.

Jumat, 15 September 2017

Industri logam



1.     INDUSTRI LOGAM

Industri logam adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang proses pengolahan mineral, proses ekstraksi besi dan pembuatan panduan, hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan logam serta fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam atau teknik metalurgi. Proses pembuatan logam merupakan penekanan pada logam dengan daya tekan yang tinggi. Proses ini biasanya disebut juga sebagai proses penempaan yang merupakan proses penumbukan pada benda kerja sehingga membentuk suatu benda. Proses penumbukan ini dilakukan dengan tujuan merapatkan bulir atau serat pada bahan baku maka proses penempaan mempunyai kekuatan untuk ratio berat.

2.     JENIS-JENIS LOGAM

Jenis-jenis logam tersebut adalah :
-          Besi Tuang
Besi tuang memiliki komposisi 2-4 % unsur karbon, 1-3 % unsur silikon, 0,8 % unsur mangan, 0,1 % unsur fosfor, 0,05 % unsur belerang. Yang termasuk dalam klarifikasi besi tuang adalah besi tuang kelabu, besi tuang putih, dan besi tuang noduler. Besi tuang memiliki perbedaan sifat-sifat yang ditentukan dalam struktur mikro karena pembuatan atau karena proses pembuatan panas.
-          Baja Karbon
Komposisi yang terdapat pada baja karbon terbagi menjadi 3 kategori, yaitu :
a.       Baja karbon lemah : 0,08 – 0,35 % unsur karbon
b.      Baja karbon sedang : 0,35 – 0,5 % unsur karbon
c.       Baja karbon tinggi : 0,55 – 1,7 % unsur karbon
Ketiga jenis baja karbon diatas juga memiliki komposisi 0,25 – 1,5 % unsur mangan, 0,25 – 0,3 % unsur silikon, 0,04 % unsur fosfor, dan 0,05 % unsur sulfur.
-          Baja Paduan
Ada dua jenis baja paduan :
a.       Baja paduan rendah
Pada baja karbon rendah, unsur-unsur pemadu kurag dari 4 % seperti : Cr, Ni, Mo, Cu, Al, Ti, V, Nb, B, W, dll.
b.      Baja paduan medium
Komposisi unsur yang sama dengan baja paduan rendah hanya saja memiliki jumlah unsur-unsurnya diatas 4 %.
-          Baja Spesial
a.       Baja stainless
·         Feritik (12- 30 % Cr dan kadar karbon rendah)
·         Martensitik (12-17 % Cr dan 0,1 – 1,0 % karbon)
·         Austenitik (23 – 30 % Cr dan 8 – 20 % Ni)
·         Duplek ( 23 – 30 % Cr; 2,5 – 7 % Ni, dan unsur Ti dan Mo)
·         Presipitasi (23 – 30 % Cr dan 8 – 20 % Ni serta unsur Cu, Ti, Al, Mo, Nb, dan N)
b.      Baja perkakas
Memiliki komposisi 0,85 – 1,25 % C; 1,5 – 20 % W; 4 – 9,5 % Mo; 3 – 4,5 % Cr; 1 – 4 % V; dan 5 – 12 % Co)
Dalam penggunaanya, setiap industriawan harus dapat memilih karakteristik bahan logam yang akan digunakan untuk barang yang ingin diproduksi dalam hal kekuatan, kekerasan, kekuatan lelah, ketahanan korosi, dan sebagainya.

3.     PROSES PENGOLAHAN LOGAM

Metalurgi adalah Ilmu dan teknologi mengekstrak logam-logam dari bijihnya atau senyawa amalgamnya serta persiapan untuk aspek kegunaannya. Biasanya proses pengambilan logam dari bijihnya melibatkan tiga tahap utama yaitu :
·         penambangan dan penyiapan bijih
·         Tahap produksi logam
·         Pemurnian logam.

a.       Penambangan dan penyiapan bijih

Setetahap penyiapan bijih adalah tahap dimana mineral dipisahkan dari materi pengotor, limbah biasanya lumpur dan mineral silkat- dengan metode flotasi. Pada proses ini bijih mentah secara halus digerus dan ditambahkan ke dalam air yang berisi minyak dan deterjen. Setelah diaerasikan bijih tersebut terbawa keatas oleh busa deterjen yang kemudian dikeringkan untuk mendapatkan bijih matang.

b.      Produksi logam

Karena sifat keelektronegatifan yang sangat rendah logam selalu bermuatan posistif, oleh karena itu proses pengolahan logam bebas dari mineral atau bijihnya adalah mengunakan proses reduksi pada tahap akhir produksinya. Sebelum dilakukan proses reduksi digunakan teknik-teknik metalurgi agar bijih lebih mudah direduksi menjadi logam bebasnya. Beberapa proses metalurgi yang sering digunakan dalam industri logam adalah pyrometalurgi, hydrometalurgi, elektrometalurgi.

c.       Pemurnian Logam

Tahap terakhir dari pengolahan logam adalah proses pemurniannya. Pada proses ini logam mentah atau produk logam yang masih ada pengotor dilakukan proses metalurgi agar meningkat kemurniannya dan komposisi logamnya menjadi lebih jelas. Tujuan dari proses
pemurnian ini agar menghasilkan logam tunggal murni. Namun kadang juga menghasilkan produk campuran yang komponen atom-atomnya terdefinisi, misalnya dalam produksi baja dari besi mentah.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.