I.
PENDAHULUN
Robot ABB IRB 4600
Untuk meningkatkan standar safety dan kestabilan
proses prosduksi, PT. API menambahkan robot ABB di mesin plastic injeksi
untuk mengambil part hasil dari proses injeksi di area mold membuka.
Robot ABB digunakan untuk membantu mempercepat proses produksi yang
melibatkan operator produksi secara langsung untuk menggantikan proses
pengambilan part dari dalam mesin. Untuk mesin dengan tonase
1060 ton menggunakan robot ABB tipe IRB 4600 yang ditunjukkan
sesuai gambar 7.
Untuk menjalankan fungsi pengambilan part diperlukan
beberapa bagian tambahan yaitu gripper yang terpasang pada robot ABB IRB
4600. Gripper tersebut memiliki banyak fungsi yang dapat dikendalikan
oleh robot sesuai dengan program yang telah
dibuat.
Pada mesin plastik injeksi merk Hwa chin dan Engel terdapat
sebuah robot ABB untuk membantu proses produksi. Pada saat produksi, robot ABB
digunakan untuk mengambil part dari dalam mesin plastic injeksi dengan gripper
yang sesuai bentuk part yang ada Terdapat part spacer side rail
FR RH/LH yang berbahan baku material PP cosmoplene AZ 564 G
pada mesin Hwa chin 1060-3 dengan berat mesin 1060 ton yang membutuhkan
perlakuan khusus, yaitu dengan menyemprotkan cairan silikon sebelum memulai
proses injeksi dan penyemprotan dilakukan secara terus menerus setiap kali akan
menginjeksi per satu part. Tujuan disemprotkannya cairan silikon yaitu
untuk menghindari part spacer side rail FR RH/LH menempel pada mold.
Permasalahan yang muncul adalah robot ABB IRB 4600 tidak dapat menyemprotkan
cairan silikon ke mold. Jika robot ABB IRB 4600 tidak melakukan proses
penyemprotan cairan silikon ketika awal proses injeksi dilakukan, berakibat
pada part spacer side rail FR RH/LH menempel pada mold. Sehinggga
robot ABB IRB 4600 tidak dapat mengambil part spacer side rail FR RH/LH
dari mold yang membuat robot ABB IRB 4600 error. Part spacer side
rail FR RH/LH yang dihasilkan akan menimbulkan bekas ejector (ejector
mac) pada part. Untuk menanggulangi masalah tersebut maka dibuatlah silicon
sprayer yang ditempatkan pada robot ABB IRB 4600 agar dapat
melakukan proses penyemprotan cairan silikon ke mold. Dengan
demikian robot ABB IRB 4600 dapat mengambil part spacer side rail FR
RH/LH sehingga dapat digunakan pada proses produksi di mesin Hwa
chin 1060- 3.
II.
LANDASAN TEORI
Injection MoldingProses injection molding merupakan proses dengan kecepatan tinggi dan otomatis yang dapat digunakan untuk memproduksi produk plastik dengan geometri yang kompleks. Gambar 1 Plastic injection machine.
Proses ini merupakan proses yang kompleks dengan melibatkan
serangkaian langkah kerja, dimulai dari pemasukan plastic granules (resin)
kedalam hopper, setelah itu menuju barrel yang didalamnya
terdapat screw yang berfungsi untuk mengalirkan material leleh yang
telah dipanasi oleh barrel menuju nozzle. Material yang sudah
dipanasi dan berubah menjadi lunak ini akan terus didorong melalui nozzle dengan
injektor dan melewati sprue ke dalam rongga cetak (cavity) dari
cetakan yang sudah tertutup seperti pada gambar 1. Cetakan plastik injeksi atau
injection plastic mold adalah merupakan suatu alat / tool yang
digunakan untuk membentuk part sesuai dengan desain yang kita inginkan
(bentuk & dimensi). Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat
bergerak (moveable plate) dan plat diam (statioary plate). Sesuai
dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable platen di mesin
injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di
dalam mold terdapat jalur saluran pendingin
Robot Industri
Robot industri merupakan robot yang digunakan untuk membantu
pekerjaan manusia dalam bidang industri. Robot ini memiliki konstruksi mirip
seperti lengan manusia. Robot jenis ini berfungsi untuk melakukan pekerjaan
berat yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi dengan tujuan meningkatkan
proses produksi industri, seperti merakit mobil, memindahkan bahan yang berat,
dan sebagainya. Adapun contoh robot industry jenis manipulator (lengan).
PneumatikPerkataan pneumatik3 berasal dari bahasa Yunani ”pneuma” yang berarti “napas” atau “udara”. Dengan kata lain, pneumatik adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika dan tidak hanya
III. PENGUMPULAN DATA DAN PERANCANGAN
Part spacer side rail FR RH/LH diproduksi dengan warna putih
seperti warna asli dari bahan baku biji plastic yang digunakan. PT. API
memproduksi part spacer side rail FR RH/LH untuk memenuhi pesanan dari PT.
Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Part spacer side rail FR RH/LH diproduksi
dengan bahan material PP cosmoplene AZ 564 G. Polipropena (PP) adalah sebuah
polimer termo plastik yang dibuat oleh industry kimia dan digunakan di beberapa
aplikasi, salah satunya yaitu untuk bahan komponen otomotif. Mesin Plastik Injeksi
Mesin plastik injeksi Hwa chin memiliki banyak varian tipe sesuai dengan kapasitas mold yang akan digunakan. Salah satu tipe mesin Hwa chin yang digunakan pada PT. Autoplasik Indonesia adalah mesin plastik injeksi Hwa chin tipe 1060 yang memiliki tonase 1060 ton. Mesin ini menggunakan penggerak utama hidrolik untuk mekanisme injeksi yang akan dijalankan. Salah satu mesin plastik injeksi yang digunakan oleh PT. API adalah Hwa chin 1060-3 yang digunakan untuk memproduksi part spacer side rail FR RH/LH.
Permasalahan Pada Proses Produksi
Proses plastik injeksi diawali dari raw material atau biji plastik yang dimasukkan ke dalam hopper mesin plastic injeksi. Kemudian masuk ke dalam barrel sesuai dengan prinsip gravitasi. Kemudian material dipanaskan sampai dengan titik yang telah di settting oleh heater, sehingga material berbentuk cairan mudah untuk diinjeksikan ke dalam molding (cetakan). Di dalam Molding, resin dicetak sesuai dengan desain dari cetakannya, dan mengalami pendinginan untuk proses perubahan fase plastik air ke padatan. Proses produksi part spacer side rail FR RH/LH adalah memasukkan setting mesin sesuai dengan data setting, setelah itu memajukan nozzle sampai menempel pada lubang mold yang akan dialiri cairan plastik. Setting sensor pada bagian nozzle dengan menggeser kedua sensor sampai lampu indikator menyala ketika menyentuh bagian nozzle. Ketika setting mesin dengan posisi semi otomatis dan memastikan semua sesuai dengan standar operating system maka mesin siap dijalankan. Untuk memulai proses pada mesin injeksi yaitu dengan menekan push button penutup pintu sekali. Pintu akan tertutup secara otomatis karena pintu mesin telah memakai motor penggerak yang memiliki lintasan untuk menutup pintu. Ketika pintu telah tertutup dengan sempurna maka sensor pintu akan mendeteksi sehingga mengirim signal satu. Dibawah ini adalah flow chart manual dan auto pada mesin Hwa Chin. meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai, dan sebagainya.
Sistem Wiring Control Silicon Sprayer Robot ABB
Setiap komponen robot ABB
saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu
dalam menghubungkan antar komponen robot ABB, diperlukan gambar wiring
yang sudah dibuat terlebih dahulu agar dalam proses menghubungkan antar
komponen tidak terjadi kesalahan. Pada proses pembuatan wiring sistem control
silicon sprayer robot ABB ini meliputi pengabelan komponen-komponen
elektrik yang telah dirancang. Komponen yang akan digunakan untuk menambahkan
fungsi silicon sprayer adalah modul output robot ABB. Pada modul output
robot ABB yang digunakan mempunyai I/O yang terkoneksi dengan aktuator yang
digunakan untuk menambahkan fungsi tambahan yang digunakan robot ABB.
Penambahan fungsi control silicon sprayer ditempatkan di dalam panel robot
ABB yang telah tersedia. Di dalam panel robot terdapat power supply yang
memiliki volt 24V DC dan digunakan untuk menyalakan koil relay serta
koil solenoid. Robot ABB menggunakan modul input/output dengan no
seri 3HAC025917-001/00 DSQC 652 yang ada di dalam panel control.
Penggunaan relay bertujuan untuk melindungi sistem robot agar tidak
terhubung secara langsung dengan solenoid pneumatik dari silicon
spayer.
Keterangan:
Wiring
untuk menambahkan fungsi control sprayer silicon yaitu
dengan menghubungkan kabel dari modul I/O pada bagian output pin dengan address
DO22 yang memiliki keluaran 24VDC dengan coil positive relay R 07 dan coil
negative relay R 07 terhubung dengan 0V power supply omron.
Kontak COM R 07 dihubungkan dengan power supply 24 VDC, kemudian kontak
NO dihubungkan dengan coil positif pada solenoid. Coil negative
solenoid dihubungkan dengan 0VDC power supply. Sehingga ketika output
robot ABB mengeluarkan signal satu. Sistem kontrol pneumatik ini digerakan
oleh bantuan angin dan di kontrol oleh solenoid valve. Pergerakan silinder pneumatik bergerak sesuai program yang diperintahkan oleh robot ABB.
Skema wiring sistem pneumatic dapat ditunjukkan pada gambar 16.
Untuk sistem kendali pneumatic perlu juga dibuat wiring koneksi
selang angin agar tidak salah atau terbalik dalam pemasangan selang yang
menghubungkan antara solenoid valve dengan silinder pneumatik. Karena
jika pemasangan selang antara solenoid valve dan silinder pneumatik
salah maka akan berakibat pada kesalahan gerakan silinder pneumatik dan sistem
kendali otomasi tidak akan berjalan sesuai dengan cycle.
Teaching Robot
Teaching robot dilakukan untuk menentukan titik referensi
dan kecepatan pergerakan robot. Kecepatan bisa diatur agar waktu menggunakan
robot ABB IRB 4600 bisa sesuai dengan waktu yang ditentukan. Selain itu
teaching juga sekaligus untuk memastikan silicon sprayer yang dibuat dapat
digunakan untuk melakukan proses spray cairan silicon ke bagian mold core.
Berikut beberapa titik yang perlu dilakukan proses teaching.
· Home
Position Robot Home position robot merupakan titik di mana robot berada pada
posisi paling aman dari mold dan tidak mengganggu persiapan sebelum produksi
seperti pemasangan hot runner dan lain lain.
·
Pretake PartSetelah robot menerima input dari mesin bahwa mold sudah terbuka penuh robot diposisikan pada posisi pretake. Pada titik pretake ini robot berada tepat di depan produk ketika masih menempel di ejector mold. Posisi pretake ini juga berfungsi untuk mengurangi kecepatan pada saat robot mengambil produk.
· Pengambilan Part
Setelah robot menerima masukan sinyal posisi ejector dari mesin, robot bergerak maju mendekati produk. Pada saat robot maju mendekati produk fungsi gripper dalam keadaan ON dengan mengambil produk.
· Penyemprotan Silikon
Setelah robot berhasil mengambil part, maka proses
selanjutnya robot akan menyemprotkan cairan silikon dititik yang terdapat
ejector pada mold core. Setelah proses menyemprotkan silikon selesai, robot
akan bergerak ke posisi standby dan memberikan signal satu pada pada ejector
back.
DAFTAR PUSTAKA:
Zurich ABB-Ltd. 2015. ABB Lands $52 Million Robot Order From Ford Assembly Plant. Dalam:http://www.assemblymag.com/articles/92945-abb-lands-52-million-robot-order-from-ford-assembly-plant
Hidayat, Suhartinah, dkk. Judul. Perancangan dan Pembuatan Silicon Spreayer Pada Robot ABB IRB-4600. Vol 6. No 3. Desember 2015. Dalam: http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte/article/viewFile/807/681
Hidayat, Syahroni, dkk. Judul. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GRIPPER SEBAGAI KOMPONEN ROBOT 6-AXIS PADA PROSES OTOMATISASI PRODUCT HANDLING MESIN PLASTIK INJEKSI. 2016. Dalam: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/8169/B63_Syahril%20Ardi.pdf?sequence=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.