@G26-Lavenia. Energi merupakan
komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena hampir semua aktivitas
kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Di
tengah menipisnya sumber energi berbahan fosil, tentu sumber energi lain sangat
mendesak diperlukan. Teknologi fuel cell bisa menjadi salah
satu alternatifnya. Sumber energi alternatif
sudah lama didengungkan untuk segera dipakai. Bahkan Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada tahun 2020 mendatang penggunaan energi
alternatif sudah mencapai 5%.
Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah fuel cell yang berbahan bakar
dasar hidrogen. Fuel cell adalah
perangkat elektronika yang mampu mengonversi perubahan energi bebas suatu
rekasi elektronikia menjadi energi listrik. Prinsip kerja fuel cell adalah proses
elektrokimia di mana hidrogen dan oksigen digunakan sebagai bahan bakar.
Komponen utama fuel cell terdiri
dari elektrolit berupa lapisan khusus yang diletakkan di antara dua buah
elektroda. Proses kimia yang disebut pertukaran ion terjadi di dalam elektrolit
ini dan menghasilkan listrik serta air panas. fuel cell menghasilkan energi listrik tanpa adanya
pembakaran dari bahan bakarnya, sehingga tidak ada polusi. (Harapan, Sinar. Fuel Cell sebagai Pembangkit
Hidrogen : Energi Alternatif yang Dihantui Kendala. Energi
Support Our Life, diakses dari http://www.energi.lipi.go.id/utama
pada tanggal 15 September 2017)
Diketahui Hidrogen
merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar dan merupakan unsur
kimia yang teringan di dunia. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak
berwarna, tidak berbau, bersifat nonlogam dan bervalensi tunggal. Gas
hidrogen biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon.
(Unknowname. Hidrogen. Wikipedia,
diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen
pada tanggal 15 September 2017)
Berbeda
dengan baterai, fuel cell
tidak hanya menyimpan energi tetapi juga menghasilkan energi listrik secara
berkesinambungan selama masih ada pasokan bahan bakar. Kelebihan teknologi ini
adalah efisiensinya, tidak bising, hampir tidak menghasilkan bahan pencemar
sama sekali serta banyak pilihan bahan bakar. Walau demikian, dari sisi teknis
dianggap hidrogen merupakan bahan bakar paling ideal bagi sel tunam. Hal ini
disebabkan karena hidrogen mempunyai kandungan energi per satuan berat
tertinggi di antara berbagai jenis bahan akar.
Yang
menjadi masalah adalah proses menghasilkan hidrogen. Walau hidrogen merupakan
unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta namun keberadaannya terikat
sebagai senyawa oksida. Maka untuk menghasilkan gas hidrogen diperlukan tenaga
listrik yang sebagian besar dihasilkan dari sumber energi penyebab polusi.
Masalah
lain yang akan timbul jika hidrogen digunakan sebagai bahan bakar adalah
kebutuhan infrastruktur untuk pendistribusian hidrogen ke tempat penggunanya.
Sebagai alternatifnya adalah membangun tempat pengisian ulang bahan bakar
beserta dengan pembangkitnya sekaligus.
Fuel cell lazim digunakan sebagai bahan bakar, cara penyimpanan gas hidrogen membutuhkan konstruksi tangki bahan bakar yang berbeda dengan mobil biasa. Cara penyimpanan hidrogen cair juga bisa dibilang kompleks sebab konstruksi tangki tidak hanya harus tahan bocor, tetapi juga mampu menjaga agar hidrogen tetap dalam kondisi cair pada suhu -253 derajat Celcius. Untuk menjaga suhu rendah maka diperlukan sistem pendukung yang praktis dan efisien yang saat ini sedang dikembangkan. (Farissa, Ikhwanul. Hidrogen Solusi Energi Pilihan Masa Depan Bagi Pertamina untuk Indonesia. Kompasiana, diakses dari http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/hidrogen-solusi-energi-pilihan-masa-depan-bagi-pertamina-untuk-indonesia_5683feccd77a612a058b457d pada tanggal 15 September 2017)
Dalam perkembangannya,
harga hidrogen berpotensi berada di bawah harga internasional untuk BBM jenis
premium. Untuk mencapai target dalam bauran energi nasional, diperlukan
pembangunan plant hidrogen dengan total kapasitas produksi rata-rata 17.133,3
ton per tahun. Bila itu tercapai, akan memberikan dampak positif terhadap
pengurangan emisi rata-rata 299.953,2 ton CO2 per tahun.
Sedangkan dampak positif pada aspek sosial ekonomi adalah tersedianya lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. (Farissa, Ikhwanul. Hidrogen Solusi Energi Pilihan Masa Depan Bagi Pertamina untuk Indonesia. Kompasiana, diakses dari http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/hidrogen-solusi-energi-pilihan-masa-depan-bagi-pertamina-untuk-indonesia_5683feccd77a612a058b457d pada tanggal 15 September 2017)
Sedangkan dampak positif pada aspek sosial ekonomi adalah tersedianya lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. (Farissa, Ikhwanul. Hidrogen Solusi Energi Pilihan Masa Depan Bagi Pertamina untuk Indonesia. Kompasiana, diakses dari http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/hidrogen-solusi-energi-pilihan-masa-depan-bagi-pertamina-untuk-indonesia_5683feccd77a612a058b457d pada tanggal 15 September 2017)
Daya tarik hidrogen
terutama dalam bentuk sel bahan bakar hidrogen. Penerapannya menjanjikan bahan
bakar yang tidak terbatas dan tidak menyebabkan polusi, sehingga menyebabkan
ketertarikan banyak perusahaan energi terkemuka di dunia, industri otomotif, maupun
pemerintahan. Saat ini, kegunaan hidrogen fuel cell sangatlah
bermacam-macam. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, hydrogen telah dimanfaatkan
untuk bahan bakar transportasi baik untuk bus ataupun prototipe hampir semua
perusahaan otomotif di AS dan pasar global. Selain itu, juga digunakan untuk
pembangkit tenaga di perumahan, perkantoran dan dalam aplikasi kendaraan
militer. Dewasa ini teknologi terobosan hidrogen tidak hanya dapat diterapkan
sebagai bahan bakar alat transportasi. Teknologi fuel cell dapat juga diaplikasikan pada
perangkat bergerak, khususnya telepon seluler. Teknologi ini ke depannya dapat
menggantikan peran batu baterai pada telepon genggam.
Meski memiliki prospek
cerah, pengembangan hidrogen memerlukan dana investasi yang tidak sedikit.
Pendanaan pembangunan industri teknologi gasifikasi untuk produksi bahan bakar
gas di samping berasal dari pemerintah, sangat diharapkan juga peran BUMN
sekelas Pertamina dan juga sektor lain. Pemerintah bisa berkontribusi secara
tidak langsung dengan memberikan subsidi tarif dan kredit investasi yang
ditetapkan melalui
fuel in tarif dan insentif pendanaan. Sedangkan pihak
Pertamina ataupun sektor lain diharapkan dapat menyediakan modal secara
langsung untuk membiayai pembangunan industri teknologi gasifikasi untuk
produksi gas hidrogen tersebut. Total investasi yang dibutuhkan sekitar US$
228,2 juta per tahun. (Farissa, Ikhwanul.
Hidrogen Solusi Energi Pilihan Masa Depan Bagi Pertamina untuk Indonesia. Kompasiana,
diakses dari http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/hidrogen-solusi-energi-pilihan-masa-depan-bagi-pertamina-untuk-indonesia_5683feccd77a612a058b457d
pada tanggal 15 September 2017)
Masyarakat tentunya
membutuhkan bahan bakar yang ekonomis, ramah lingkungan sekaligus aman.
Teknologi dan pengetahuan dalam penggunaan bahan bakar secara aman, dapat
ditemukan pada hidrogen. Jadi hidrogen sangat potensial sebagai energi bahan
bakar yang mendukung penciptaan lingkungan yang bersih dan mengurangi
ketergantungan mengimpor sumber energi. Sebelum energi memainkan peranan yang
besar dan menjadi alternatif, banyak fasilitas dan sistem yang harus dipersiapkan,
seperti fasilitas untuk memproduksi hidrogen, penyimpanan, dan pemindahannya.
Namun saya yakin Indonesia dan Pertamina pasti bisa mewujudkannya.
Daftar Pustaka
Farissa, Ikhwanul. 2015. Hidrogen Solusi Energi Pilihan Masa Depan Bagi Pertamina untuk Indonesia. Diakses dari http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/hidrogen-solusi-energi-pilihan-masa-depan-bagi-pertamina-untuk-indonesia_5683feccd77a612a058b457d pada tanggal 15 September 2017
Harapan,
Sinar. 2005. Fuel
Cell sebagai Pembangkit Hidrogen : Energi Alternatif yang Dihantui
Kendala. Diakses dari http://www.energi.lipi.go.id/utama
pada tanggal 15 September 2017
Unknowname. 2017. Hidrogen. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen
pada tanggal 15 September 2017
@G25-Randy
BalasHapusJudul yang menarik serta mind map yang menarik. Isinya menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah di pahami. Penulisanyapun rapih, sehingga tidak membuat pusing si pembaca.