.

Jumat, 17 Maret 2017

Bahaya Rokok



Sebenarnya tidak sedikit dari kita yang tahu bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Namun banyak pula yang mengabaikannya. Padahal pada bungkus rokok dapat kita baca dengan mudah kalimat tentang bahaya rokok sebagai berikut:
“MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”

Namun anehnya masih banyak dari saudara-saudara kita yang merokok dan tidak merasa bahwa perbuatannya merugikan diri sendiri dengan adanya ancaman-ancaman di dalam bungkus rokok yang mereka pegang. 
                                                                 
 Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Rokok mengandung ribuan zat dimana 50 persen diantaranya telah diklasifikasikan sebagai zat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah radioaktif Polonium-201, Acetone (bahan dalam cat), Amonia (pembersih toilet), naphthalene, DDT (pestisida) dan racun arsenik lainnya. Selain itu ketika dibakar, rokok
mengeluarkan gas hidrogen sianida yang sering digunakan dalam kamar gas untuk hukuman mati. Belum lagi jika pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang membuat darah sulit mengambil oksigen dari paru-paru. Zat-zat lain yang berbahaya dan sering disebut antara lain adalah Tar dan Nikotin. Tar adalah satu kesatuan dari empat puluh tiga bahan yang menyebabkan kanker. Sedangkan Nikotin adalah zat yang dapat merangsang saraf dan otak sehingga menimbulkan efek kecanduan. Hal inilah yang membuat seorang perokok seringkali sulit melepaskan diri dari jeratan rokok. Dari keseluruhan kasus penyakit jantung yang terjadi pada manusia, 25 persennya merupakan akibat dari merokok.

( Kandungan dalam satu batang rokok )
Apakah mereka tahu bahaya yang mengintai mereka apabila mereka melakukan aktifitas tersebut terus – menerus ???????
Rokok merupakan salah satu penyumbang angka kematian paling banyak yang dikarenakan efek yang ditimbulkan rokok. Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan karena merokok dna penyakit yang disebabkan oleh rokok tidak terbatas pada yang disebutkan di dalam bungkus rokok saja. Penyakit yang terkait dengan rokok ada banyak sekali, diantaranya adalah:


  1. Kanker kandung kemih
  2. Kanker lambung, usus dan colon
  3. Kanker mulut, tekak dan esofagus
  4. Kanker hati dan pankreas
  5. Kanker payudara, mulut rahim dan rahim
  6. Kanker paru-paru, bronkhitis dan infeksi saluran pernafasan kronis
  7. Penyakit jantung dan stroke hemoragik
  8. Pengeroposan tulang atau osteoporosis
  9. Penurunan kesuburan bahkan kemandulan
  10. Keguguran bahkan hingga melahirkan bayi yang cacat
  11. Emfisima, ulser peptik dan batuk menahun
  12. Lemah otot, penyakit gusi dan kerusakan pada mata
VIVAnews - Sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok. Demikian dikatakan Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, mengutip hasil survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007.Angka tersebut diperoleh dari angka kematian akibat rokok di Indonesia setiap tahun yang mencapai 405.720 orang.Artinya setiap jam sekitar 46 orang meninggal akibat rokok. "Ironisnya 14,5 persen yang meninggal korban berusia remaja," kata Tulus.Atas kondisi itulah YLKI terus memberi dukungan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengampanyekan gerakan antirokok melalui sejumlah aksi simpatik.

Selama ini gerakan antirokok yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan melalui Peraturan Gubernur No 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok dan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 

Tujuh kawasan dilarang merokok meliputi tempat pelayanan kesehatan, tempat ibadah, tempat belajar-mengajar, arena bermain anak, angkutan umum, tempat umum dan tempat bekerja. Perokok yang kedapatan merokok di tujuh kawasan itu seharusnya dapat dikenai sanksi penjara enam bulan.
Kejadian kematian yag disebabkan oleh rokok sudah mulai dapat kita ketahui sekarang seperti yang sudah dita ketahui baru – baru ini yang telah dialami oleh Robby, Robby Indra Wahyuda mengenal rokok sejak masih sangat belia, sekitar kelas 6 SD. Siapa sangka, aktivitas ngebulnya itu membuatnya terkena kanker laring dan paru-paru. Di usia yang masih muda, 26 tahun, Robby menghembuskan napas terakhirnya.

'"Jadi ini rokok benar-benar membunuh. Robby kena kanker dan meninggal di usia 26 tahun. Masih muda memang," kata teman Robby, Yosef Rabindanata, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (25/6/2015).


Dan apakah mereka beranggapan bahwa mereka sendirilah yang merasa dirugikan akan dampak yang disebabkan Rokok???tentunya bukan, banyak sekali yang dirugikan oleh rokok selain orang yang mengkonsumsi rokok itu sendiri. Antara lain :
1.      Bahaya merokok bagi perokok pasif
Diatas adalah penyakit yang banyak diderita oleh meraka sebagai perokok aktif. Perokok aktif adalah orang yang secara langsung menghisap rokok atas kehendak pribadinya. Selain perokok aktif, ada juga perokok pasif, yakni orang yang menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok. Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki resiko terkena penyakit, perokok pasif pun juga demikian. Berikut adalah penyakit yang sangat mungkin menyerang perokok pasif.
  • Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
  • Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis
  • Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
  • Bersin dan batuk-batuk karena alergi
  • Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
  • Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perokok yang merokok di tempat umum atau tidak memperdulikan orang lain yang tidak merokok adalah orang yang egois. Nikmatnya diambil sendiri, sakitnya dibagi-bagi. Selain itu, asap rokok yang dikeluarkan lebih berbahaya daripada yang masuk ke dalam tubuh perokok pasif.
2.      Bahaya asap rokok bagi ibu hamil, janin dan bayi
Selain bagi perokok pasif yang dalam keadaan normal, asap rokok lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Akibat dari asap rokok tersebut antara lain:
  • Keguguran pada janin yang dikandung
  • Kematian janin di dalam kandungan
  • Pendarahan pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30 persen
  • Berat badan janin berkurang sekitar 20-30 persen dari normal
  • Bayi yang lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak stabil
3.      Bahaya merokok untuk anak usia sekolah
Kita dapat menemui di jalan-jalan, baik di kota besar dan kota kecil dimana para pelajar dengan santainya merokok seolah itu bukan perbuatan yang buruk. Anda dapat menemukan mereka di berbagai tempat, seperti kafe, terminal, kendaraan umum atau bahkan di sekitar sekolah mereka sendiri. Faktor utama yang menjadi penyebab pelajar merokok adalah lingkungan. Masa remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu membuat mereka ingin mencoba banyak hal. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, rokok mengandung nikotin yang mengakibatkan kecanduan. Maka sekali merokok, akan sulit untuk berhenti, kecuali ada kemauan yang keras dan bantuan dari lingkungan. Hal yang kedua ini tentu tidak akan didapatkan ketika para pelajar berada dalam lingkungan perokok. Bahkan banyak diantara para pelajar yang menganggap bahwa pria yang tidak merokok itu tidak jantan. Hal inilah yang menyebabkan para pelajar banyak yang menjadi perokok, dikarenakan rokok merupakan salah satu dari ajang mereka untuk mengaktualisasikan diri mereka. Sebagai simbol bahwa mereka adalah orang gaul dan eksis.
Persepsi seperti ini tentu saja adalah sebuah kesalahan besar. Menurut survey yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sekitar 77 persen pelajar Indonesia yang merokok mengawali petualangan mereka dari tawaran atau olok-olok teman-temannya sendiri. Selain itu, kurangnya informasi mengenai bahaya rokok sejak dini menjadi penyebab banyaknya pelajar yang merokok. Padahal setiap mereka menghisap rokok, sama saja menghisap ribuan bahan kimia berbahaya yang justru merugikan kesehatan.
Peran serta orang tua, guru dan masyarakat dalam mengatasi perokok usia dini
Sebagai masyarakat yang sadar akan kesehatan, maka kita harus melakukan sesuatu dalam mensosialisasikan bahaya merokok. Semua pihak, baik itu orang tua, guru, masyarakat dan juga pemerintah harusnya melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok bagi pelajar sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Sosialisasi yang dilakukan harus benar-benar riil dan masuk ke alam bawah sadar para pelajar. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelajar merokok diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Sekolah dan jajarannya harus berkomitmen membebaskan sekolah dari rokok. Guru, karyawan dan orang tua dan semua orang yang berkunjung ke sekolah tidak diperkenankan merokok seperti di rumah sakit. Hal ini merupakan suatu bentuk keteladanan. Tentu saja akan aneh dan masuk akal jika hanya siswa saja yang dilarang merokok.
  2. Kegiatan yang melibatkan pemuda terutama para pelajar tidak boleh menggunakan sponsor dari perusahaan rokok atau yang berkaitan dengannya.
  3. Orang tua yang merokok tidak memperlihatkan diri saat merokok di depan anak-anaknya, jika memang tidak bisa berhenti merokok. Tetapi jika orang tua bisa berhenti merokok, tentu saja itu akan lebih baik karena dapat dicontoh oleh anak-anaknya.
  4. Jika anak memiliki waktu luang maka tugas orang tua adalah mendorongnya dalam kegiatan yang positif sehingga mereka tidak ada waktu untuk merokok. Kegiatan tersebut bisa seperti les, olahraga, bermusik dan lain sebagainya. Lebih baik lagi jika orang tua turut serta di dalamnya.
Seperti yang dilansir dalam Liputan6.com, Pontianak - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, meminta seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Pontianak berhenti merokok. Mereka mendapat dua opsi, yakni memilih antara mempertahankan jabatannya atau menolak berhenti merokok.

Alhasil, hingga saat ini tidak ada lagi kepala SKPD di lingkungan Pemkot yang merokok. "Kalau ada kepala SKPD atau camat yang masih merokok, beritahu saya, saya pastikan langsung saya ganti," kata Sutarmidji, dikutip Antara, Kamis (24/3/2016).

Menurut dia, aktivitas merokok bisa memengaruhi kinerja seseorang terutama efisiensi waktu. Sebagai gambaran, ia mengaku pernah bertanya kepada pegawai yang menghabiskan empat bungkus rokok dalam sehari.
Ia sempat bertanya jumlah bungkus rokok yang dihabiskan pegawai selama jam kerja mulai pukul 07.15 WIB - 15.15 WIB. Sutarmidji mendapat jawaban satu bungkus lebih.

Sutarmidji mengatakan anggap saja si pegawai menghabiskan sebungkus rokok selama jam kerja dengan jumlah 20 batang rokok, bila sebatang rokok ia meluangkan waktu selama enam menit dan dikalikan 20 batang, waktu merokok selama 120 menit atau dua jam. "Artinya dua jam itu yang seharusnya dimanfaatkan untuk dia bekerja, tetapi dimanfaatkan untuk merokok," kata Sutarmidji.

Dia juga mengajak para orang tua untuk melindungi anak-anaknya dari bahaya
asap rokok, mulai dari lingkungan rumah hingga di tempat umum.

"Di Rumah Sakit Khusus Paru-paru Pontianak, saat ini saja tercatat lebih dari 2.900 orang yang diterapi dikarenakan suspect tuberculosis (TB). 82 persen diantaranya terpapar akibat menghisap asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar dia.

Ia menyebutkan, dari 82 persen tersebut, pasien yang sakit lebih dari 60 persen adalah perokok pasif. "Anak-anak itu jangan sampai terpapar asap rokok makanya dari sejak dini, mereka sudah harus kita lindungi dari bahaya asap rokok, dan itu harus sesering mungkin dikampanyekan mulai di lingkungan rumah," ucap Sutarmidji.

Sutarmidji juga menegaskan, tidak akan memasukkan keluarga miskin yang perokok dalam daftar keluarga penerima bantuan cadangan pangan dari Pemkot
Pontianak. Ia berpendapat mereka masih bisa dikategorikan mampu.
Untuk membeli sebungkus rokok seharga Rp 13 ribu per bungkus dikalikan 30 hari, artinya orang tersebut sanggup menghabiskan sekitar Rp 400 ribu per bulan untuk membeli rokok. Sementara, bantuan cadangan pangan sebanyak 15 kilogram beras hanya senilai Rp 150 ribu.
"Masa' untuk membeli rokok sanggup tetapi untuk beli beras tidak, bahkan saya ancam juga kalau masih saja dia merokok, pendidikan anaknya yang selama ini gratis, maka akan kami cabut," kata Sutarmidji. ( Jakarta 17 maret 2017 ).
Dan tahukan anda provinsi manakah yang menjadi daerah paling banyak mengkonsumsi rokok??
Liputan6.com, Jakarta Bangka Belitung menempati urutan pertama dalam konsumsi rokok terbanyak versi data Kementerian Kesehatan. Menurut laporan tersebut, warga Babel bisa menghisap rokok hingga 18 batang per hari.
Begitu disampaikan Wakil Kepala Lembaga Demografi fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, SE, MSE di sela-sela acara Kaleidoskop Pengendalian Konsumsi Rokok: Quo Vadis FCTC? di Double Tree Hotel, Jakarta, Senin (21/12/2015).
"Konsumsi rokok paling tinggi terjadi di Bangka Belitung, disusul Kalimantan Selatan dan Riau. Jumlah rerata batang rokok terbanyak yang dihisap ditemukan di Bangka Belitung mencapai 18 batang," katanya.
Baca Juga
Yang mengkhawatirkan lagi, Kementerian Kesehatan mencatat, rerata batang rokok yang dihisap per hari penduduk Indonesia umur di atas 10 tahun adalah 12,3 batang (setara satu bungkus). Sedangkan proporsi terbanyak perokok aktif setiap hari pada umur 30-34 tahun sebesar 33,4 persen, pada laki-laki lebih banyak di bandingkan perokok perempuan (47,5% banding 1,1%). 
Berdasarkan jenis pekerjaan, profesi seperti petani, nelayan, buruh adalah perokok aktif setiap hari yang mempunyai proporsi terbesar (44,5%) dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya. Di sisi lain, anak-anak dan remaja di bawah 15 tahun yang merokok dan mengunyah tembakau cenderung meningkat atau dari 34,7 persen pada 2010 menjadi 36,3 persen pada 2013. Padahal, dampaknya sudah jelas merugikan kesehatan.
Menurut Abdillah, hal ini bisa disebabkan oleh harga jual eceran yang masih rendah. Negara-negara seperti Indonesia, India dan Vietnam, harga rokoknya masih sangat terjangkau sehingga siapapun bisa membelinya.
"Sudah terbukti di negara lain, menaikkan harga rokok dapat menurunkan konsumsi. Di Brazil misalnya, saat harga rokok naik maka perokok menurun. Begitupun di Amerika atau Prancis di mana harga rokok melambung tinggi tapi angka kesakitan karena kanker menurun drastis," tukasnya.
Abdillah pun mendorong pemerintah untuk menaikkan cukai dan harga rokok. "Harga jual eceran masih memiliki rentang yang lebar anatara rokok termurah dan termahal. Hal ini akan menimbulkan efek substitusi dimana perokok yang tidak mampu membeli rokok mahal akan beralih ke rokok yang murah. Sementara apabila harga rokok naik, tentunya perokok akan berpikir ulang," ujarnya. (17/03/17)

Dari beberapa kutipan diatas hendaklah kita merenung sejenak dan berfikir ulang untuk melanjutkan aktifitas merokok yang tentunay anda ketahui tidaklah berguna dan bermanfaat, penyakit yang tentunya menghantui kita dan selalu mengingatkan pada kita akan kematian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.