.

Jumat, 15 September 2017

Otomatisasi Lampu

SISTEM OTOMATISASI LAMPU DENGAN SENSOR GERAK DAN CAHAYA
@F12-Khairul
 
Seiring dengan pengembangan zaman,para ahli terus mengkaji dan menemukan penemuan baru untuk mencari sumber energi baru dan terbarukan guna untuk mengurangi pemakaian energi fosil yang semakin terbatas jumlahnya.Maka dari itu para pakar teknologi dan ilmuan menyarankan untuk menerapkan sistem hemat energi untuk mengurangi pemakain dari  energi listrik.
Sensor Intensitas Cahaya  ( Light Dependent Resistor - LDR)
Menurut Sutomo , (2010), menjelaskan bahwa light dependent resistor adalah salah satu komponen listrik yang peka cahaya,piranti ini bisa disebut juga fotosel,fotokonduktif atau fotoresistor.Light dependent resistor memanfaatkan bahan semi konduktor yang karakteristik listriknya berubah – ubah sesuai dengan cahaya yang di terima.Bahan yang di gunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium  Selenida (CdSe).Bahan – bahan ini paling sensitive terhadap cahaya dalam spectrum tampak,dengan puncaknya sekitar  0,6 μm untuk CdS dan  0,75 μm untuk CdSe.Sebuah  LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar  1 MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari  1 KΩ ketika di tempatkan dibawah sumber cahaya terang.Dengan kata lain,resistansi LDR sangat tinggi dalam itensitas cahaya yang lemah  (gelap), sebaliknya  resistansi LDR sangat rendah dalam itensitas cahaya yang kuat (terang).



Contoh gambar : Light dependent resistor.

Passive Infrared Sensor (PIR)
Sensor passive infrared receiver (PIR),sensor ini merupakan sensor berbasis infrared namun tidak sama dengan IR LED dan fototransistor.Perbedaan dengan IR LED adalah sensor PIR tidak memancarkan apapun,namun sensor ini merespon energy dari pancaran infra red pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya,salah satu benda yang memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh manusia.Energi panas yang dipancarkan noleh benda dengan suhu diatas nol mutlak akan dapat ditangkap oleh sensor tersebut bagian – bagian dari PIR adalah Fresnel Lens,dan Comparator.
Modul sensor gerak PIR HC-SR501 adalah sebuah modul yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan disekitar sensor dengan memanfaatkan teknologi infrared.


Contoh gambar : Diagram Passive infrared sensor

Relay
Menurut Liliana , (2014), menerangkan bahwa  Relay adalah saklar elektromagnetik  yang bekerja  apabila arus mengalir melalui kumparan,inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak – kontak relay.Relay  ini berfungsi untuk menyalakan lampu pijar dan merubah tegangan 5 volt DC hingga 220 volt AC. Kontak – kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat mengalahkan gaya  pegas yang melawannya.Besarnya gaya magnet yang ditetapkan oleh medan yang ada pada celah udara pada jangkar dan inti magnet,dan banyaknya lilitan kumparan,kuat arus yang mengalir atau disebut Inperal lilitan dan pelawan magnet yang berada pada sirkuit pemagnetan,untuk memperbesar kuat medan magnet dibentuk suatu sirkuit.
Perancangan dan Pengujian Saklar
Menurut Galoeh Otomo,Wildian, (2013),menjelaskan bahwa rangkaian saklar dikontrol oleh mikrokontroler  AT89S51 rangkaian ini berfungsi untuk mengontrol aktif dan non aktif saat mikrokontroler memberikan logika high maka arus akan mengalir sehingga dapat digunakan untuk mengontrol lampu.Pengujian saklar dilakukan dengan menggunakan lampu LED,lampu LED akan menyala ketika ada arus yang melewati saklar.


Contoh gambar : Diagram blok rangkain sensor cahaya

Menurut  Maulidan, dkk,  (2015),Proses pengujian Light dependent resistor  dilakukan dua tahap,yaitu mengukur perubahan resistansi LDR terhadap itensitas cahaya secara manual dan mengukur data itensitas cahaya yang  ditampilkan oleh alat yang dirancang,tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui apakah sensor LDR membaca itensitas cahaya dengan baik dan dapat digunakan dalam pembuatan sistem pengontrol cahaya.

Menurut  Romi, dkk, (2014), menjelaskan bahwa sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik.Salah satu sensor cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor ) merupakan suatu element konduktivitasnya berubah – ubah tergantung dari itensitas cahaya yang diterima permukaan element tersebut.



Kesimpulan
Penggunaan  sensor  LDR dan  PIR pada lampu ini guna untuk mendeteksi ada  tidaknya  aktivitas disuatu ruangan,ketika disuatu ruangan tidak ada aktivitas maka secara otomatis lampu yang  terkoneksi pada sensor ini akan mati hal ini bertujuan untuk meminimalisir biaya tagihan listrik suatu banguanan perumahan  maupun gedung  bertingkat.Mulailah menghemat energy dari sekarang

@F12-Khairul
 






Daftar Pusaka
Allimuddin , Lelono . J , Wiryadinata . R , 2014 . Aplikasi Sensor LDR ( Light Dependent Resistant ) Sebagai Pendeteksi Warna Berbasis Mikrokontroler , Jurnal Sistem Komputer  - Vol. 4 , No. 1 Mei 2014 , ISSN : 2087 – 4685 , e – ISSN : 2252 – 3456. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=175513&val=4870&title=APLIKASI%20SENSOR%20LDR%20(LIGHT%20DEPENDENT%20RESISTANT)%20SEBAGAI%20PENDETEKSI%20WARNA%20BERBASIS%20MIKROKONTROLER
Kelana Maulidan , Muid . A , Nurhasanah , 2015 . Rancang Bangun Sistem Pengontrol Itensitas Cahaya Pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16, POSITRON, Vol . V , No. 1 2015, Hal.05 – 10. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=319637&val=2314&title=Ra
Liliana,Welman.J, 2014 . Prototype Penerangan Rumah Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega8535.Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol.11,No . 2,Juni 2014,pp. 273 – 281 ISSN 1693 – 2390 print/ISSN 2407 – 0939 online.Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=293993&val=7157&title=PROTOTYPE%20PENERANGAN%20RUMAH%20OTOMATIS%20BERBASIS%20MIKROKONTROLER%20ATMega8535
Otomo,G. ,Wildian,  2013 . Sistem Kontrol Penyalaan Lampu Ruang Berdasarkan Pendeteksian  Ada Tidaknya Orang Didalam Ruangan. Jurnal Fisika Unand  Vol. 2, No.4, Oktober 2013. Dalam : https://media.neliti.com/media/publications/82667-ID-sistem-kontrol-penyalaan-lampu-ruang-ber.pdf
Sutomo , 2010 . Perancangan Sistem Aplikasi Otomatisasi Lampu Penerangan Menggunakan Sensor Gerak Dan Sensor Cahaya Berbasis Arduino Uno (ATMega 328). Majalah ilmiah UNIKOM  Vol.12 No 2. Dalam : http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-12-2/10-miu-12-2-sutono.pdf/pdf/10-miu-12-2-sutono.pdf








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.