.

Jumat, 08 September 2017

Brain Controled Drone



Teknologi Drone wireless

                   Kemajuan teknologi di abad 21 semakin maju dan berkembang, seiring dengan ditemukannya penemuan di berbagai bidang baik di bidang alat komunikasi, alat transportasi, alat kesehatan, alat peraga pendidikan dan lain-lain. 

                   Kemajuan teknologi mempunyai dampak positif dan negative, contoh dari dampak negative adalah timbulnya kerusakan lingkungan, individualitas (kurang sosialisasi), munculnya rasa malas, kesehatan semakin menurun dan lain sebagai nya. Namun dibalik dampak negatifnya, teknologi juga berdampak positif bagi kehidupan, contohnya memudahkan komunikasi jarak jauh dengan biaya minimal, mempercepat proses tersampainya informasi, memudahkan pekerjaan manusia dan lain-lain. 

                   Salah satu kemajuan teknologi di abad ini adalah Drone, tidak seperti drone biasa, drone ini dikendalikan dengan pikiran manusia secara langsung. Fungsi dari drone adalah alat yang digunakan untuk mempermudah perekaman video atau pengambilan gambar dari atas objek (sekitar objek yang sulit dijangkau oleh manusia) atau dengan ketinggian dan kedalaman tertentu ataupun hingga 3600 penglihatan.

                   Drone ini dikendalikan dengan remote control oleh operator yang terhubung secara wireless, alat ini tertempel pada kepala operator). Alat ini bekerja dengan cara mengukur sinyal otak yang kemudian di olah dan diukur oleh software dan selanjutnya diubah ke perintah computer untuk menggerakkan drone.

                   Alat ini sangat bermanfaat bagi para penyandang disabilitas, dimana system gerak nya terganggu namun otak atau pikiran nya masih berfungsi, Kaum disabilitas tidak perlu remote control untuk menggerakkan nya cukup dengan alat bantuan tersebut.
Teknologi ini ditemukan oleh Juan Gilbert yang merupakan mahasiswa fakultas ilmu computer dan teknik Universitas Florida.

                 “Ini semacam kekuatan menguasai ‘Fore’(kekuatan pikiran yang digunakan di film Star Wars) atau telekinesis”, Kata Juan Gilbert dilansir dari Tech Insider

 Perkembangan drone di Indonesia

                 Indonesia telah mampu memproduksi pesawat tanpa awak (drone), Produksi bersama unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat terbang tanpa awak PT Dirgantara Indonesia (DI) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diberi nama 'Wulung' berhasil mendapatkan Type Certificate dari Indonesian Military Airworthiness Authority dari Kementerian Pertahanan. Seiring sertifikasi tersebut, PT DI siap memproduksi Wulung dalam skala industri.
 
 
                 Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI Andi Alisjahbana mengatakan, pesawat itu bakal diperlukan oleh pemerintah, terutama untuk misi pengawasan. “Kalau untuk pengawasan daerah perbatasan itu tentunya diserahkan ke TNI,” kata Andi usai menerima Type Certificate dari Kepala Pusat Kelaikan Badan Sarana Pertahanan Laksamana Pertama M. Sofyan di Bandung, Selasa (26/4/2016).

                 Dengan ditemukannya  drone gambar dengan kedalaman dan ketinggian yang sesuai pun dapat terjangkau selain itu daerah rawan bencana dan konflik juga dapat diketahui berita terkini dalam waktu yang cepat dan tanpa perlu ada reporter yang terjun untuk meliput dari jarak dekat.


Daftar Pustaka :
1.Sofyan, 2016 dalam  http://www.beritasatu.com/nasional/362115-pt-dirgantara-indonesia-produksi-drone-bersertifikasi-militer.html diakses pada 08 september 2017
2. http://radarpekalongan.com/15335/teknologi-bci-untuk-mengontrol-drone-dengan-otak-manusia/
3.

http://www.kompasiana.com/bacafakta/drone-yang-mampu-dikendalikan-dengan-pikiran-wow_571ee0ab3597737e052b09ea di akses pada 08 september 2017


1 komentar:

  1. Judul artikel menarik
    kurangnya pengutipan pendapat pada artikel
    Masih terdapat kekurangan pada penulisan daftar pustaka
    Dari : @F14-Fadjar

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.