Masalah sampah sudah menjadi masalah yang sangat krusial di dalam masyarakat, besarnya volume sampah yang di hasilkan oleh rumah tangga setiap harinnya menjadikan sampah menjadi masalah yang sangat besar, terutama masalah sampah anorganik, yang tidak bisa terurai oleh alam dengan cepat yang apabila di biarkan berada di alam maka sampah tersebut akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Banyaknya permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah sampah rumah tangga ini menimbulkan keprihatinan bagi para pecinta alam, karena dengan semakin banyaknya sampah yang mencemari lingkungan, semakin rusak pula lingkungan alam sekitar kita.
Seorang profesor dari india yang bernama rajagopalan vasudepan, beliau adalah seorang profesor di bidang kimia di thiagaraj college of engineering yang sangat peduli dengan permasalahan limbah sampah rumah tangga tersebut, akhirnya memutuskan untuk meneliti cara pemanfaatan limbah tersebut agar dapat di gunakan kembali tanpa di buang langsung ke lingkungan, sehingga volume sampah plastik yang di buang tersebut akan berkurang jumlahnya, profesor tersebut telah bertahun-tahun melakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah sampah ini, terutama limbah sampah plastik, profesor tersebut telah berhasil menemukan cara memanfaatkan limbah plastik untuk di ubah menjadi aspal, lebih tepatnya sebagai campuran untuk aspal yang dapat memperkuat daya rekat aspal.
Profesor rajagopalan vasudepan telah berhasil mematenkan metode mengenai proses pengolahan sampah plastik menjadi aspal (plastic tar road), berdasarkan hasil penelitiannya aspal yang diberi campuran plastik itu lebih kuat 40% dibangdingkan dengan aspal tanpa campuran plastik, sehingga masa pakai jalan tersebut juga menjadi lebih lama dan lebih awet, Setiap 1 kilometer jalan dengan lebar 7 meter, membutuhkan campuran limbah plastik sebanyak 2,5 hingga 5 ton, dapat di bayangkan berapa ribu ton sampah plastik yang bisa di manfaatkan untuk di gunakan kembali menjadi jalan yang memberikan manfaat lebih banyak kepada masyarakat.
Komposisi aspal pada umunya terdiri dari 90% batu,pasir, dan batuan kapur,sedangkan sisanya adalah bitumen atau tar, tar ini di dapatkan dari proses extraksi minyak bumi, dengan di tambahkannya plastik, penggunaan tar tersebut dapat di hemat, karena untuk setiap liter tar yang di gunakan untuk pembuatan aspal, 10-18
Referensi :
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3580090/begini-cara-jokowi-campur-limbah-plastik-ke-aspal-jalan
https://m.techno.id/tech-news/plastik-daur-ulang-gantikan-aspal-sebagai-bahan-pembuatan-jalan-1507209.html
https://www.google.co.id/search?client=ms-android-asus&hl=in-ID&ei=W5-yWcLvA4jJvgSQ1ZeAAw&q=penemu paten aspal plastik di india&oq=&gs_l=mobile-gws-serp.1.1.35i39k1l3.0.0.0.4560.3.1.0.1.1.0.0.0..0.0....0...1..64.mobile-gws-serp..2.1.24.3.c2AQlvFgrZg
https://maritim.go.id/dengan-plastic-tar-road-kita-ingin-tunjukkan-pada-dunia-bahwa-kendala-sampah-plastik-sudah-tertangani/
https://seword.com/umum/sampah-plastik-di-indonesia-akan-segera-berkurang-hari-ini-dimulai-proyek-percontohan-jalan-aspal-plastik-di-bali/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.