.

Sabtu, 09 September 2017

Senjata nuklir


Ketegangan di Suriah dan tensi yang melonjak naik di Semenanjung Korea menimbulkan kekhawatiran, konflik skala global, bahkan Perang
Dunia III akan menjelang.
Salah satu aspek yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan senjata pemusnah massal, terutama senjata nuklir
Sejarah telah memberikan pelajaran, betapa mengerikannya efek senjata nuklir -- yang kali pertama dan terakhir pernah digunakan selama Perang Dunia II.
Pada 6 Agustus 1945, bom atom 'Little Boy' dijatuhkan dari pesawat bomber EB-29 Superfortress Enola Gay ke Hiroshima, Jepang. Kekuatannya 'hanya' 16 kiloton, namun, akibatnya sungguh luar biasa.
Saat jarum jam menunjuk pukul 08.15, muncul kilatan cahaya amat terang yang menyilaukan mata. Lalu, panas dan gelombang kejut bola api raksasa dari reaksi nuklir menghancurkan apapun dalam radius 2 kilometer dari titik ledak.
Sekitar 20 menit kemudian, api menjalar ke seluruh kota menghanguskan apapun yang bisa terbakar. Hiroshima luluh lantak.
Tiga hari kemudian, giliran Nagasaki yang target, ketika 'Fat Boy' dijatuhkan ke kota pelabuhan tersebut. Sekitar 240 ribu orang tewas dalan dua insiden itu -- belum termasuk mereka yang terdampak radiasi nuklir.
Waktu berlalu, 'hantu' senjata nuklir masih membayangi. Tak terbayang apa yang bakal terjadi jika amunisi itu kini digunakan.
Jika pada tahun 1945 kekuatan bom atom dalam hitungan 'kiloton', kini bisa jadi meningkat hingga 'megaton'.
Seperti dikutip sebagian dari The Richest, Rabu (12/4/2017), berikut 6 fakta mengerikan senjata nuklir yang harus diketahui banyak orang, terutama para pemimpin dunia -- yang keputusannya bisa menyelamatkan atau membunuh jutaan nyawa manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.