.

Kamis, 26 Maret 2020

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI ERA GLOBALISASI






PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI ERA GLOBALISASI
Oleh: Tiya Zidni A J33-TIYA)

Image result for bahasa indonesia adalah

ABSTRAK

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya Bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. Fenomena lainnya adalah bahasa alay yang kerap digunakan dalam media sosial maupun percakapan sehari-hari. Pergeseran struktur kata yang terjadi di masa sekarang dan dilakukan oleh banyak kalangan membentuk munculnya kosakata baru yang meminggirkan keformalan dalam berbahasa.

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam masyarakat. Bahasa diucapkan dan didengar, bukan ditulis dan dibaca. Disamping tetap ada yang diucapkan dan didengarkan. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain, keberhasilan mengunakan ide itu sehingga dapat diterima oleh orang yang mendengarkan atau yang diajak berbicara. Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok manusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya.Bahasa bersifat arbitrer. Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Hal ini memungkinkan adanya diferensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang lain.Perkembangan bahasa tergantung pada pemakainya. Bahasa terikat secara sosial,dikontruksi, dan direkonstruksi dalam kondisi sosial tertentu daripada tertata menurut hukum yang diatur secara ilmiah dan universal. Oleh karena itu, bahasa dapat dikatakan sebagai keinginan sosial (Kompas.com: 2006).

PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan dibahas yaitu apakah  bahasa   Indonesia   jadi sederet akar kata benda dan kata kerja bahasa   Inggris   yang   dirangkaisesamanya dengan kata depan dan katahubung bahasa Indonesia.

PEMBAHASAN
Perkembangan Bahasa Indonesia Kurniawan   (2012:   8)   mengatakanbahwa sebagai alat integrasi bangsa, adabeberapa sifat potensial yang dimilikibahasa Indonesia: (1) bahasa Indonesiatelah   terbukti   dapat   mempersatukanbangsa Indonesia yang multicultural, (2)bahasa   Indonesia   bersifat   demokratisdan   egaliter,   (3)   bahasa   indonesiabersifat   terbuka/transparan,   dan   (4)bahasa   Indonesia   sudah   mulaimengglobal. Pertama,   sejak   zaman   perjuangankemerdekaan, bahasa Indonesia selalutampil memainkan perannnya dan telahberhasil     membangkitkan     sertamenggalang   semangat   kebangsaan(nasionalisme)     atau     semangatperjuangan dalam mengantarkan rakyatIndonesia   ke   depan   pintu   gerbangkemerdekaan Indonesia. Kedua, bahasaIndonesia   sebagai   bahasa   persatuanmaupun   sebagai   bahasa   negara   telahberperan   dan   berfungsi  secara  efektifsebagai sarana komunikasi perjuangandan   pembangunan   bangsa   Indonesia.Ketiga,   bahasa   Indonesia   bersifatterbuka   (transparan).   Artinya,   bahasaIndonesia   dapat   beradaptasi   denganbahasa-bahasa   lain   dan   mudahmenerima     unsur-unsur     fonologi,morfologi,   dan   unsur   semantik.Keempat, bahasa Indonesia sudah mulaimengglobal,   dewasa   ini   bahasaIndonesia merupakan salah satu bahasaasing yang popular dan digemari olehbangsa lain. Bahasa asing yang dominan dipakaidi   negara   Indonesia   adalah   bahasaInggris.     Kecenderungan     untukmenggunakan   kata   Inggris,   yangsebetulnya   ada   padanannya   dalambahasa   Indonesia,   menunjukkan   tandasemakin     meningkat     ketimbangsebaliknya.   Orang   jadi   bertanya-tanyatidakkah   nanti   bahasa   Indonesia   jadisederet akar kata benda dan kata kerja bahasa   Inggris   yang   dirangkaisesamanya dengan kata depan dan katahubung bahasa Indonesia. Namun, adakemungkinan   bahwa   bentuk   bahasaIndonesia biasa jika berbicara dengangolongan bawah. Jika hal  ini  sampaiterjadi, salah satu alasan utama untukmemilih   bahasa   Indonesia   sebagaibahasa   nasional,   sampai   mengalahkanbahasa Jawa yang banyak penuturnya,telah dikesampingkan. Jika dibandingkan keadaan 50tahun   yang   lampau   dengan   keadaansekarang,   maka   akan   terlihat   bahwakehidupan   masyarakat    Indonesiasekarang   sudah   semakin   modern.Kemajuan yang dicapai selama kurunwaktu 50 tahun terjadi hamper di semuabidang   kehidupan   seperti   ekonomi,perdagangan,     politik,     IPTEK,komunikasi,   transportasi.   Perubahan atau perkembangan terjadi karena kitasemakin erat dengan bangsa-bangsa lain.Kata-kata yang sangat popular dewasaini   untuk   menggambarkan   hubunganantarbangsa dan keadaan dunia dewasaini   ialah   kata   interdependensi   danglobalisasi. Perubahan dalam kehidupandan budaya Indonesia ini terjadi tidakhanya karena kita terpaksa menerimaapa yang disodorkan dari luar kepadakita,   tetapi   juga   karena   kita   dengansengaja   mengambil   pengetahuan   danunsur-unsur   budaya   asing   demikelanjutan eksistensi kita sebagai bangsadan demi perkembangan budaya kita. Sampai   pada   tahun   1990-anpenggunaan   bahasa   asing,   khususnyabahasa inggris sangat menonjol di dalambeberapa bentuk peristilahan. Perusahanperumahan merupakan salah satu bidangusaha perdagangan dan jasa yang sangatbanyak   menggunakan   istilah-istilahbahasa Inggris untuk hasil atau pun jasayang   ditawarkannya.   

·         Fenomena     Negatif     BahasaIndonesia         di         Tengah MasyarakatMuslich   (2010:38-40)   mengatakanbahwa   bangsa   Indonesia,   sebagaipemakai bahasa Indonesia, seharusnyabangga menggunakan bahasa Indonesiasebagai alat komunikasi. Dengan bahasaIndonesia, mereka bisa menyampaikanperasaan   dan   pikirannya   dengansempurna   dan   lengkap   kepada   oranglain.   Mereka   semestinya   banggaberbahasa Indonesia belum lagi tertanampada   setiap   orang   Indonesia.   Rasamenghargai bahasa asing (dahulu bahasaBelanda, sekarang bahasa Inggris) masihterus   menampak   pada  sebagian  besarbangsa Indonesia. Mereka menganggapbahwa   bahasa   asing   lebih   tinggiderajatnya   daripada   bahasa   Indonesia.Bahkan,   mereka   tidak   mau   tahuperkembangan bahasa Indonesia. Fenomena   negatif   yang   masihterjadi   di   tengah-tengah   masyarakatIndonesia antara lain sebagai berikut.Pertama,    Banyak   orang   Indonesiamemperlihatkan     dengan     banggakemahirannya   menggunakan   bahasaInggris   walaupun   mereka   tidakmenguasai   bahasa   Indonesia   denganbaik. Kedua, Banyak orang Indonesia merasamalu apabila tidak menguasai  bahasaasing   (Inggris)   tetapi   tidak   pernah
merasa malu dan kurang apabila tidakmenguasai bahasa Indonesia. Ketiga,   Banyak   orang   Indonesiamenganggap   remeh   bahasa   Indonesiadan tidak mau mempelajarinya karenamerasa dirinya telah menguasai bahasaIndonesia dengan baik. Keempat,  Banyak   orang   Indonesiamerasa   dirinya   lebih   pandai   daripadayang lain karena telah menguasai bahasaasing (Inggris) dengan fasih, walaupunpenguasaan bahasa Indonesianya kurangsempurna.

·         Fenomena  Penggunaan Bahasa     Indonesia     di     EraGlobalisasi Sikap   pemakaian   bahasaIndonesia yang negatif dan tidak baikakan   menimbulkan   kesalahan   dalamberbahasa.   Hal   itu   akan   berdampaknegatif pula pada perkembangan bahasaIndonesia.   Sebagai   pemakai   bahasaIndonesia menjadi pesimis, menganggaprendah, dan tidak percaya kemampuanbahasa Indonesia dalam mengungkapkanpikiran   dan   perasaannya   denganlengkap,   jelas,   dan   sempurna.   Akibatlanjut   yang   timbul   dari   kenyataan-kenyataan tersebut antara lain sebagaiberikut. Pertama, Banyak orang Indonesia lebihsuka   menggunakan   kata-kata,   istilah-istilah,   dan   ungkapan-ungkapan   itusudah   ada   padanannya   dalam   bahasaIndonesia, bahkan sudah umum dipakaidalam bahasa Indonesia. Misalnya, page,background, reality, alternative, airport,masing-masing untuk “halaman”, “latarbelakang”,             “kenyataan”,“(kemungkinan) pilihan”, dan “lapanganterbang” atau “bandara”.Kedua,   Banyak   orang   Indonesiamenghargai   bahasa   asing   secaraberlebihan sehingga ditemukan kata danistilah asing yang “amat asing”, “terlaluasing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadikarena   salah   pengertian   dalam menerapkan   kata-kata   asing   tersebut,misalnya  rokh,   insyaf,   fihak,   fatsal,syarat(muatan),     dianggap     (syah).Padahal, kata-kata itu cukup diucapkandan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat(muatan), dan dianggap (sah).Ketiga, Banyak orang Indonesia belajardan menguasai bahasa asing dengan baiktetapi menguasai bahasa Indonesia apaadanya.   Terkait   dengan   itu,   banyakorang   Indonesia   yang   mempunyaibermacam-macam kamus bahasa asingtetapi tidak mempunyai satu pun kamusbahasa Indonesia. Seolah-seolah seluruhkosakata   bahasa   Indonesia   telahdikuasainya   dengan   baik.   Akibatnya,kalau mereka kesulitan menjelaskan ataumenerapkan kata-kata yang sesuai dalambahasa Indonesia, mereka akan mencarijalan pintas dengan cara sederhana danmudah. Misalnya, penggunaan kata yangmana     yang     kurang     tepat,pencampuradukkan   penggunaan   katatidak dan bukan, pemakaian kara gantisaya, kami, kita yang tidak jelas. Sekadar   sebagai   contoh,   kitamelihat luasnya pemakaian kata seperti‘waktu mana’, ‘yang mana’, ‘di mana’,dan kata ganti lain semacam itu. Gejalaini   terdengar   dan   terlihat   di   banyakkesempatan   berbicara   dan   menulis.Mereka   meniru   bentuk   bahasa   asinguntuk mengungkapkan pikiran merekadi   dalam   bahasa   Indonesia,   padahalbanyak sekali di antara mereka yangtidak mampu berbahasa asing. Seringtimbul pemikiran di kalangan peminatbahasa   untuk   mencari   sebab   darikekeliruan   semacam   itu.   Mengapamereka tidak menggunakan saja bentukbahasa Indonesia untuk mengungkapkanpikiran   mereka   di   dalam   bahasaIndonesia.

KESIMPULAN
Kenyataan-kenyataan   yang   telahdijelaskan di atas adalah fenomena nyatayang terjadi dalam penggunaan bahasaIndonesia dan bahasa Inggris. Hadirnyabahasa   Inggris   ternyata   memberikanpengaruh   yang   cukup   besar   terhadapbahasa   Indonesia.   Banyak   orangIndonesia   yang   masih   menganggapbahasa Inggris harus lebih diutamakanpemakaiannya. Bahasa Inggris dianggaplebih   kekinian   daripada   bahasaIndonesia. Arus   globalisasi   itu   telahmenimbulkan   pengubah   sosial   yangdalam waktu yang akan datang dapatmenjelma dalam perilaku sosial, baik perilaku   sosial   bermasalah   maupunperilaku sosial yang positif. Kenyataanmemang   selalu   digebyarkan   akanhadirnya persaingan global. Berdasarkan   hal   tersebut   perludiadakannya   perbaikan   dari   dalammaupun   dari   luar.   Jika   tidak   dapatmengakibatkan         terhambatnyaperkembangan   bahasa   Indonesia   itusendiri. Sebagai warga negara Indonesiayang baik, seharusnya mampu menjagakeutuhan   bahasa   Indonesia.   BahasaIndonesia     harus     dibina     dandikembangkan   dengan   baik   karenabahasa merupakan jati diri suatu bangsa


DAFTARPUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.