1. INDUSTRI LOGAM
Industri logam adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas
tentang proses pengolahan mineral, proses ekstraksi besi dan pembuatan panduan,
hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan
logam serta fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam atau teknik
metalurgi. Proses pembuatan logam merupakan penekanan pada logam dengan daya
tekan yang tinggi. Proses ini biasanya disebut juga sebagai proses penempaan
yang merupakan proses penumbukan pada benda kerja sehingga membentuk suatu
benda. Proses penumbukan ini dilakukan dengan tujuan merapatkan bulir atau
serat pada bahan baku maka proses penempaan mempunyai kekuatan untuk ratio
berat.
2. JENIS-JENIS LOGAM
Jenis-jenis logam tersebut adalah :
-
Besi Tuang
Besi tuang memiliki komposisi 2-4 % unsur
karbon, 1-3 % unsur silikon, 0,8 % unsur mangan, 0,1 % unsur fosfor, 0,05 %
unsur belerang. Yang termasuk dalam klarifikasi besi tuang adalah besi tuang
kelabu, besi tuang putih, dan besi tuang noduler. Besi tuang memiliki perbedaan
sifat-sifat yang ditentukan dalam struktur mikro karena pembuatan atau karena
proses pembuatan panas.
-
Baja Karbon
Komposisi yang terdapat pada baja karbon
terbagi menjadi 3 kategori, yaitu :
a.
Baja karbon lemah : 0,08 – 0,35 % unsur karbon
b.
Baja karbon sedang : 0,35 – 0,5 % unsur karbon
c.
Baja karbon tinggi : 0,55 – 1,7 % unsur karbon
Ketiga jenis baja karbon diatas juga memiliki komposisi 0,25 – 1,5 %
unsur mangan, 0,25 – 0,3 % unsur silikon, 0,04 % unsur fosfor, dan 0,05 % unsur
sulfur.
-
Baja Paduan
Ada dua jenis baja paduan :
a.
Baja paduan rendah
Pada baja karbon rendah, unsur-unsur pemadu kurag dari 4 % seperti : Cr,
Ni, Mo, Cu, Al, Ti, V, Nb, B, W, dll.
b.
Baja paduan medium
Komposisi unsur yang sama dengan baja paduan rendah hanya saja memiliki
jumlah unsur-unsurnya diatas 4 %.
-
Baja Spesial
a.
Baja stainless
·
Feritik (12- 30 % Cr dan kadar karbon rendah)
·
Martensitik (12-17 % Cr dan 0,1 – 1,0 % karbon)
·
Austenitik (23 – 30 % Cr dan 8 – 20 % Ni)
·
Duplek ( 23 – 30 % Cr; 2,5 – 7 % Ni, dan unsur
Ti dan Mo)
·
Presipitasi (23 – 30 % Cr dan 8 – 20 % Ni serta
unsur Cu, Ti, Al, Mo, Nb, dan N)
b.
Baja perkakas
Memiliki
komposisi 0,85 – 1,25 % C; 1,5 – 20 % W; 4 – 9,5 % Mo; 3 – 4,5 % Cr; 1 – 4 % V;
dan 5 – 12 % Co)
Dalam penggunaanya, setiap industriawan harus dapat memilih
karakteristik bahan logam yang akan digunakan untuk barang yang ingin
diproduksi dalam hal kekuatan, kekerasan, kekuatan lelah, ketahanan korosi, dan
sebagainya.
3. PROSES PENGOLAHAN LOGAM
Metalurgi
adalah Ilmu dan teknologi mengekstrak logam-logam dari bijihnya atau senyawa amalgamnya
serta persiapan untuk aspek kegunaannya. Biasanya proses pengambilan logam
dari bijihnya melibatkan tiga tahap utama yaitu :
·
penambangan dan penyiapan
bijih
·
Tahap produksi logam
·
Pemurnian logam.
a. Penambangan dan penyiapan bijih
Setetahap penyiapan bijih adalah
tahap dimana mineral dipisahkan dari materi pengotor, limbah biasanya lumpur
dan mineral silkat- dengan metode flotasi. Pada proses ini bijih mentah secara
halus digerus dan ditambahkan ke dalam air yang berisi minyak dan deterjen.
Setelah diaerasikan bijih tersebut terbawa keatas oleh busa deterjen yang
kemudian dikeringkan untuk mendapatkan bijih matang.
b. Produksi
logam
Karena sifat keelektronegatifan
yang sangat rendah logam selalu bermuatan posistif, oleh karena itu proses
pengolahan logam bebas dari mineral atau bijihnya adalah mengunakan proses
reduksi pada tahap akhir produksinya. Sebelum dilakukan proses reduksi
digunakan teknik-teknik metalurgi agar bijih lebih mudah direduksi menjadi
logam bebasnya. Beberapa proses metalurgi yang sering digunakan dalam industri
logam adalah pyrometalurgi, hydrometalurgi, elektrometalurgi.
c. Pemurnian
Logam
Tahap terakhir dari pengolahan
logam adalah proses pemurniannya. Pada proses ini logam mentah atau produk
logam yang masih ada pengotor dilakukan proses metalurgi agar meningkat
kemurniannya dan komposisi logamnya menjadi lebih jelas. Tujuan dari proses
pemurnian ini agar menghasilkan logam tunggal murni. Namun kadang juga menghasilkan produk campuran yang komponen atom-atomnya terdefinisi, misalnya dalam produksi baja dari besi mentah.
pemurnian ini agar menghasilkan logam tunggal murni. Namun kadang juga menghasilkan produk campuran yang komponen atom-atomnya terdefinisi, misalnya dalam produksi baja dari besi mentah.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.