.

Selasa, 24 Maret 2020

Perkembangan Dan Ragam Bahasa Indonesia Dalam Ruang Lingkup Kaum Intelektual



PERKEMBANGAN DAN RAGAM BAHASA INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KAUM INTELEKTUAL

Oleh: Diah Ayu Lestari  (J08-DIAH)


(Sumber: Penulis, 2020)


ABSTRAK
Bahasa Indonesia digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan. Jika kita perhatikan pemakaian bahasa Indonesia di dalam masyarakat sangat bervariasi. Variasi ini terdapat pada bunyi bahasa, intonasi, morfologi, pilihan kata ataupun istilah, dan jenis serta bentuk kalimat. Karena itu ragam bahasa Indonesia memiliki beberapa variasi bahasa yang mana pemakaiannya berbeda-beda sesuai dengan topik yang akan dibicarakan oleh kelompok masyarakat. Dalam perkembangan pemakaian bahasa Indonesia mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa kalangan pemuda dalam media sosialnya yang disebut bahasa gaul. Penggunaan kosa kata bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari dengan seiring waktu yang terus berkembang dalam mengikuti tren.
Kata Kunci: Perkembangan, Ragam, Bahasa Indonesia, Kaum Intelektual. Komunikasi, Media Sosial.

PENDAHULUAN
Bahasa telah lama menjadi alat komunikasi yang digunakan oleh rakyat Indonesia, sesuai dengan perintah presiden Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Perubahan demi perubahan terjadi semasa Indonesia yang dahulu dikenal Nusantara mulai didatangi oleh orang-orang Eropa terutama penjajahan Belanda. Saat itulah tulisan aksara jawa mulai dipengaruhi oleh tulisan latin. Perubahan tersebut tentu tidak terjadi begitu saja tetapi membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menjadi bahasa yang kita kenal seperti sekarang. (Dayani, 2018)
Setiap negara memiliki satu bahasa yang ditetapkan sebagai bahasa resmi. Negara kita, Indonesia, memiliki bahasa resmi nasional Bahasa Indonesia, sebagaimana ditetapkan dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Perjuangan kemerdekaan dan perjuangan untuk mengadakan sumpah pemuda itupun tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Pemuda yang terkumpul dari berbagai pelosok yang memimpikan kemerdekaan mengadakan pertemuan- pertemuan tanpa merasa berbeda suku atau daerah satu sama lain. Bahasa daerah yang terdapat di Indonesia sendiri lebih dari 746 macam. Betapa kaya bangsa Indonesia dari segi bahasanya. Namun pada kenyataannya saat ini banyak masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan pemuda yakni mahasiswa, lebih bangga dalam menggunakan atau menguasai bahasa Asing dalam media sosial. Bahasa Indonesia yang digunakan pun dirubah atau di tambahkan sendiri, sehingga terbentuklah bahasa gaul yang pada intinya memakai bahasa dengan bebas tanpa mengikuti struktur-struktur kata yang ada.
Media sosial dapat mempererat  tali  persaudaraan  dimana semua kalangan dapat tetap saling berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Tetapi setelah mengenal media sosial yang jangkauannya sangat  luas, banyak  masyarakat indonesia yang  mulai terbiasa  menggunakan  bahasa asing  dalam  kehidupan  sehari-harinya dikarenakan  terbiasa  berkomunikasi dengan  teman  media  sosialnya  yang berasal  dari  luar  negeri. Hal  ini  sangat disayangkan  karena  banyak  masyarakat yang  mulai  menggabungkan  bahasa indonesia  dengan  bahasa  asing  dalam kehidupan sehari-harinya, dampak dari hal ini  terjadinya  percampuran bahasa,  antara bahasa indonesia dan bahasa asing. (Marzuki, dkk. 2018)

PERMASALAHAN
Bahasa adalah satu alat komunikasi. Melalui bahasa, semua masyarakat dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam ragam penuturannya. Bagaimana kaum intelektual bijak dalam menghadapi ragam bahasa di media sosial maupun interaksi secara langsung pada zaman sekarang?

PEMBAHASAN
Pada zaman dahulu, sebelum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), rakyat Indonesia menggunakan penulisan yang berbeda dengan saat yang sekarang. Karena itu beberapa literatur lama, kita akan kesulitan membacanya dikarenakan pada zaman itu bahasanya masih dalam pengembangan setelah masa penjajahan. Pada tahun 1972, Negara Indonesia mulai menggunakan EYD sebagai penggunaan bahasa baku. Ragam-ragam bahasa di Indonesia memang bervariasi dalam berdasarkan topik pembicaraan. Saat ini kita mengenal ragam bahasa Indonesia dengan ragam baku, hormat, lisan, resmi dan tulis.
Perkembangan zaman yang semakin maju dan canggih membuat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami perkembangan. Semakin maju dan berkembangnya IPTEK membuat manusia semakin berpikir dan bertindak inovatif dan kreatif dalam mengembangkan segala hal di sekitar lingkungan kehidupan mereka. Selain mengembangkan teknologi canggih, manusia terus mengembangkan bermacam-macam kosa kata dalam bidang ilmu bahasa yang tidak sesuai dengan aturan dalam ilmu kebahasaan.
Kenyataan memang tidak dapat dipungkiri. Kendati telah ditetapkan aturan baku tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (formal), tetapi aturan tersebut masih diingkari oleh sebagian masyarakat kita. Bahkan, gejala merendahkan bahasa sendiri semakin nyata. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku berbahasa masyarakat kita dewasa ini.

Sikap mahasiswa sebagai generasi muda harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di era globalisasi yang memungkinkan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia akan kurang diminati dan di pelajari, terbukti bahwa sekarang bahasa Asing lebih diminati setiap kalangan, baik anak-anak ataupun dewasa. Mungkin itu diakibatkan karena perkembangan zaman dimana bahasa Inggris lebih diutamakan di segala bidang. Contohnya : Dalam melamar pekerjaan, orang asli Indonesia harus dapat menggunakan bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris dibandingkan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia serta dalam menggunakan media sosial.
Media  sosial  diciptakan  untuk membuat  komunikasi  dan  berbagai kegiatan  menjadi  lebih  mudah.  kehadiran media  sosial  memang  sangat  dibutuhkan dalam  kehidupan  sehari-hari,  baik  dalam kegiatan  sosialisasi,  maupun  mengikuti perkembangan  zaman  baik  dari  segi berbahasa  maupun  pola  perilaku,  namun dalam beberapa aspek pengaruh dari media sosial  justru  berdampak  buruk  bagi masyarakat. Pengguna  media sosial  susah bersosialisasi  secara  langsung  serta menjadi  tidak  peduli  dengan  keadaan sekitar, pengguna  media  sosial  juga  menjadi terbiasa dengan  bahasa  yang tidak  formal yang  digunakan  di media  sosial sehingga sulit  untuk  menggunakan  bahasa  baku kadang  kala  penggunaan  bahasa  asing menjadi  sangat  produktif  digunakan  oleh kalangan  masyarakat  guna  meningkatkan status sosial agar nilai pengetahuan mereka terhadap  orang  lain  dianggap  mampu dalam mengaplikasinya.
Kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri identik dengan remaja dewasa, mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih memilih untuk menguasai bahasa Inggris yang dianggap lebih hebat daripada bahasa Indonesia dan beralasan untuk mengikuti perkembangan zaman. Alasan tersebut memang tidak bisa dipungkiri tetapi alangkah baiknya jika menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar terlebih dahulu.
Penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan remaja dahulu digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang tepat. Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja mencampur-adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan bahasa Asing kemudian menyebutnya sebagai bahasa gaul.

KESIMPULAN
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di zaman sekarang sungguh memprihatinkan. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, memaksa para kaum muda di zaman sekarang kurang memperdulikan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat. Anak muda sekarang lebih cenderung menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend di seluruh dunia. Pengaruh sosial media dapat memenuhi aspek fungsi definisi bahasa Indonesia yang tepat. Sehingga ini membuat kedudukan bahasa Indonesia semakin terjepit. Dampaknya, bahasa Indonesia menjadi terabaikan. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, marilah kita menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia. Dengan membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia dalam bijak dalam menggunakan media sosial maupun berinteraksi secara langsung dengan sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri, karena hal besar berawal dari hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak teman-teman dan orang-orang di sekitar kita untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan benar.


DAFTAR PUSTAKA
Dayani, Salva Tri. 2018. BAHASA INDONESIA YANG MULAI TERGERUS PERKEMBANGAN ZAMANDiakses https://www.tribunnews.com/tribunners/2018/06/08/bahasa-indonesia-yang-mulai-tergerus-perkembangan-zaman Pada 23 Maret 2020

Marzuki, dkk. 2018. PERUBAHAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT AKIBAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL YANG BERLEBIHAN DENGAN MENGIKUTI TREN WESTERNISASI
Diakses https://www.researchgate.net/publication/329915610_PERUBAHAN_BAHASA_INDONESIA_MASYARAKAT_AKIBAT_PENGGUNAAN_MEDIA_SOSIAL_YANG_BERLEBIHAN_DENGAN_MENGIKUTI_TREN_WESTERNISASI Pada 24 Maret 2020.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.