@G40-Olga
Olga Sefrina
Latar Belakang
Tidak semua
orang mengetahui manfaat dari Eceng Gondok sehingga sering kali dianggap sebagai
gulma yang memenuhi perairan (kolam-kolam dangkal, tanah basah dan
rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai). Tidak jarang kita melihat banyak orang yang
menjaring dan membuang Eceng Gondok untuk membersihkan perairan tersebut. Padahal, jika kita mau mencari tahu banyak
kegunaan eceng gondok yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu manfaat eceng gondok adalah sebagai biofilter alami.
Eceng Gondok Sebagai Biofilter
Menurut
Wikipedia (2017) Eceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung.
Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok
mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal
dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal
dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal
dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal
dengan nama Tumpe.
Eceng gondok
pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun
1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.
Menurut
Slamet S, dkk dalam Euthalia Hanggari Sittadewi (2007) Tumbuhan air, terutama
eceng gondok dianggap sebagai pengganggu atau gulma air karena menimbulkan
kerugian. Pada suatu bendungan (waduk) gulma air akan menimbulkan dampak
negatif berupa gangguan terhadap pemanfaatan perairan secara optimal yaitu:
- Mempercepat pendangkalan
- Menyumbat saluran irigasi
- Memperbesar kehilangan air melalui proses evapotranspirasi
- Mempersulit transportasi perairan
- Menurunkan hasil perikanan.
- Mempercepat pendangkalan
- Menyumbat saluran irigasi
- Memperbesar kehilangan air melalui proses evapotranspirasi
- Mempersulit transportasi perairan
- Menurunkan hasil perikanan.
Namun, Marianto (2001) dalam Siska Setyowati, dkk (2005) mengatakan Enceng gondok (Eichhornia Crassipes Solms) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai kemampuan sebagai
biofilter. Dengan adanya mikrobia rhizosfera pada akar dan didukung oleh daya
absorbsi serta akumulasi yang besar terhadap bahan pencemar tertentu, maka
dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengendali pencemaran di perairan.
Said dan
Herlambang (2006) dalam Rita Dwi Ratnani (2010) merancang sistem pengolahan
limbah tahu dan tempe dengan proses biofilter anaerob dan aerob. Pengolahan
limbah cair tahu dengan proses biofilter anaerob dan aerob, dapat menurunkan
konsentrasi COD. Dari analisis kualitas air limbah tahu sebelum dan sesudah
pengolahan.
Tumbuhan air
juga berfungsi sebagai biofilter yang menyerap kotoran dan urin ikan yang
lambat laun bisa berakibat racun untuk pertumbuhan ikan itu sendiri
(Rahwidhiyasa, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Buletin Anatomi
dan Fisiologi Vol. XVIII, No. 1, Maret 2010 28 Kandungan Klorofil, Karotenoid,
dan Vitamin C pada Beberapa Spesies Tumbuhan Akuatik Madha Kurniawan*,
Munifatul Izzati*, Yulita Nurchayati* *Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi
Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedharto, Kampus Universitas Diponegoro,
Tembalang, Semarang
Dwi Ratnani,
Rita, dkk. 2010. Pemanfaatan Eceng Gondok
(Eichornia Crassipes) Untuk Menurunkan Kandungan COD (Chemical Oxygen Demond), Ph,
Bau, dan Warna Pada Limbah Cair Tahu. Semarang: Laporan Penelitian Terapan Fakultas
Teknik Universitas Wahid Hasyim.
Hanggari
Sittadewi, Euthalia. 2007. Pengolahan
Bahan Organik Eceng Gondok Menjadi Media Tumbuh Untuk Mendukung Pertanian
Organik. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 8, No.3, Hal 229-234.
Kurniawan, Madha, dkk. 2010. Kandungan Klorofil, Karotenoid, dan Vitamin C pada Beberapa Spesies
Tumbuhan Akuatik. Semarang: Buletin
Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII, No. 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro.
Setyowati, Siska,
dkk. 2005. Kandungan Logam tembaga (Cu)
dalam Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Solms.), Perairan dan Sedimen
Berdasarkan Tata Guna Lahan di Sekitar Sungai Banger Pekalongan. Malang : Lab.
Ekologi & Biosistematik, Jurusan Biologi, F. MIPA. UNDIP.
Wikipedia. 2017.
Pemanfaatan Eceng Gondok. 3
Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok#cite_note-esmart-1
(Diakses 15 September 2017)
G39-Dede..menurut saya penulisan nya lebih baik lagi diberikan nama penulis, agar lebih bisa diketahui..dan penulisan ratanya lebih baik sama semua,dri sebelah kiri,yang saya liat agak brantakan ada kiri dan ad rata tengah..terimakasih
BalasHapus