Menurut Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Farid Moeloek, dalam artikel VOA Indonesia (Satriawan,2016) mengatakan bahwa, "di tengah ancaman penyakit menular di dunia, Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek mengungkapkan hanya 20 persen masyarakat Indonesia yang peduli akan pentingnya kesehatan." Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat kepedulian masyarakat pada kesehatan.
Tingginya biaya kesehatan dengan keadaan ekonomi yang tidak stabil juga
menjadi penyebab lain mengapa rendahnya kepedulian kesehatan masyarakat
Indonesia.
Namun, di zaman dengan teknologi yang semakin canggih, hal itu juga
tidak dapat dipungkiri mendorong pemerintah dan generasi-generasi muda
menciptakan teknologi yang bermanfaat dalam bidang kesehatan.
Salah satunya teknologi aplikasi berbasis android untuk mendeteksi
penyakit dini. Seperti layanan aplikasi yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan.
Dalam kutipan artikel detik.com (Mulyono,2017), "dimana peserta
dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store. Kemudian
melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah
terdaftar dan mengklik tombol Log In, peserta dapat memilih menu Skrining
Riwayat Kesehatan. Kemudian, peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan
yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah
diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta." Namun,
meskipun peserta tidak memiliki android, dapat juga dilakukan skrining riwayat
keseahatan dengan cara manual melalui kantor cabang terdekat.
Selain itu, teknologi lain yang dalam perancangan untuk deteksi penyakit
dini antara lain, aplikasi identifikasi kista ovarium berbasis cerdas dalam
jurnal ilmiah oleh (Arif dkk,2016). Aplikasi tersebut
dirancang dengan mengidentifikasi kista ovarium dengan metode inferensi depth-first search dengan tingkat akurasi terbaik oleh sistem untuk mengidentifikasi kista ovarium
adalah pada 100 node,
yakni dengan persentase 76,67%. Meskipun begitu, aplikasi ini masih
membutuhkan perbaikan dan pengembangan,terutama dalam proses penyusunan basis
pengetahuan.
Dengan adanya aplikasi-aplikasi tersebut diharapkan akan mempermudah
masyarakat Indonesia dalam mendeteksi penyakit dini.
Daftar Pustaka:
1. Satriawan,2016. Menkes: Tingkat Kepedulian Masyarakat Indonesia Pada Kesehatan Rendah dalam https://www.voaindonesia.com/a/menkes-tingkat-kepedulian-masyarakat-indonesia-pada-kesehatan-rendah/3480215.html
2. Mulyono,2017 dalam https://health.detik.com/read/2017/02/02/073358/3411615/763/deteksi-dini-penyakit-kronis-kini-bisa-lewat-aplikasi-android
3. Arif dkk, 2017.JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol 14, No 1.Januari 2016.
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=416536
@17-Nanda
BalasHapusJudul terlalu panjang dan kurang menarik.
Belum ada mind map.
Latar belakang penulisan artikel belum dicantumkan
Tidak ada pengembangan dari kutipan yang diambil.
Gambar belum tercantum sumbernya.
Kesimpulan dan harapan penulis dengan adanya aplikasi ini.
Penulisan daftar pustaka tidak urut huruf alfabet dan kurang baku.
@F17-Nanda
Hapus