maupun dengan
tujuan lainnya misalnya mencari informasi dengan media internet. Berdasarkan
ketentuan tersebut, jumlah sampel untuk pengunjung ditentukan sebanyak 100
orang, karena termasuk penelitian deskriptif berbentuk survey yang memiliki
batas responden minimal 100 orang.
PEMBAHASAN
1.
Ukuran
Ruang
Berdasarkan
hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan
ukuran ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon negatif dari
masyarakat dengan perolehan rata-rata (2.97) yang artinya berada pada kriteria
Tidak nyaman. Perlu adanya peningkatan kenyamanan desain interior terkait
dengan ukuran ruangnya.
2.
Aksesibilitas
ruang
Analisis dari hasil penelitian tentang
kenyamanan ruang berkaitan dengan aksesibiltas ruangnya secara umum menemukan
pernyataan bahwa pengguna memberikan respon negatif dengan perolehan mean score
(2.99) yang berarti berada pada kriteria tidak nyaman. Jadi perlu adanya
perbaikan pada aspek desain interior ini guna meningkatkan kualitas kenyamanan
aksesibilitas ruang.
3.
Estetika
ruang
Hasil
analisis menyimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan estetika
ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon negatif dari
masyarakat dengan perolehan rata-rata (2.99) yang artiinya berada pada kriteria
tidak nyaman. Perlu adanya peningkatan kenyamanan desain interior terkait
dengan estetika ruangnya.
4.
Tata
letak perabot Analisis
Dari hasil
penelitian tentang kenyamanan ruang berkaitan dengan tata letak perabotnya
secara umum menemukan pernyataan bahwa pengguna memberikan respon negatif
dengan perolehan mean score (2.78) yang berarti berada pada kriteria tidak
nyaman. Jadi perlu adanya perbaikan pada aspek desain interior ini guna
meningkatkan kualitas kenyamanan tata letak perabot dalam ruang.
5.
Pewarnaan
ruang
Hasil
analisis menyimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan pewarnaan
ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon yang positif dari
masyarakat dengan perolehan rata-rata (3.33) yang artiinya berada pada kriteria
cukup nyaman. Kenyamanan desain interior terkait dengan pewarnaan ruangnya
perpustakaan Umum Kota Tuban sudah cukup baik. Pengguna sudah merasa hampir
nyaman berada pada ruang-ruang yang ada di perpustakaan umum Kota Tuban.
6.
Pencahayaan
ruang
Dari hasil penelitian
tentang kenyamanan ruang berkaitan dengan pencahayan ruangnya secara umum
menemukan pernyataan bahwa pengguna memberikan respon positif dengan perolehan
mean score (3.20) yang berarti berada pada kriteria cukup nyaman Pencahayaan
ruang dirasa sudah cukup baik dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
7.
Sirkulasi
ruang
Berdasarkan
hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan
sirkulasi ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon positif
dari masyarakat dengan perolehan rata-rata (3.03) yang artinya berada pada
kriteria biasa saja.
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian
mengenai Tingkat Kenyamanan Desain Interior pada Perpustakaan dengan studi
pustaka di Perpustakaan Umum Kota Wonosari disimpulkan sebagai berikut:
1. Ukuran
ruang, Pada hasil
observasi lapangan, ukuran ruang ada yang sudah sesuai standar ukuran ruang
tingkat kabupaten dari Pedoman perpustakaan nasional ada yang kurang dan ada
yang lebih. Ukuran ruang masih belum diperhitungkan secara matang, hal ini
membuat kenyamanan ruang dirasa belum terpenuhi. Dan berdasarkan persepsi
pengguna setuju dengan hasil dari observasi lapang.
2. Aksesibilitas
ruang, Aksesibilitas
ruang berdasakan hasil observasi menyatakan bahwa aksesibilitas masih terasa
kurang nyaman karena belum adanya pola ruang yang tertata dengan teratur.
Membingungkan pergerakan pengguna dalam aktivitasnya. Persepsi pengguna pun
layaknya setuju dengan pernyataan yang diuraikan dengan hasil observasi.
3. Estetika
Ruang, Berdasarkan
observasi lapang, disimpulkan bahwa estetika ruang masih banyak yang terkesan
monoton dan kurang menarik bagi visualisasi. Dalam hasil analisis persepsinya,
pengguna pun setuju dengan apa yang ditemukan pada hasil observasi. Dimana
mereka memberikan respon yang negatif terhadap estetika ruang.
4. Tata
letak perabot adalah
penilaian yang tingkat kenyamanannya paling rendah berdasarkan hasil observasi
lapang dan juga berdasarkan persepsi pengguna ruang.
5. Pewarnaan
ruang, Hasil observasi
lapangan menunjukkan bahwa kenyamanan pada pewarnaan ruang sudah terpenuhi.
Hasil analisis berdasakan persepsi pengguna pun setuju bahwa pewarnaan ruang
pada perpustakaan umum kota tuban mendekati nyaman dan variabel ini mendapatkan
nilai paling tinggi tingkat kenyamanannya dibanding variabel lainnya.
6. Pencahayaan
ruang, Pencahayaan
buatan dan alami dinyatakan sudah nyaman dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna.
Pengguna pun sepakat dengan pernyataan ini.
7. Sirkulasi
ruang, Sirkulasi ruang
dirasa masih berada diantara skala kenyamanan nyaman-tidak nyaman. Ada beberapa
sirkulasi ruang yang sudah memenuhi kenyamanan pengguna da nada pula yang belum
memenuhi kenyamanan pengguna. Pengguna dari hasil analisis persepsinya
menyatakan setju dengan pernyataan ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Depdiknas. RI. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Depdiknas RI.
- Pedoman Tata Ruang Dan Perabot Perpustakaan Umum
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.