.

Jumat, 15 September 2017

Mengenal Teknologi Virtual Reality



Bagi kalian yang sering membaca artikel-artikel tentang teknologi, pasti kamu pernah menjumpai istilah teknologi Virtual Reality. Biasanya istilah ini sering muncul saat kita sedang membaca artikel yang membahas tentang dunia game. Namun, kalian pasti bertanya-tanya apa itu teknologi Virtual Reality??
Nah, pada artikel kali ini saya akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dekat tentang pengertian teknologi Virtual Reality itu dan juga beserta kegunaanya.

Apa Itu Teknologi Virtual Reality??

Menurut Indra (2015), virtual reality merupakan sebuah inovasi teknologi terbaru yang dikembangkan untuk memungkinkan seseorang melakukan suatu interaksi terhadap suatu objek grafis dengan visualisasi 3D atau gambar berhologram. Teknologi ini mampu memberikan sebuah pengalaman baru bagi penggunanya, karena pengguna seolah-olah bisa menyentuh objek tersebut secara langsung. Jadi sederhananya, virtual reality adalah tampilan gambar tiga dimensi yang terlihat seperti nyata yang diciptakan dengan bantuan perangkat komputer ataupun juga beberapa perangkat tertentu.

Sejarah Awalnya Virtual Reality

Menurut Mu'thiana, pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan Head Mounted Display yang merupakan jendela ke dunia virtual. Seorang ilmuwan bernama Myron Krueger(1975) menemukan Videoplace yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Jaron Lanier (1989) memperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya. LB Rosenberg (1992) mengembangkan Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing dan mengembangkan salah satu fungsi sistem AR yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs dan menunjukan manfaatnya pada manusia. Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorĂ©e Seligmann(1992) memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR. Hirokazu Kato (1999) mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH. Bruce.H.Thomas (2000) mengembangkan ARQuake sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers. Pada tahun 2008 Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR. Saqoosha (2009) memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan berbentuk Flash. Wikitude Drive (2009) meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di  Platform Android. Tahun 2010 Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.

Cara Kerja Virtual Reality

Menurut Idrus (2009), cara kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut. Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis. Pengembangan virtual reality dilakukan menggunakan metode penelitian pengembangan.

Penggunaan virtual reality

Virtual reality ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan dan berbagai bidang industri, diantaranya:

-       Kontrol presisi untuk eksplorasi ruang angkasa

-       Eksplorasi tubuh manusia dari dalam

-       Latihan militer

-       Pendidikan

-       Arsitektur

-       Pembuatan sosial media

Efek Negatif Virtual Reality

Efek yang kerap ditimbulkan adalah pemakai kerap mengalami gangguan yang disebut cybersickness. Penderita gangguan ini akan merasa ketegangan mata dan bahkan disertai rasa pusing. Tekadang penderita secara psikologis masih terbawa pada suasana semu walaupun sebenernya penderita sudah kembali ke dunia nyata. 

4 elemen penting dalam VR, yaitu :

1. Virtual World, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun   script.

2. Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif.
3.  Sensory Feedback, berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya.

4. Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world.

Sebuah teknologi juga dikatakan sebagai VR, jika sudah memnuhi syarat berikut

Tampilan gambar / grafis / visualisasi 3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari penggunanya

Mampu mendeteksi semua gerakan dan respon dari pengguna, seperti gerakan kepala atau bola mata pengguna. Ini dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan perubahan dunia 3D dari pengguna itu sendiri



Daftar Pustaka:

Indra, DP. 2015. Mengenal Pengertian Teknologi Virtual Reality Beserta Kegunaannya. Dalam : http://www.indradp.com/2015/11/mengenal-pengertian-teknologi-virtual-reality-beserta-kegunaannya.html. (diakses pada tanggal 15 September 2017)

Ramadius, I. 2009. Makalah : Virtual Reality dan Multimedia. blogspot. Dalam : http://idruser.blogspot.co.id/2009/06/makalah-virtual-realiti-dan-multimedia.html. (diakses pada tanggal 15 September 2017)

Anonim. 2016. Sekilas Tentang Virtual Reality dan Masa Depannya. Dalam : https://www.jurnalweb.com/sekilas-tentang-virtual-reality/. (diakses pada tanggal 15 September 2017)

Gusnam, M. 2013. Virtual Reality. wordpress. Dalam : https://hurahara96.wordpress.com/2013/10/30/virtual-reality/. (diakses pada tanggal 15 September 2017)

Anonim. 2012. Virtual Reality. wordpress. Dalam : https://kevinkarundeng.wordpress.com/2012/04/10/virtual-reality/. (diakses pada tanggal 15 September 2017)
Anonim. 2016. Elemen - Elemen VR. blogspot. Dalam : http://gameconsolemasadepan.blogspot.co.id/2016/07/elemen-elemen-vr.html. (diakses pada tanggal 15 September 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.