.

Kamis, 12 Maret 2020

KENYAMANAN DESAIN INTERIOR PADA PERPUSTAKAAN


KENYAMANAN DESAIN INTERIOR PADA PERPUSTAKAAN
( Studi Kasus : Perpustakaan Umum Kota Wonosari, Yogyakarta )
Oleh : Chelline Jihan Sasmita (J35-CHELLINE)



ABSTRAK

Perpustakaan Umum Kota Wonosari, Yogyakarta membutuhkan peningkatan kualitas kenyamanan interior khususnya pada aspek tata ruang, pencahayaan, pewarnaan dan sirkulasi. Studi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik penelitian survey tingkat kenyamanan pengguna terhadap desain interior di perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode campuran (mixed), yaitu penggunaan metode kualitatif dalam menjelaskan kondisi eksisting objek observasi dan metode kuantitatif dalam pengambilan data persepsi pengguna perpustakaan malalui teknik survey. Analisis yang dilakukan merupakan analisis dari hasil pengamatan lapangan, analisis data kuantitatif dari survey kuisioner dan analisis dengan standar yang ada. 

KATA KUNCI : Desain interior perpustakaan, Tingkat kenyamanan pengguna.

PENDAHULUAN

Desain interior adalah salah satu hal yang cukup penting dalam rancangan suatu pembangunan perpustakaan. Perpustakaan yang baik dalam perancanaan gedung dan ruang perpustakaannya perlu memperhatikan fungsi tiap ruang, unsur – unsur keharmonisan dan keindahan, baik dari segi interior maupun eksterior. . Dalam penyusunan interior ruangan perpustakaan ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan yaitu ruang, pewarnaan, penerangan, dan sirkulasi. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna perpustakaan. Perencanaan desain interior tidak bisa lepas dari persepsi pemakai perpustakaan. Hal tersebut disebabkan karena nyaman tidaknya ruang perpustakaan berdampak langsung pada pemakai. Oleh karena itu, salah satu faktor keberhasilan pelayanan perpustakaan dapat dilihat dari persepsi pengguna terhadap desain inerior dari perpustakaan tersebut. Kota Terupakan kota Kabupaten berpenduduk banyak yang ingin maju pada bidang pendidikan. Supaya sistem pendidikan dapat berhasil dengan baik, suatu kota harus dilengkapi dengan sarana penunjang yang mampu menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Sarana penunjang tersebut adalah sebuah perpustakaan yang merupakan pusat informasi bagi masyarakat terutama civitas akademik. Maka diharapkan ada peningkatan kualitas dalam dunia perpustakaan untuk semakin maju dan berkembang sehingga perpustakaan mampu melayani segala bentuk kebutuhan informasi yang dibutuhkan pengguna.

PERMASALAHAN

Perpustakaan umum Kota Wonosari merupakan satu-satunya perpustakaan di Kota Wonosari  Perpustakaan ini menjadi satu-satunya pula wadah dimana masyarakat Kota Wonosari mendapatkan bebagai macam informasi melalu media buku dan media cetak lainnya. Perpustakaan umum yang menjadi tempat layanan utama dalam bidang informasi masyarakat Wonosari ini berada di jalan utama Wonosari provinsi Yogyakarta. Merupakan perpustakaan pusat daerah yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Pada penelitian ini yang diteliti adalah empat ruang utama yaitu : Ruang koleksi buku, Ruang baca, ruang multimedia dan ruang referensi. Keempat ruangan tersebut adalah ruangan yang paling fungsional dan didatangi banyak pengunjung.

A.    Tingkat Kenyamanan Desain Interior Perpustakaan Berdasarkan Persepsi Pengguna :

Kriteria sampel pengguna yaitu orang yang datang berkunjung ke Perpustakaan Umum kabupaten Tuban dengan tujuan bervariasi, baik membaca buku, mencari referensi, meminjam buku maupun dengan tujuan lainnya misalnya mencari informasi dengan media internet. Berdasarkan ketentuan tersebut, jumlah sampel untuk pengunjung ditentukan sebanyak 100 orang, karena termasuk penelitian deskriptif berbentuk survey yang memiliki batas responden minimal 100 orang.

PEMBAHASAN

1.    Ukuran Ruang
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan ukuran ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon negatif dari masyarakat dengan perolehan rata-rata (2.97) yang artinya berada pada kriteria Tidak nyaman. Perlu adanya peningkatan kenyamanan desain interior terkait dengan ukuran ruangnya.

2.    Aksesibilitas ruang
 Analisis dari hasil penelitian tentang kenyamanan ruang berkaitan dengan aksesibiltas ruangnya secara umum menemukan pernyataan bahwa pengguna memberikan respon negatif dengan perolehan mean score (2.99) yang berarti berada pada kriteria tidak nyaman. Jadi perlu adanya perbaikan pada aspek desain interior ini guna meningkatkan kualitas kenyamanan aksesibilitas ruang.

3.    Estetika ruang
Hasil analisis menyimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan estetika ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon negatif dari masyarakat dengan perolehan rata-rata (2.99) yang artiinya berada pada kriteria tidak nyaman. Perlu adanya peningkatan kenyamanan desain interior terkait dengan estetika ruangnya.

4.    Tata letak perabot Analisis
Dari hasil penelitian tentang kenyamanan ruang berkaitan dengan tata letak perabotnya secara umum menemukan pernyataan bahwa pengguna memberikan respon negatif dengan perolehan mean score (2.78) yang berarti berada pada kriteria tidak nyaman. Jadi perlu adanya perbaikan pada aspek desain interior ini guna meningkatkan kualitas kenyamanan tata letak perabot dalam ruang.

5.    Pewarnaan ruang
Hasil analisis menyimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan pewarnaan ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dengan perolehan rata-rata (3.33) yang artiinya berada pada kriteria cukup nyaman. Kenyamanan desain interior terkait dengan pewarnaan ruangnya perpustakaan Umum Kota Tuban sudah cukup baik. Pengguna sudah merasa hampir nyaman berada pada ruang-ruang yang ada di perpustakaan umum Kota Tuban.

6.    Pencahayaan ruang
Dari hasil penelitian tentang kenyamanan ruang berkaitan dengan pencahayan ruangnya secara umum menemukan pernyataan bahwa pengguna memberikan respon positif dengan perolehan mean score (3.20) yang berarti berada pada kriteria cukup nyaman Pencahayaan ruang dirasa sudah cukup baik dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

7.    Sirkulasi ruang
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kenyamanan terkait dengan sirkulasi ruangnya, perpustakaan umum secara umum mendapatkan respon positif dari masyarakat dengan perolehan rata-rata (3.03) yang artinya berada pada kriteria biasa saja.

KESIMPULAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Kenyamanan Desain Interior pada Perpustakaan dengan studi pustaka di Perpustakaan Umum Kota Wonosari disimpulkan sebagai berikut:

1.    Ukuran ruang, Pada hasil observasi lapangan, ukuran ruang ada yang sudah sesuai standar ukuran ruang tingkat kabupaten dari Pedoman perpustakaan nasional ada yang kurang dan ada yang lebih. Ukuran ruang masih belum diperhitungkan secara matang, hal ini membuat kenyamanan ruang dirasa belum terpenuhi. Dan berdasarkan persepsi pengguna setuju dengan hasil dari observasi lapang.

2.  Aksesibilitas ruang, Aksesibilitas ruang berdasakan hasil observasi menyatakan bahwa aksesibilitas masih terasa kurang nyaman karena belum adanya pola ruang yang tertata dengan teratur. Membingungkan pergerakan pengguna dalam aktivitasnya. Persepsi pengguna pun layaknya setuju dengan pernyataan yang diuraikan dengan hasil observasi.

3.  Estetika Ruang, Berdasarkan observasi lapang, disimpulkan bahwa estetika ruang masih banyak yang terkesan monoton dan kurang menarik bagi visualisasi. Dalam hasil analisis persepsinya, pengguna pun setuju dengan apa yang ditemukan pada hasil observasi. Dimana mereka memberikan respon yang negatif terhadap estetika ruang.

4. Tata letak perabot adalah penilaian yang tingkat kenyamanannya paling rendah berdasarkan hasil observasi lapang dan juga berdasarkan persepsi pengguna ruang.

5.     Pewarnaan ruang, Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa kenyamanan pada pewarnaan ruang sudah terpenuhi. Hasil analisis berdasakan persepsi pengguna pun setuju bahwa pewarnaan ruang pada perpustakaan umum kota tuban mendekati nyaman dan variabel ini mendapatkan nilai paling tinggi tingkat kenyamanannya dibanding variabel lainnya.

6.    Pencahayaan ruang, Pencahayaan buatan dan alami dinyatakan sudah nyaman dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna pun sepakat dengan pernyataan ini.

7.  Sirkulasi ruang, Sirkulasi ruang dirasa masih berada diantara skala kenyamanan nyaman-tidak nyaman. Ada beberapa sirkulasi ruang yang sudah memenuhi kenyamanan pengguna da nada pula yang belum memenuhi kenyamanan pengguna. Pengguna dari hasil analisis persepsinya menyatakan setju dengan pernyataan ini.

DAFTAR PUSTAKA

-  Depdiknas. RI. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Depdiknas RI.

-  Pedoman Tata Ruang Dan Perabot Perpustakaan Umum Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.