ABSTRAK
Pada
proyek-proyek konstruksi di lapangan saat proses konstruksi maupun pasca
konstruksi seringkali dapat kita jumpai beragam permasalahan, salah satunya
adalah cacat pada beton yang dapat mengakibatkan melemahnya struktur. Kecacatan
ini dapat kita jumpai pada elemen struktur beton seperti kolom, balok, pelat,
dinding beton. Oleh sebab itu, perlunya untuk mencegah kerusakan tersebut
dengan melakukan studi kasus mengenai penyebab cacat pada beton sehingga
penyebab kecacatan dapat diketahui dan diminimalisir. Penelitian ini dilakukan
dengan kerja sama pihak aplikator dan pengamatan di lapangan guna mendapatkan
data-data yang relevan. Data-data tersebut akan dianalisa penyebab kerusakannya
dengan membandingkan dengan teori para ahli, kemudian didapatkan hasil penyebab
umum kerusakan beton dan memberikan saran pencegahan yang dapat dilakukan.
Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan faktor-faktor penyebab kerusakan beton yaitu tinggi
jatuh pengecoran, kesalahan pelepasan bekisting, kesalahan pembesian, vibrator,
curing, dilatasi pengecoran, kegagalan design, dan beban tambahan. Kesalahan
penggunaan vibrator ternyata merupakan faktor yang paling dominan mengakibatkan
kerusakan pada beton.
KATA KUNCI : Struktur, Penyebab
kecatatan (Defect Structure)
PENDAHULUAN
Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan
seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring,
kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung
keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail
arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan
tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban
bangunan dari bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu
menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus memastikan bahwa
bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung gaya
gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah
dengan aman.
Terdapat
tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
- Struktur
bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
- Struktur
tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan
tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang
dimaksud struktur tengah di antaranya dinding, kolom, dan ring.
- Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.
PERMASALAHAN
Pada
proyek-proyek konstruksi di lapangan saat proses konstruksi maupun pasca
konstruksi seringkali dapat kita jumpai beragam permasalahan, salah satunya
adalah kerusakan pada beton. Kerusakan ini dapat kita jumpai pada elemen
struktur beton seperti kolom, balok, pelat, dan dinding beton. Permasalahan ini
sering mengakibatkan stake holder yang terkait dalam proyek menjadi khawatir,
karena dampak kerusakan tersebut dapat mengakibatkan melemahnya struktur jika
terjadi pada beton elemen struktural. Contoh kerusakan pada beton yang sering
dijumpai di lapangan juga ada bermacam-macam seperti retak pada beton, dan
voids atau honeycomb.
Berbagai
jenis kerusakan yang terjadi pada beton ini dapat diatasi dengan berbagai macam
perbaikan pada beton. Namun pada beberapa kasus, perbaikan pada beton yang
kurang baik juga dapat memperburuk keadaan dan beresiko membuat kerusakan lain
di bangunan. Oleh karena itu, untuk mencegah kerusakan pada beton, maka perlu
untuk melakukan studi kasus mengenai penyebab kerusakan pada beton sehingga kerusakan
pada beton ini bisa diminimalisir.
PEMBAHASAN
Pada umumnya, kecacatan atau
kerusakan yang terjadi dibagi menjadi
beberapa kategori, yakni:
·
Retak (cracks)
Retak merupakan kejadian pecah pada beton, berupa garis-garis panjang yang sempit. Retak ini biasa terjadi akibat cuaca yang panas dan berangin. Jenis kerusakan ini sifatnya dangkal dan saling berhubungan. Kerusakan akibat keadaan alam pada beton dengan steel structure (reinforced concrete) maupun prestressed concrete memang seringkali tidak bisa dihindari. Dengan penanganan yang tepat, kerusakan ini tidak akan menimbulkan permasalahan berarti bagi konstruksi.
Retak merupakan kejadian pecah pada beton, berupa garis-garis panjang yang sempit. Retak ini biasa terjadi akibat cuaca yang panas dan berangin. Jenis kerusakan ini sifatnya dangkal dan saling berhubungan. Kerusakan akibat keadaan alam pada beton dengan steel structure (reinforced concrete) maupun prestressed concrete memang seringkali tidak bisa dihindari. Dengan penanganan yang tepat, kerusakan ini tidak akan menimbulkan permasalahan berarti bagi konstruksi.
·
Lubang-lubang pada beton bertulang (void)
Voids merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi kerusakan pada beton bertulang, berupa lubang-lubang yang ukurannya relatif dalam dan lebar. Penyebabnya ialah proses pemadatan yang dilakukan dengan vibrator yang kurang maksimal dan terlalu sempitnya jarak antara bekisting dengan tulangan atau frame. Yang sering terjadi adalah jarak antar tulang yang terlalu sempit hingga mortar tidak bisa mengisi rongga atau pori-pori antara agregat kasar dengan sempurna.
Voids merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi kerusakan pada beton bertulang, berupa lubang-lubang yang ukurannya relatif dalam dan lebar. Penyebabnya ialah proses pemadatan yang dilakukan dengan vibrator yang kurang maksimal dan terlalu sempitnya jarak antara bekisting dengan tulangan atau frame. Yang sering terjadi adalah jarak antar tulang yang terlalu sempit hingga mortar tidak bisa mengisi rongga atau pori-pori antara agregat kasar dengan sempurna.
·
Kelupasan dangkal pada permukaan (scalling/ erosion/spalling)
Kelupasan dangkal pada permukaan beton bertulang merupakan jenis kerusakan yang umum terjadi. Penyebabnya ialah adanya eksposisi yang berulang terhadap proses pembekuan dan pencairan hingga permukaan beton bisa terkelupas (scalling).
Ada pula jenis kerusakan lain yang menyebabkan permukaan beton terkelupas, yakni spalling, yakni melekatnya material di permukaan bekisting yang menyebabkan permukaan beton terkelupas.
Kelupasan dangkal pada permukaan beton bertulang merupakan jenis kerusakan yang umum terjadi. Penyebabnya ialah adanya eksposisi yang berulang terhadap proses pembekuan dan pencairan hingga permukaan beton bisa terkelupas (scalling).
Ada pula jenis kerusakan lain yang menyebabkan permukaan beton terkelupas, yakni spalling, yakni melekatnya material di permukaan bekisting yang menyebabkan permukaan beton terkelupas.
·
Lekatan baja beton
Inilah jenis kerusakan lain yang umum terjadi pada beton bertulang. Kerusakan ini sering terjadi pada komponen struktur penunjang bangunan sipil. Perlu diketahui bahwa lekatan dipengaruhi oleh tingkat kekasaran sebuah permukaan baja dan kualitas beton di sekitar bagian tulangan. Jika kelekatan gagal terjadi atau kurang sempurna, maka akan membuat menurunnya daya dukung pada struktur. Hal ini bsia menyebabkan deformasi. Yang lebih parah bisa menyebabkan runtuhnya struktur konstruksi.
Penyebab lain dari kegagalan kelekatan ialah adanya korosi pada tulangan, terjadinya kebakaran, atau bisa jadi karena terlalu tipisnya selimut beton.
Inilah jenis kerusakan lain yang umum terjadi pada beton bertulang. Kerusakan ini sering terjadi pada komponen struktur penunjang bangunan sipil. Perlu diketahui bahwa lekatan dipengaruhi oleh tingkat kekasaran sebuah permukaan baja dan kualitas beton di sekitar bagian tulangan. Jika kelekatan gagal terjadi atau kurang sempurna, maka akan membuat menurunnya daya dukung pada struktur. Hal ini bsia menyebabkan deformasi. Yang lebih parah bisa menyebabkan runtuhnya struktur konstruksi.
Penyebab lain dari kegagalan kelekatan ialah adanya korosi pada tulangan, terjadinya kebakaran, atau bisa jadi karena terlalu tipisnya selimut beton.
·
Adanya serangan kimia
Beberapa bahan kimia digunakan dalam proses konstruksi beton tulangan, baik steel structure maupun baja. Seperti penggunaan fly ash pada campuran beton yang berpotensi bisa memberi pengaruh pada beton terutama pada lingkungan bersulat. Selain itu, adanya tegangan internal bisa juga terjadi akibat dari mengembangnya unsur kimia tertentu pada beton, seperti Ca (OH)2 dengan unsur kimia penyerang.
Beberapa bahan kimia digunakan dalam proses konstruksi beton tulangan, baik steel structure maupun baja. Seperti penggunaan fly ash pada campuran beton yang berpotensi bisa memberi pengaruh pada beton terutama pada lingkungan bersulat. Selain itu, adanya tegangan internal bisa juga terjadi akibat dari mengembangnya unsur kimia tertentu pada beton, seperti Ca (OH)2 dengan unsur kimia penyerang.
·
Penurunan pondasi
Pada sebagian konstruksi, kondisi tanah kurang mendukung untuk bangunan yang kokoh dan berkualitas. Beberapa kasus yang terjadi ialah daya dukung tanah tidak seragam pada sebagian lingkungan bangunan. Hal inilah yang menjadikan perbedaan dan penurunan pondasi. Sedangkan komponen yang sering rusak ialah pada dinding pengisi.
Pada sebagian konstruksi, kondisi tanah kurang mendukung untuk bangunan yang kokoh dan berkualitas. Beberapa kasus yang terjadi ialah daya dukung tanah tidak seragam pada sebagian lingkungan bangunan. Hal inilah yang menjadikan perbedaan dan penurunan pondasi. Sedangkan komponen yang sering rusak ialah pada dinding pengisi.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diberikan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan adalah :
1. Penyebab
yang berpotensi mengakibatkan kerusakan beton pada fase konstruksi adalah :
Permasalahan tinggi jatuh pengecoran, kesalahan pembesian, kesalahan
pelaksanaan vibrator, kegagalan design, dan kesalahan pemasangan bekisting.
2. Penyebab yang berpotensi mengakibatkan
kerusakan beton pada pasca konstruksi adalah: Permasalahan pelepasan bekisting,
permasalahan curing, dan permasalahan mengenai beban tambahan.
3. Berdasarkan
hasil penelitian ini, penyebab kerusakan yang paling banyak terjadi pada fase
konstruksi dikarenakan masalah pelaksanaan pemadatan dengan menggunakan vibrator.
Pemahaman pekerja konstruksi akan pemadatan dengan menggunakan vibrator masih
kurang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.