"Potensi Energi Listrik Pada Gas Buang
Sepeda Motor”
Era globalisasi yang semakin dekat
menyebabkan teknologi di dunia terkhususnya di Indonesia terus mengalami
perkembangan dalam segala aspek. Terlihat dari munculnya berbagai industri
berskala besar, dan terus berkembangnya sarana transportasi. Seiring dengan
perkembangan tersebut, di sisi lain kebutuhan akan energi juga ikut meningkat.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa kita masih sangat tergantung dengan sumber
energi fosil, dimana sektor industri dan otomotif merupakan pengguna energi
terbanyak sekaligus sektor penghasil panas buang tertinggi dengan efisiensi
kendaraan bermotor hanya berkisar 35-40% saja. Sisanya terbuang begitu saja ke
lingkungan [1]. Saat ini para ahli sedang mengembangkan penggunaan panas buang
sebagai pembangkit listrik alternatif yang dikenal dengan thermoelectric
generator. Thermoelectric generator menggunakan prinsip thermoelectric yang
memanfaatkan efek Seebeck. Efek Seebeck menggambarkan bahwa jika dua buah
material logam yang tersambung berada di lingkungan dengan dua temperatur yang
berbeda akan menimbulkan beda potensial. Konsep ini dapat diterapkan pada
kendaraan bermotor dengan memanfaatkan panas yang terbuang dari knalpot.
Walaupun termoelektrik generator hanya berkapasitas mikro, namun pemanfaatan
yang maksimal dalam jangka panjang dapat membantu menghemat penggunaan listrik
yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berkapasitas makro.
Menurut Nur Shiyamanto Adi.(2015),Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun
1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan
besi dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut lalu diletakkan
jarum kompas. Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata
bergerak. Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik yang
terjadi pada logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang
menggerakkan jarum kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan hukum
"efek Seebeck".
Sedangkan menurut Ananda Jordan (2105),Termoelektrik
adalah suatu perangkat yang dapat mengubah energi kalor (perbedaan temperatur)
menjadi energi listrik secara langsung. Selain itu, termoelektrik juga dapat
mengkonversikan energi listrik menjadi proses pompa kalor/refrigerasi.
Teknologi termoelektrik merupakan teknologi yang bekerja dengan mengkonversi
energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau
sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin (pendingin termoelektrik). Untuk
menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa
dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu
akan dihasilkan sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai.
Pengujian dilakukan berdasarkan posisi
titik uji dan variasi jumlah modul TEG selama 20 menit. Kondisi sepeda motor
adalah statis dan pengujian dilakukan saat putaran motor sudah stabil yaitu
sebesar 3000 rpm. Semakin bertambah waktu, maka panas yang dihasikan pada
sepeda motor juga akan semakin bertambah.
A.
Titik
Uji di Kepala Knalpot
perubahan
suhu dan tegangan output menggunakan 1, 2 dan 3 modul TEG di kepala knalpot
sepeda motor. Perubahan suhu dari sisi panas dan dingin pada 1, 2 dan 3 TEG
mengalami kenaikan pada 5 menit pertama, yaitu dari 2o, 20, dan 1o sampai
mencapai nilai maksimum 35o, 36o dan 37oC. Kenaikan perubahan suhu, menyebakan
tegangan output yang dihasilkan juga mengalami kenaikan 1,26 V untuk satu modul
TEG; 2,27 V untuk dua modul TEG dan 3,43 V untuk tiga modul TEG.
B.
Titik Uji di Badan Knalpot.
uji
di badan knalpot untuk 1 modul, 2 modul dan 3 modul TEG. Dengan bertambahnya
waktu, perubahan suhu di antara sisi panas dan sisi dingin bertambah naik,
sehingga tegangan output yang dihasilkan juga semakin naik. C. Titik Uji di Mulut Knalpot.
perubahan
suhu dan tegangan output yang dihasilkan oleh 1 modul, 2 modul dan 3 modul TEG
di mulut knalpot . Perubahan suhu di sisi panas dan sisi dingin TEG di titik
uji mulut knalpot mengalami kenaikan seiring kenaikan waktu. Dengan naiknya perubahan
suhu, maka tegangan output yang dihasilkan juga meningkat. Di posisi ini,
tegangan output maksimum untuk 3 modul TEG adalah 0.831 V, untuk dua modul 0,6
V dan untuk satu modul TEG adalah 0,357 V. Ini sesuai dengan hukum Kirchoff
Kesimpulan
Susunan
termoelektrik mempunyai peran untuk menghasilkan tegangan atau kuat arus
tententu. Untuk menghasilkan tegangan yang tinggi peltierharus disusun secara
seri, sedangkan untuk mendapatkan kuat arus yang tinggi, termoelektrik harus disusun
secara paralel. Termoelektrik yang disusun seri menghasilkan daya yang lebih
besar dibandingkan dengan termoelektrik yang disusun paralel. Secara garis besar
daya yang dihasilkan pembangkit daya termoelektrik masih cukup kecil. Akan
tetapi, hal ini telah menunjukkan bahwa pembangkit termoelektrik memiliki
prospek yang cerah di masa depan sebagai alternatif energi listrik. Jadi,
dimanapun ada panas buang, pembangkit termoelektrik dapat mengubah panas buang
tersebut menjadi daya listrik.
Daftar
Pustaka
1.
Melda
Latif, Nuri Hayati, dan Uyung Gatot S. Dinata.(2105), Potensi Energi Listrik
pada Gas Buang Sepeda Motor,Jurnal Rekayasa Elektrik,Vol 11.No 5,Desember 2015.Dalamhttp://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=428740
2.
Adi
Nur Shiyamanto.(2015),Cara Membuat Pembangkit Listrik dari Energi Panas
"Thermoelectric Generator".Dalam: http://knowlage-is-power.blogspot.co.id/2015/08/cara-membuat-pembangkit-listrik-dari.html.(Diakses
8 september 2017)
3.
Jorddan
Ananda.(2015).Pape rThermoelectic generatorTKI, Dalam:http://mesinborneo.blogspot.co.id/2015/11/paper-thermoelectric-generator.html.
(Diakses tanggal 8 September 2017)
4.
Randy
Putra, Raldi Artono Koestoer, M. Adhitya,
Ardian Roekettino, dan Bayu Triant.(2009),Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik
Untuk Kendaraan Hibrid. MAKARA,
TEKNOLOGI, VOL. 13, NO. 2, NOVEMBER 2009. Dalam:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=201443&val=1212&title=POTENSI%20PEMBANGKIT%20DAYA%20TERMOELEKTRIK%20UNTUK%20KENDARAAN%20HIBRID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.