.

Jumat, 08 September 2017

PLTO



Pembangkit Listrik Tenaga Ombak/Gelombang Laut (PLTO)



Indonesia merupakan negara kelautan terbesar di dunia, Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2 atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Akan tetapi, belum ada pemanfaatan potensi energi kelautan secara optimum, terutama dalam membangkitkan tenaga listrik. Potensi energi laut dan samudra untuk menghasilkan listrik merupakan salah satu potensi yang belum banyak diketahui masyarakat umum.

Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini bekerja dengan cara aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk ke mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran gelombang ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin, energi kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah energi mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator. Di dalam generator, energi mekanik ini dirubah menjadi energi listrik. Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem tranmisi (beban).

1.    Teknik konversi Energi Kelautan Menjadi Energi Listrik
Menurut Ubaidillah (2014), bahwa pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. 

Ada tiga cara membangkitkan energi  listrik dengan tenaga gelombang laut:  

A. Energi Gelombang       
      Menurut Kurniawan dkk. (2014),
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Energi kinetik yang terkandung pada gelombang laut di gunakan untuk menggerakkan turbin.  

B. Pasang Surut Air Laut      
Ketika pasang datang ke pantai, air pasang di tampung di dalam reservoir. Kemudian ketika air surut, air di belakang reservoir dapat dialirkan seperti pada PLTA biasa.  

C. Pemanfaatan Perbedaan Temperatur Air Laut
Untuk membangkitkan listrik dengan perbedaan temperatur laut adalah dengan memanfaatkan perbedaan suhu di laut. Suhu yang lebih tinggi pada permukaan laut di sebabkan sinar matahari memanasi permukaan laut. 

2.    PLTO tipe oscillating water column  

Dari beberapa jenis WEC (Wave Energi Converter) tipe Oscillating Water Column adalah tipe WEC yang paling popular. PLTO tipe Oscillating water column mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi PLTO tipe lainnya.  Yang pertama adalah teknologinya yang simpel, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi ombak yang masuk kedalam kolektor untuk menghasilkan energi sebagai pemutar turbin, yang kedua adalah biaya perawatan yang relatif rendah. Jika dibandingkan dengan PLTO tipe lainnya. Yang ketiga adalah kemudahan akses situs dan juga distribusi daya yang dihasilkan.
Komponen dasar PLTO tipe OWC:

A. Kolektor
Kolektor adalah bangunan yang berfungsi untuk mengumpulkan ombak sebanyak-banyaknya, kemudian memfokuskan pada konverter. Berdasarkan fungsinya maka bentuk dari kolektor adalah menjorok ke lautan lepas.

B. Turbin angin 
Turbin angin pada OWC berfungsi merubah tekanan udara yang dihasilkan oleh kolektor menjadi energi gerak.

C. Generator
Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik.

Menurut Sangari (2012). Bahwa keuntungan menggunakan pembangkit listrik energi pasang surut antara lain karena energi ini tidak pernah habis, tidak menimbulkan polusi, mudah untuk mengkonversi energi listrik dari energi mekanik pada ombak (pasang surut), memiliki intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan dengan energi terbarukan yang lain, dan tidak perlu perancangan struktur yang kekuatannya berlebihan.

Menurut Luhur E.S, Muhartono R. Suryawati S.H. (2013). bahwa potensi energi yang berasal dari laut yang dimiliki Indonesia sangat besar. Namun demikian, pemanfaatannya belum optimal yang ditunjukkan oleh tahap pengembangannya yang masih dalam tahap riset murni dan uji coba dalam skala laboratorium. Dengan demikian, kegiatan pilot project belum terealisasi hingga saat ini karena terkendala oleh aspek teknis (padat teknologi) dan ekonomi (padat modal). Di sisi lain, listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan energi laut secara potensi menunjukkan hasil yang signifikan, khususnya bagi masyarakat pesisir sebagai masyarakat yang memilki akses terdekat dengan sumber energi laut. Listrik yang dihasilkan tersbeut dapat memenuhi kebutuhan listrik yang belum terlayani oleh PLN sebagai satu-satunya pihak yang menyuplai listrik bagi masyarakat.


Daftar Pustaka :
Kompasiana. 2017. PLTGL (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut). Dalam : http://www.kompasiana.com/kssps/pltgl-pembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut_591fa6adbf22bd3608e5aad9 (Diakses tanggal 7 September 2017).

Kurniawan Luthfi Prasetya, Sarwito Sardono, dan Kusuma Indra Ranu. 2014. Studi Perancangan Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Tipe Salter Duck. Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No. 1. Dalam : http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/5815/1709 (Diakses tanggal 7 September 2017).

Luhur E.S, Muhartono R, Suryawati S.H. 2013 Analisis Finansial Pengembangan Energi Laut di Indonesia. Dalam : http://bbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/jsosek/jurnal_2013_v8_no1_(3)_full.pdf (Diakses tanggal 7 September 2017).

Sangari Ferry Johnny. Rancangan dan Ujicoba Prototipe Pembangkit Listrik Pasang Surut. Jurnal Ilmiah Elite Elektro, Vol.3, No.1, Maret 2012 : 33-36. Dalam : http://pnj.ac.id/upload/artikel/files/Edit&Layout_06_Ferry%20Sangari%20trackchange%202012.pdf (Diakses tanggal 7 September 2017).

Ubaidillah, A.R. 2014. Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Tipe Oscillating Water Column di Perariran Pulau Sempu Kabupaten Malang. Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=187590&val=6454&title=STUDI%20POTENSI%20PEMBANGKIT%20LISTRIK%20TENAGA%20OMBAK%20TIPE%20OSCILLATING%20WATER%20COLUMN%20DI%20PERAIRAN%20PULAU%20SEMPU%20KABUPATEN%20MALANG (Diakses tanggal 7 September 2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.