.

Sabtu, 09 September 2017

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)



Pengembangan dan pemanfaatan teknologi energi angin untuk listrik di indonesia merupakan  upaya peningkatan kontribusi energi terbarukan (ET) dalam membantu penyediaan energi listrik khususnya bagi pedesaan dan daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN.

Dewasa ini informasi merupakan salah satu kebutuhan baik untuk masyarakat kota, masyarakat desa dan seluruh lapisan masyarakat. Salah satu cara utama agar dapat menikmati atau mendapatkan informasi tersebut adalah tersedianya sarana media elektronika baik radio, TV dan Iain sebagainya yang semuanya membutuhkan tenaga listrik yang saat ini pada umumnya dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bagi masyarakal desa dan tempat-tempat terpencil yang masih belum terjangkau jaringan listrik, teknologi baru yang dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di daerahnya untuk pembangkit listrik selalu didambakan, sehingga tidak jauh ketinggalan dengan daerah lain yang telah menikmati listrik.

Penyebaran pemukiman dan pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan industri mengakibatkan permintaan akan energi semakin meningkat. Kenyataan menunjukkan bahwa belum semua dapat menikmati energi dan baru sebagian masyarakat dapat menggunakan energi untuk penerangan, TV, radio, kulkas, dan peralatan rumah tangga lainnya. Dengan demikian, sumber-sumber energi alternatif seperti energi terbarukan harus dikembangkan.


Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jikadibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukanlainnya. Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar baling-baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke generator untuk membangkitkanenergi listrik.


Pemanfaatan potensi angin dalam penyediaan energi telah dikembangkan dan dimanfaatkan Peran energi angin dalam penyediaan perlu ditingkatkan terutama penggunaannya bagi daerah pedesaan dan terpencil. Dalam pengembangan teknologi energi angin perlu juga memperhitungkan aspek ekonominya untuk mengetahui sejauh mana pengembangan sistem tersebut layak dari sisi pengusaha, yaitu dari keuntungan,dan efisien bagi pengguna.
Untuk mengetahui layak tidaknya sistem, penilaian utama adalah pada aspek keuangan. Dalam makalah ini dibahas aspek ekonomi dan finansial SKEA yang meliputi perhitungan biaya investasi, biaya operasional, perhitungan labarugi maupun kelayakan lainnya, seperti Cost Benefit Analisys, Net Present Vclue (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Cost Benefit Ratio (C/B Ratio).
Perhitungan-perhitungan ini digunakan untuk membandingkan dua Sistem Konversi Energi Angin, yaitu:
  1. SKEA, dengan Kapasitas terpasang 1 unit 10 kW = 10 kW, produksi tahunan 22.500 kWh.
  2. SKEA, dengan Kapasitas terpasang, 4 x 2,5 kW = 10 kW, produksi tahunan 41.360 kWh.

METODE ANAUSIS

Metode yang digunakan dalam Analisa ekonomi sistem pembangkit listrik tenaga angin ini adalah metoda deskriptif, atinya semua data ataupun fakta yang terkait diutarakan secara jelas, dan kemudian dianalisis dengan memperhatikan faktor-faktor berpengaruh untuk memberikan kesimpulan.
Data ataupun fakta yang terkait akan digali dari berbagai sumber yang kompeten, antara lain :
  1. Proyek-proyek percontohan Sistem Konversi Energi Angin,
  2. Data Angin dan Prospek Pemanfaatan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Di Indonesia,
  3. Analisa Ekonomi Pemanfaatan Sistem Pembangkit Listrik Tcnaga Angin,
  4. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin.

SISTEM KONVERSI ENERGI (SKEA)

Dalam rangka meningkatkan kemandirian penyediaan energi berbasis lingkungan, Lembaga Penerbangan dan  Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai salah satu instansi pemerintah, yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan iptek kedirgantaraan telah melakukan penelitian dan pengembangangan teknologi PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga BaWAngin). Konfigurasi umum sistem terpasang, meliputi turbin angin, kontrol panel, monitor, kabel daya dan distribusi, menara dan fondasi, baterai penyimpan dan kelengkapan, dan inventer(mempakan pilihan tergantung pada skala pemanfaatan).

Produksi energi turbin ditentukan berdasarkan daya angin yang tersedia dan dengan memperhatikan kebutuhan energi (demand) dirancang sistem yang efisien. Energi yang diperoleh berdasarkan atas surveei kebutuhan lokasi dan data kebutuhan, kemudian dianalisa untuk mengetahui sejauh mana penyediaan energi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Berdasarkan kriteria Sistem Konversi Energi Angin (SKEA), sistem ini sangat sesuai dikembangkan dan digunakan di pedesaan atau daerah terpencil yang bclum terjangkau jaringan listrik dan kecepatan anginnya memadai. Saat ini LAPAN telah mampu mengembangkan SKEA dan telah membangun instalasi SKEA di Jepara yang merupakan salah satu percontohan pemanfaatan energi angin dan dirujukan sebagai sarana pemasyarakatan dan pengembangan teknologi energi angin dengan harapan sistem ini merupakan salah satu altematif penyediaan energi bebas polusi guna menunjang program listrik pedesaan.

DATA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Data untuk bahan Analisa Ekonomi Pemanfaatan Sistem Konversi Energi Angin didasarkan dari data lapangan SKEA dan analisa dengan membandingkan 2 sistem yang memiliki spesifikasi teknis dan biaya seperti berikut:
  1. Kapasitas Terpasang, 1 kW, 10 kW Produksi Tahunan, pada V-ave 6m/s, 22.500 kWh;
       Umur Teknis 8 tahun;
       Seluruh kapasitas sistem digunakan oleh masyarakat;
       Jumlah yang mampu dilayani sistem 102 paket atau keluarga;
       Setiap paket atau keluarga menggunakan Energi 100 Wh
       Setiap Hari digunakan selama 6 jam.
       Pembebanan Bunga Pinjaman 12% per tahun
       Jenis-jenis pengeluaran / biaya seperti pada Tabel 4.1 berikut,

  1. Kapasitas Terpasang, 4 x 2,5, 10 kW, Produksi tahunan, pada V-ave, 6m/s, 41.360 kWh;
       Umur Teknis 8 tahun;
       Seluruh kapasitas sistem digunakan oleh masyarakat;
       Jumlah yang mampu dilayani sistem 126 paket atau keluarga;
       Setiap paket atau keluarga menggunakan Energi 150 Wh
       Setiap Hari digunakan selama 6 jam.
       Pembebanan Bunga Pinjaman 12% per tahun
       Jenis-jenis pengeluaran / biaya seperti pada Tabel 4.2 berikut,


TABEL 4.1 BIAYA PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN SKEA

NO
INVESTASI
JUMLAH
NO
BIAYA TAHUNAN
JUMLAH
1.
Turbin Angin
Rp.         263.000.000,-
1.
Operator Lapangan
Rp.         2.400.000,-
2.
Menara
Rp.         10.000.000,-
2.
Bahan Operasional
Rp.         600.000,-
3.
Inverter
Rp.         90.000.000,-
3.
Pemeliharaan Rutin
Rp.         1.000.000,-
4.
Baterai dan Kelengkapan

4.
Suku Cadang
Rp.         1.000.000,-
5.
Kabel Daya
Rp.         600.000,-
5.
Penyusutan
Rp.         47.387.500,-
6.
Fondaasi
Rp.         4.000.000,-
6.
Bunga

7.
Back-up Genset
Rp.         9.500.000,-
7.
Asuransi

8.
Pemasangan di lokasi
Rp.         2.000.000,-




Jumlah
Rp.         379.100.000,-

Jumlah
Rp.         52.387.500,-
*) Jurnal Antariksa, Vol.4 No. 2 September 2001


  TABEL 4.2 BIAYA PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN SKEA

NO
INVESTASI
JUMLAH
NO
BIAYA TAHUNAN
JUMLAH
1.
Turbin Angin
Rp.            209.000.000,-
1.
Operator Lapangan
Rp.            2.400.000,-
2.
Menara
Rp.            30.000.000,-
2.
Bahan Operasional
Rp.            600.000,-
3.
Inverter
Rp.            36.000.000,-
3.
Pemeliharaan Rutin
Rp.            1.000.000,-
4.
Baterai dan Kelengkapan
Rp.            10.800.000,-
4.
Suku Cadang
Rp.            1.000.000,-
5.
Kabel Daya
Rp.            1.600.000,-
5.
Penyusutan
Rp.            38.787.000,-
6.
Fondaasi
Rp.            9.600.000,-
6.
Bunga

7.
Back-up Genset
Rp.            8.500.000,-
7.
Asuransi

8.
Pemasangan di lokasi
Rp.            4.800.000,-




Jumlah
Rp.            310.300.000,-

Jumlah
Rp.            43.787.000,-
  *) Jurnal Antariksa, Vol.4 No. 2 September 2001

ANALISA EKONOMI

Pada umumnya sebelum memulai suatu usaha oleh pemerintah maupun swasta, perlu memperhitungkan manfaat atau untung-rugi dari usaha tersebut. Analisa ekonomi adalah salah satu analisa yang biasa dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengetahui sejauh mana manfaat kegiatan tersebut terhadap si pelaku usaha ataupun bagi masyarakat pengguna  produksi atau jasa yang dihasilkan.
Pemerintah sebagai pelaku usaha menerapkan analisa ekonomi dari sudut pandang perekonomian secara makro. Titik berat dari analisa ini adalah hasil total, produktivitas, atau keuntungan bagi masyarakat atau perekonomian secara menyeluruh tanpa melihat siapa penyandang dana dan siapa penerima hasil.
Di lain pihak, swasta sebagai pelaku usaha analisa ekonominya didasarkan pada analisa biaya dan keuntungan (Cost-Benefit Analisys, CBA). Keuntungan yang dimaksud adalah selisih dari penghasilan total (nilai pasar dari barang atau jasa yang dihasilkan) dengan biaya total (jumlah pengeluaran yang dapat diduga sebelumnya untuk menghasilkan barang atau jasa). Dilihat dari analisa biaya dan keuntungan. tidak ada suatu perusahaan akan melakukan kegiatan/proyek bila kegiatan tersebut membawa kerugian.
Tiga metode utama analisa keuntungan dan biaya Cost Benefit Analysis dalam menentukan keputusan apakah melakukan atau tidak kegiatan atau proyek, yaitu :
(1). Net Present Velue (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR).

(2). Internal Rate of Return (IRR)
Adalah tingkat bunga pengembalian dari modal yang digunakan. Tingkat bunga (r) dapat dicari dengan rumus :

Dalam analisa IRR selalu diharapkan lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan pada umumnya pengusaha selalu cenderung menanamkan modalnya pada usaha yang menghasilkan IRR yang lebih besar.

(3). Benefit Cost Ratio (BCR)
Dapat dicari dengan rumus :

DAFTAR PUSTAKA 
1. https://www.scribd.com/doc/146684811/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Bayu-Angin-PLTB
2. http://repository.lapan.go.id/repository/516-445-2-PB.pdf
3. http://jendeladenngabei.blogspot.co.id/2012/11/pembangkit-listrik-tenaga-bayu-angin.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.