Pembangkit Listrik Tenaga Ombak/Gelombang Laut (PLTO)
Indonesia
merupakan negara kelautan terbesar di dunia, Luas laut Indonesia mencapai 5,8
juta km2 atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Akan
tetapi, belum ada pemanfaatan potensi energi kelautan secara optimum, terutama
dalam membangkitkan tenaga listrik. Potensi energi laut dan samudra untuk
menghasilkan listrik merupakan salah satu potensi yang belum banyak diketahui
masyarakat umum.
Pembangkit
listrik tenaga gelombang laut ini bekerja dengan cara aliran gelombang laut
yang mempunyai energi kinetik masuk ke mesin konversi energi gelombang.
Kemudian dari mesin konversi aliran gelombang ini dialirkan menuju turbin. Di
dalam turbin, energi kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar
rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah energi mekanik yang kemudian
disalurkan menuju generator. Di dalam generator, energi mekanik ini dirubah
menjadi energi listrik. Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan
dialirkan lagi menuju sistem tranmisi (beban).
1. Teknik
konversi Energi Kelautan Menjadi Energi Listrik
Menurut
Ubaidillah (2014), bahwa pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang
mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi
energi gelombang laut untuk memutar turbin generator.
Ada tiga cara membangkitkan energi listrik dengan tenaga gelombang laut:
A. Energi
Gelombang
Menurut Kurniawan dkk. (2014), Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Energi kinetik yang terkandung pada gelombang laut di gunakan untuk menggerakkan turbin.
Menurut Kurniawan dkk. (2014), Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Energi kinetik yang terkandung pada gelombang laut di gunakan untuk menggerakkan turbin.
Ketika pasang datang ke pantai, air pasang di tampung di dalam reservoir.
Kemudian ketika air surut, air di belakang reservoir dapat dialirkan seperti
pada PLTA biasa.
Untuk membangkitkan listrik dengan perbedaan temperatur laut adalah dengan
memanfaatkan perbedaan suhu di laut. Suhu yang lebih tinggi pada permukaan laut
di sebabkan sinar matahari memanasi permukaan laut.
2. PLTO
tipe oscillating water column
Dari
beberapa jenis WEC (Wave Energi Converter) tipe Oscillating Water Column adalah
tipe WEC yang paling popular. PLTO tipe Oscillating water column mempunyai
beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi PLTO tipe lainnya. Yang pertama adalah teknologinya yang simpel,
yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi ombak yang masuk kedalam kolektor untuk
menghasilkan energi sebagai pemutar turbin, yang kedua adalah biaya perawatan
yang relatif rendah. Jika dibandingkan dengan PLTO tipe lainnya. Yang ketiga
adalah kemudahan akses situs dan juga distribusi daya yang dihasilkan.
Komponen
dasar PLTO tipe OWC:
A.
Kolektor
Kolektor adalah bangunan yang berfungsi untuk mengumpulkan ombak sebanyak-banyaknya, kemudian memfokuskan pada konverter. Berdasarkan fungsinya maka bentuk dari kolektor adalah menjorok ke lautan lepas.
Kolektor adalah bangunan yang berfungsi untuk mengumpulkan ombak sebanyak-banyaknya, kemudian memfokuskan pada konverter. Berdasarkan fungsinya maka bentuk dari kolektor adalah menjorok ke lautan lepas.
B. Turbin angin
Turbin angin pada OWC berfungsi merubah tekanan udara yang dihasilkan oleh kolektor menjadi energi gerak.
C. Generator
Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik.
Menurut Sangari (2012). Bahwa keuntungan menggunakan
pembangkit listrik energi pasang surut antara lain karena energi ini tidak
pernah habis, tidak menimbulkan polusi, mudah untuk mengkonversi energi listrik
dari energi mekanik pada ombak (pasang surut), memiliki intensitas energi
kinetik yang besar dibandingkan dengan energi terbarukan yang lain, dan tidak
perlu perancangan struktur yang kekuatannya berlebihan.
Menurut Luhur E.S, Muhartono R. Suryawati S.H. (2013). bahwa
potensi energi yang berasal dari laut yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Namun demikian, pemanfaatannya belum optimal yang ditunjukkan oleh tahap
pengembangannya yang masih dalam tahap riset murni dan uji coba dalam skala
laboratorium. Dengan demikian, kegiatan pilot project belum terealisasi hingga
saat ini karena terkendala oleh aspek teknis (padat teknologi) dan ekonomi
(padat modal). Di sisi lain, listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan energi
laut secara potensi menunjukkan hasil yang signifikan, khususnya bagi
masyarakat pesisir sebagai masyarakat yang memilki akses terdekat dengan sumber
energi laut. Listrik yang dihasilkan tersbeut dapat memenuhi kebutuhan listrik
yang belum terlayani oleh PLN sebagai satu-satunya pihak yang menyuplai listrik
bagi masyarakat.
Daftar
Pustaka :
Kompasiana.
2017. PLTGL (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut). Dalam : http://www.kompasiana.com/kssps/pltgl-pembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut_591fa6adbf22bd3608e5aad9
(Diakses tanggal 7 September 2017).
Kurniawan
Luthfi Prasetya, Sarwito Sardono, dan Kusuma Indra Ranu. 2014. Studi
Perancangan Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Tipe Salter
Duck. Jurnal Teknik Pomits Vol.
3, No. 1. Dalam : http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/5815/1709 (Diakses
tanggal 7 September 2017).
Luhur E.S, Muhartono R, Suryawati S.H. 2013 Analisis
Finansial Pengembangan Energi Laut di Indonesia. Dalam : http://bbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/jsosek/jurnal_2013_v8_no1_(3)_full.pdf (Diakses tanggal
7 September 2017).
Sangari Ferry Johnny. Rancangan dan Ujicoba Prototipe Pembangkit Listrik Pasang
Surut. Jurnal Ilmiah Elite Elektro, Vol.3, No.1, Maret 2012 : 33-36.
Dalam : http://pnj.ac.id/upload/artikel/files/Edit&Layout_06_Ferry%20Sangari%20trackchange%202012.pdf
(Diakses tanggal 7 September 2017).
Ubaidillah,
A.R. 2014. Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Tipe Oscillating Water
Column di Perariran Pulau Sempu Kabupaten Malang. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=187590&val=6454&title=STUDI%20POTENSI%20PEMBANGKIT%20LISTRIK%20TENAGA%20OMBAK%20TIPE%20OSCILLATING%20WATER%20COLUMN%20DI%20PERAIRAN%20PULAU%20SEMPU%20KABUPATEN%20MALANG (Diakses
tanggal 7 September 2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.