.

Jumat, 13 Maret 2020

Konstruksi Proyek Jalan


Metode Pondasi Kontruksi Proyek Jalan 

Pada Tanah Ekspansif

Oleh : Febi Afifa Ajengsari (@J03-FEBI)

Abstrak



       Penulisan ini bertujuan untuk membahas metode yang digunakan saat pembangunan proyek jalan. Adapun yang melatarbelakangi dari tema ini karena sering terjadinya pengikisan lapisan permukaan jalan akibat genangan air baik dari hujan atau saluran pembuangan. Oleh karena itu untuk membangun suatu proyek jalan maka kita harus memperhatikan beberapa faktor yang paling penting seperti klasifikasi tanah. Suatu kontruksi jalan pasti dibangun langsung berhubungan dengan tanah yang dimana pekerjaan tanah merupakan pekerjaan pokok. Beberapa contoh kegiatan pekerjaan tanah, yaitu galian tanah untuk pondasi, pemadatan tanah, dan masih banyak lagi. Yang menjadi permasalah dalam kegiatan kontruksi jalan adalah stabilitas tanah baik saat penggalian atau  timbunan. Tanah yang paling memiliki kestabilitas terburuk adalah tanah ekpasnsif. Tanah ekspansif adalah istilah tanah yang memliki potensi pengembangan atau penyusutan yang tinggi oleh pengaruh perubahan kadar air. Tanah ekspansif akan menyusut bila kadar air berkurang dan akan mengembang bila kadar air bertambah yang pada umumnya tanah mempunyai potensi mengembang. Tanah mudah mengalami kembang-susut tersebut adalah tanah yang mudah berubah volumenya. Tanah tersebut banyak ditemukan pada jenis tanah mengandung lempung, terutama mengandung mineral montrillonite. Lempung berasal dari sedimen yang diendapkan, tanah ini sering tercampur dengan mineral-mineral lain sehingga saat lempung mengembang tekanan pengembangan yang dihasilkan dapat mengangkat bangunan diatasnya sehingga dapat mengakibatkan kerusakan serius pada perkerasan jalan.

(Sumber : GEOLOGINESIA, Tanah Ekspansif dan Akibatnya)

Kata kunci : Metode Kontruksi, Tanah Ekspansif

Pendahuluan


Semakin berkembangnya kegiatan pembangunan di Indonesia membuat metode konstruksi semakin berkembang. Beberapa kegiatan pembangunan yang dinilai semakin maju adalah kegiatan infrastruktur karena jumlah penduduk yang semakin bertambah mengakibatkan penambahan volume kendaraan di jalan. Dengan bertambahnya penduduk yang semakin berkembang maka kebutuhan infrastruk jalan juga akan meningkat. Jalan itu sendiri adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di atas permukaan air serta di bawah permukaan tanah dan atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).


Permasalahan


Semua kegiatan konstruksi pasti memiliki banyak permasalahan baik pada metode, waktu pelaksaan, atau beberapa hal yang lainnya. Permasalahan yang sering terjadi saat kegiatan infrastruktur jalan adalah bagian permukaan yang dilewati kendaraan mengalami pengikisan sehingga menjadi terdapat lubang atau bergemlombang. Hal tersebut harus diperhatikan sejak perencaan dimulai karena saat proses tersebut menentukan bagaimana pembangunan selanjutnya berlangung. Hal yang sering terjadi saat kegiatan pembangunan berlangsung adalah dari jenis tanah yang akan dibangun, semakin lunak tanah tersebut maka semakin susah juga untuk memadatkan tanah tersebut. Jenis tanah ekspansif merupakan jenis tanah yang hingga saat ini merupakan tanah yang cukup sulit untuk dilakukan kegiatan konstruksi karena perbedaan kadar air dari lokasi ke lokasi.



Pembahasan

Pekerjaan tanah merupakan pekerjaan galian untuk bangunan bawah tanah atau sub stuktur.






Kesimpulan




Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.