.

Rabu, 18 Maret 2020

Material Requirement Planning

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)


Oleh Bendy Emeraldi Alvaro
J30-BENDY

Abstrak
Perencanaan produksi yang baik dalam sebuah perusahaan akan menghasilkan efektivitas dan efisiensi produksi, termasuk didalamnya adalah perencanaan kebutuhan material atau bahan baku yang digunakan perusahaan.
Pentingnya perencanaan terhadap pemenuhan kebutuhan material pada perusahaan diharapkan dapat menghasilkan sistem yang tepat untuk diterapkan, sehingga dapat menjamin kelancaran proses produksi.
Kata Kunci : Produksi, Perencanaan, Bahan baku.
Pendahuluan
Perencanaan dan penjadwalan produksi merupakan suatu unsur yang penting dalam perencanaan produksi pada suatu industri. Dengan perencanaan produksi yang tepat maka kelebihan barang yang mengakibatkan timbulnya biaya ataupun kekurangan barang yang mengakibatkan hilangnya potensi penjualan dapat dihindarkan. Kelancaran proses produksi akan menjamin tersedianya produk untuk diantarkan kepada konsumen secara tepat waktu. Ketepatan waktu ini akan mendorong timbulnya loyalitas konsumen sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan terhadap pesaingnya.
Dalam dunia usaha, ada hal yang disebut dengan barang-barang musiman atau seasonal, yaitu barang-barang yang jumlah permintaannya meningkat karena kebutuhan akan barang tersebut pada musim-musim tertentu meningkat jauh, seperti: busana muslim pada musim lebaran, alat-alat tulis dan seragam sekolah pada musim tahun ajaran baru dan lainnya. (Susanty, 2012) dalam Simanjuntak (2014:1)
Permasalahan
Dalam suatu unit produksi di butuhkan perencanaan yang matang untuk menjalankan suatu produksi sesuai dengan standar yang diterapkan. Salah satunya yaitu pengadaan bahan material. MRP adalah salah satu metode yang mampu menyelesaikan permasalahan itu. Apa yang dimaksud dengan MRP dan bagaimana penyelesaiannya?
Pembahasan
Defisini Material Requirement Production (MRP) Material Requirement Planning (MRP) atau Perencanaan Kebutuhan Material merupakan suatu metode yang dimulai dengan kegiatan peramalan terhadap permintaan produk jadi yang independen, menentukan kebutuhan permintaan terikat untuk:
(1) kebutuhan terhadap tiap jenis komponen (material, parts, atau ingredients),
(2) jumlah pasti yang benar-benar diperlukan, dan
(3)waktu membuat peramalan secara bertahap yang diperlukan untuk memenuhi pesanan guna mencukupi suatu rencana produksi (Haming dan Nurnajamuddin, 2014:32)
MRP adalah logika untuk menentukan banyaknya parts, komponen, dan material yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk, serta menyediakan jadwal yang menetapkan kapan parts, komponen, dan material yang diperlukan tersebut harus dipesan atau diproduksi (Chase dkk, 2001:555).
MRP adalah suatu teknik pengendalian persediaan dan perencanaan produksi dengan sistem komputerisasi untuk menyusun rencana pesanan pembelian dan pesanan pengerjaan material, komponen, dan perakitan (Russel dan Taylor, 2000) dalam Aulia (2010:6).

Orlicky (1975) dalam Rasto (1996) dan Adihartati (1997) dalam Aulia (2010:14) juga menyebutkan bahwa logika proses dalam sistem MRP terdiri dari empat langkah sebagai berikut.
1.Eksplosi adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk komponen pada tingkat yang lebih bawah. Dasar untuk menentukan kebutuhan material ini dalam tiap tahap, langsung atau tidak langsung, diturunkan dari jadwal induk produksi dan tergantung pada posisinya dalam struktur produk.
2.Netting merupakan proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan, baik persediaan yang ada (on hand inventory) maupun yang direncanakan akan diterima dalam suatu periode tertentu. Dalam perhitungan kebutuhan bersih dapat dilakukan perbaikan dengan menambahkan faktor-faktor lain, seperti memasukkan faktor sediaan pengaman atau faktor kerusakan konponen. Persediaan pengaman hanya digunakan untuk permintaan produk akhir yang independen. Data yang harus diketahui untuk menentukan kebutuhan bersih pada setiap periode adalah persediaan yang masih dipunyai pada awal perencanaan dan jadwal penerimaan untuk setiap periode perencanaan.
3.Lotting Proses ini merupakan suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pemesanan yang optimum berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih. Terdapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran lot. Berbagai teknik ukuran lot diarahkan untuk menyeimbangkan biaya pemesanan (set up) cost) dan biaya penyimpanan persediaan (holding cost), sehingga dicapai total biaya persediaan yang minimal tanpa mengganggu jadwal induk.
4.Offsetting Langkah offsetting bertujuan untuk menentukan waktu yang tepat bagi perencanaan pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan kebutuhan awal bersih yang diinginkan dengan besarnya waktu tunggu (lead time). Waktu tunggu untuk komponen yang dipesan merupakan waktu saat pesanan dilakukan sampai pesanan tersebut diterima. Sedangkan untuk komponen yang dibuat sendiri, waktu tunggu merupakan jumlah waktu proses pembuatan komponen tersebut hingga selesai dibuat. Dalam penentuan waktu tunggu sering pula ditambahkan faktor waktu pengaman dengan tujuan yang pada dasarnya sama dengan pengadaan persediaan pengaman.

Kesimpulan
Orlicky (1975) dalam Rasto (1996) dan Adihartati (1997) dalam Aulia (2010:14) juga menyebutkan bahwa logika proses dalam sistem MRP terdiri dari empat langkah sebagai berikut :
1.Eksplosi, 2.Netting, 3.Lotting, 4.Offsetting
Daftar Pustaka
·    Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, and F. Robert. 2001. Operation Management for Competitive Advantage. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
·   Dewi, Putri Sari, dan Saroso, Dana S. 2014. Implementasi Material Requirement Planning (MRP) pada Perencanaan Persediaan Material Panel Listrik di PT. TIS. Sinergi Volume 20 (Online), No 1, 320-337. (publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/sinergi/article/view/260, diakses tanggal 17 Juni 2017).
· Haming, Murdifin dan Mahmud Nurnajamuddin. 2014. Manajemen Produksi Mordern: Operasi Manufaktur dan Jasa. Buku Dua Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.