ABSTRAK
Bahasa
Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Bahasa Indonesia biasa digunakan oleh
bangsa Indonesia sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan. Jika
kita perhatikan pemakaian bahasa Indonesia di dalam masyarakat sangat
bervariasi. Variasi ini terdapat pada bunyi bahasa, intonasi, morfologi,
pilihan kata ataupun istilah, dan jenis serta bentuk kalimat.
Bahasa
meliputi ungkapan, pengucapan kata, dan kontruksi yang telah dipakai dalam
jangka waktu yang lama. Setiap ungkapan, pilihan kata, dan konstruksi itu
dipilih oleh penutur dari generasi yang berbeda dengan frekuensi yang berbeda
pula. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, keadaan yang
ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh
bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah bahasa
asing. Padahal padanan dalam bahasa Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang
menyakini bahwa akan terlihat modern, dan terpelajar dan dengan alasan
mempermudah komunikasi di era milenial.
PENDAHULUAN
Jati diri sebuah bangsa
salah satunya dapat dilihat dari bahasa, tak terkecuali bahasa Indonesia yang
digunakan sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia. Dimana dimana bahasa indonesia berfungsi
sebagai lambang identitas nasional, jati diri bangsa dan alat penghubung antar
budaya . Fungsi ini, sebelumnya, sudah ditegaskan di dalam butir ketiga
ikrar Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.Bahasa Indonesia memegang
peranan penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia
dalam hal berkomunikasi.
Selain
kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai
bahasa negara, sesuai dengan ketentuan yang tertera di dalam Undang-Undang
Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di dalam kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa negara dan bahsa pengantar didalam dunia pendidikan.
Jika
kita perhatikan Tata bunyi bahasa Indonesia dari setiap golongan daerah
pastilah berbeda beda, bergantung pada sikap penutur atau penulis terhadap
orang yang diajak berbicara atau penbacanya. Sikapnya itu dipengaruhi, antara
lain, oleh usia dan kedudukan orang yang disapa, tingkat keakraban
antarpenutur, pokok persoalan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian
informasinya.
PERMASALAHAN
Dengan
seiringnya waktu mengapa dimasa kini malah terdapat banyak anak remaja yang
masih belom menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar saat sedang dalam
prosen belajar maupun berinteraksi dengan orang lain
PEMBAHASAN
Menurut
Surahman; 1994 Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan
memahami gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di
dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi. Ketika anggota masyarakat menginginkan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya maka orang tersebut akan menggunakan
bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk menyampaikan suatu informasi. Karena
adanya perbedaan kultur, lingkungan, kebiasaan dan waktu yang menyebabkan bahasanya
yang digunakanpun berbeda-beda.
“Bahasa
menunjukkan bangsa” Itulah kata bijak yang sejak lama tertanam dalam benak
kita. Bahasa kita adalah bahasa Indonesia, bahasa yang bukan hanya menjadi
kebanggaan dan identitas, tapi juga alat persatuan yang berjasa dalam sejarah
Indonesia. Namun bagaimana sekarang? seiring waktu keinginan belajar bahasa
asing justru membuat bahasa Indonesia tersingkirkan. Banyak anak usia sekolah,
terutama kaum milenial yang tinggal di kota besar, yang terlihat gagap
berbahasa Indonesia. Banyak diantara mereka yang bahkan lebih fasih berbahasa
asing daripada berbahasa Indonesia.
Dahulu
bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang
tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya
luar, bahasa Indonesia rusak justru rdi tangan para pemudanya sendiri.
Penggunaan bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-kota besar,
sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja sekarang
mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah ataupun bahasa
asing yang kemudian menyebutnya sebagai “bahasa gaul” kosakata baru banyak
muncul untuk mengganti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya “gue” yang
berarti bahasa Betawi, digunakan untuk mengganti “saya”
Seiring
menjamurnya bahasa bilingual dapat memperparah kondisi ini, beberapa sekolah
yang berlabel “sekolah Internasional” bahkan menggunakan bahasa asing sebagai
bahasa pengantar kegiatan belajar satu mata pelajaran yang diajarkan hanya
beberapa jam dalam seminggu. Serta penggunaan istilah-istilah yang entah dari
mana asalnya semakin menghilangkan wujud asli bahasa Indonesia.
Meninggalkan
suatu kebiasaan yang telah menjadi tradisi akan berakibat besar dalam
kelangsungan hidup masyarakat tersebut. Begitu juga yang akan terjadi pada
bahasa Indonesia yang disempurnakan jika semakin ditinggalkan oleh
masyarakatnya. Dampak buruk yang dapat dirasakan langsung adalah menurunnya
nilai kesopanan remaja ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Sedangkan
dampak tidak langsungnya adalah merusak bahasa nasional itu sendiri.
PENUTUP
Penggunaan
bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar, sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa
Indonesia dengan benar. Seiring berjalannya waktu pengguna bahasa Indonesia
dengan benar telah di geser dengan bahasa-bahasa yang telah dicampuri oleh
bahasa asing yang dikarenakan datangnya penduduk luar ke dalam negeri sehingga
membuat membaurnya bahasa indonesia dengan bahasa asing.
Bahasa
yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa prokem atau
bahasa gaul, pernacmpuran antara bahasa asing dan bahasa daerah yang
mengakibatkan bahasa Indonesia tidak digunakan sebagaimana mestinya. Terdapat Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan tindakan yang
nyata dari diri sendiri, masyarakat dan pemerintah. Karena Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu
bangsa, sebagai identitas Bangsa Indonesia dan sebagai lambang kebanggan
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Putri,
Nimas Permata. 2017. Eksistensi Bahasa Indonesia pada Generasi Milennial.
Jurnal Widyabastra, 5(1), 45-47.
Rahayu,
Arum Putri. 2015. Menumbuhkan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar dalam
Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1), 15-20.
Suprihatien.
2016. Fenomena Penggunaan Bahasa Kekinian di Kalangan Mahasiswa. Jurnal
Inovasi, 18(2), 77-79
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.