Bagi kalian yang sering membaca artikel-artikel tentang teknologi,
pasti kamu pernah menjumpai istilah teknologi Virtual Reality. Biasanya istilah
ini sering muncul saat kita sedang membaca artikel yang membahas tentang dunia
game. Namun, kalian pasti bertanya-tanya apa itu teknologi Virtual Reality??
Nah, pada artikel kali ini saya akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dekat tentang pengertian teknologi Virtual Reality itu dan juga beserta kegunaanya.
Nah, pada artikel kali ini saya akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dekat tentang pengertian teknologi Virtual Reality itu dan juga beserta kegunaanya.
Apa Itu Teknologi Virtual Reality??
Menurut Indra (2015), virtual reality
merupakan sebuah inovasi teknologi terbaru yang dikembangkan untuk memungkinkan
seseorang melakukan suatu interaksi terhadap suatu objek grafis dengan
visualisasi 3D atau gambar berhologram. Teknologi ini mampu memberikan sebuah
pengalaman baru bagi penggunanya, karena pengguna seolah-olah bisa menyentuh
objek tersebut secara langsung. Jadi sederhananya, virtual reality adalah
tampilan gambar tiga dimensi yang terlihat seperti nyata yang diciptakan dengan
bantuan perangkat komputer ataupun juga beberapa perangkat tertentu.
Sejarah Awalnya Virtual Reality
Menurut Mu'thiana, pada tahun 1966,
Ivan Sutherland menemukan Head Mounted Display yang merupakan jendela ke dunia
virtual. Seorang ilmuwan bernama Myron Krueger(1975) menemukan Videoplace yang
memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama
kalinya. Jaron Lanier (1989) memperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan
bisnis komersial pertama kali di dunia maya. LB Rosenberg (1992) mengembangkan
Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing dan
mengembangkan salah satu fungsi sistem AR yang disebut Virtual Fixtures, yang
digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs dan menunjukan manfaatnya pada
manusia. Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann(1992)
memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype
AR. Hirokazu Kato (1999) mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan
di SIGGRAPH. Bruce.H.Thomas (2000) mengembangkan ARQuake sebuah Mobile Game AR
yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers. Pada tahun
2008 Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang
berteknologi AR. Saqoosha (2009) memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan
perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi
AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan berbentuk Flash. Wikitude
Drive (2009) meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform
Android. Tahun 2010 Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.
Cara Kerja Virtual Reality
Menurut Idrus (2009), cara kerja
sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut. Pemakai melihat
suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis.
Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang
realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau
oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah
merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun
secara psikologis. Pengembangan virtual reality dilakukan menggunakan metode
penelitian pengembangan.
Penggunaan virtual reality
Virtual reality ini bisa digunakan
untuk berbagai keperluan dan berbagai bidang industri, diantaranya:
-
Kontrol presisi untuk eksplorasi ruang
angkasa
-
Eksplorasi tubuh manusia dari dalam
-
Latihan militer
-
Pendidikan
-
Arsitektur
-
Pembuatan sosial media
Efek Negatif Virtual Reality
Efek yang kerap ditimbulkan adalah
pemakai kerap mengalami gangguan yang disebut cybersickness. Penderita gangguan
ini akan merasa ketegangan mata dan bahkan disertai rasa pusing. Tekadang
penderita secara psikologis masih terbawa pada suasana semu walaupun sebenernya
penderita sudah kembali ke dunia nyata.
4 elemen penting dalam VR, yaitu :
1. Virtual World, sebuah konten yang
menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script.
2. Immersion, sebuah sensasi yang
membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan
nyata yang padahal fiktif.
3. Sensory Feedback, berfungsi
untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya.
4. Interactivity yang bertugas untuk
merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung
dalam medan fiktif atau virtual world.
Sebuah teknologi juga dikatakan
sebagai VR, jika sudah memnuhi syarat berikut
Tampilan gambar / grafis / visualisasi
3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari penggunanya
Mampu mendeteksi semua gerakan dan
respon dari pengguna, seperti gerakan kepala atau bola mata pengguna. Ini
dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan perubahan dunia 3D dari
pengguna itu sendiri
Daftar
Pustaka:
Indra, DP. 2015. Mengenal Pengertian
Teknologi Virtual Reality Beserta Kegunaannya. Dalam :
http://www.indradp.com/2015/11/mengenal-pengertian-teknologi-virtual-reality-beserta-kegunaannya.html.
(diakses pada tanggal 15 September 2017)
Ramadius, I. 2009. Makalah : Virtual
Reality dan Multimedia. blogspot. Dalam :
http://idruser.blogspot.co.id/2009/06/makalah-virtual-realiti-dan-multimedia.html.
(diakses pada tanggal 15 September 2017)
Anonim. 2016. Sekilas Tentang Virtual
Reality dan Masa Depannya. Dalam :
https://www.jurnalweb.com/sekilas-tentang-virtual-reality/. (diakses pada
tanggal 15 September 2017)
Gusnam, M. 2013. Virtual Reality.
wordpress. Dalam : https://hurahara96.wordpress.com/2013/10/30/virtual-reality/.
(diakses pada tanggal 15 September 2017)
Anonim. 2012. Virtual Reality.
wordpress. Dalam :
https://kevinkarundeng.wordpress.com/2012/04/10/virtual-reality/. (diakses pada
tanggal 15 September 2017)
Anonim. 2016. Elemen - Elemen VR.
blogspot. Dalam :
http://gameconsolemasadepan.blogspot.co.id/2016/07/elemen-elemen-vr.html.
(diakses pada tanggal 15 September 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.