Perkembangan teknologi makin lama makin maju dan pengaplikasiannya semakin luas. Salah satu di antaranya teknolgi pesawat terbang mini tampa awak bernama drone yang di lengkapi dengan teknologi modern kini ikut andil di dalam perkembangan teknologi di bidang pertanian.
Kini drone mulai digunakan untuk membantu sektor agriculture sebagai pesawat pengawas kondisi tanaman. Agar drone dapat di gunakan lebih maksimal di sektor pertanian perlu adanya modifikasi pada kamerah drone agar memiliki kemampuan lebih, salah satu bentuk modifikasinya adalah menambahkan infrared untuk dapat menangkap secara rinci dari bentuk daun, buah, biji dan batang pada tanaman hal ini bertujuan untuk mendeteksi serangan hama lebih awal.
Tidak hanya untuk mendeteksi serangan hama, tetapi juga dapat mengidentifikasi kebutuhan unsur hara pada sebuah ladang pertanian. Ini akan sangat membantu para petani agar hasil panen maksimal dan terhindar dari gagal panen akibat kerusakan tanaman.
Tanaman Yang Menggunakan Tekonologi Drone
Beberapa komoditas pertanian yang kini menggunakanakan drone adalah
kelapa sawit dan padi. Kedua komoditas ini merepakan tanaman yang di
dibutuhkan dalam jumlah yang besar sehingga luas lahan pembudidayaannya
juga besar. (Bamz, 2014)
Kelapa sawit merupakan salah satu andalan eksport Indonesia setelah migas dan Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit dunia yang nilai jualnya meningkat dalam dasawarsa terakhir, produksi minyak kelapa sawit indonesia pada tahun 2008 mencapai 18 jt ton minyak sawit, produksi kelapa sawit menjadi salah satu sektor yang diandalkan dan menyediakan lapangan kerja yang sangat luas, para petani kecil dapat menghasilkan 6,6jt ton kelapa sawit seiring dengan meningkatnya permintaan dunia diperkirakan permintaan kelapa sawit dunia akan meningkat hingga 32 jt ton pada 2020. (Ari Purno, 2017)
Dalam kurun waktu yang sangat panjang, dalam menerbangkan sebuah drone menjadi hal yang sangat menantang serta membutuhkan waktu dan tenaga untuk seorang operator nya. Banyak sekali kegunaan drone yang dapat diaplikasikan pada bisnis kelapa sawit, seperti hal nya memonitoring perairan dan mengcover area yang sangat luas dengan menambahkan beberapa sensor special, dan terpenting adalah drone tersebut memiliki sistem kendali otomatis dan sistem tersebut terdiri dari 2 sistem yaitu control mechine dan gyroscope accelometer.
Computer Vision adalah proses pada sebuah gambar hasil rekaman dari drone tersebut yang kemudian dianalisa menggunakan aplikasi. Dengan memenafaatkan teknik konputer visio dari data kelapa sawit yang sudah diambil diproses kembali dengan teknik deteksi tepi sehingga drone dapat membedakan mana pohon yang biasa dan phon kelapa sawit yang sesuai dengan data training.
Tetapi dalam pengaplikasian nya, mahal nya harga pengadaan sebuah drone lah yang menjadi kendala, tetapi dalam pengoperasian nya sangat lah murah yaitu hanya dengan mengecas batre drone dan remote control drone tersebut. Semoga dengan ada nya artikel ini dapat menjadi pertimbangan ara pengusaha kelapa sawit dalam mengoptimalkan biaya usaha nya.
Referensi :
- Purwo. A, 2017, JURNAL IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SMART DRONE DAN CITRA UDARA UNTUK MONITORING PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT, Universitas Widyatama, Bandung.
- Alyssa - Ninja Weis, Smart Drone, Information Technology
- Faine Greenwood, "Drones on the horizon," new frontier in agricultural innovation, no. 82, 2016.
- Timmermans, A.J.M, "Computer Vision System for Online Sorting of Pot Plants Based on Learning Techniques," ActaHorticulturae, pp. 91-98, 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.