.

Kamis, 23 Maret 2017

Peluang Pengembangan Sumber Energi Terbarukan



      Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya alam dan energi yang sangat besar, artinya dengan potensi tersebut bukan tidak mungkin jika Indonesia bisa menjadi salah satu negara maju dengan kualitas sumber daya dan energinya yang baik. Potensi sumber daya dan energi yang dimiliki oleh Indonesia diantaranya adalah :

  • Sumber energi fosil misalnya minyak bumi dan batu bara. 
  •  Sumber energi dari mineral alam misalnya uranium untuk energi nuklir. 
  •  Sumber energi dari gas bumi misalnya gas metana dan etana. 
   Ketiga potensi sumber daya dan energi tersebut paling banyak digunakan di Indonesia baik di dalam kehidupan kita sehari hari, maupun di dalam aktivitas perindustrian. Namun, di era yang semakin maju ini, tidak seharusnya kita secara terus menerus mengandalkan ketiga sumber daya tersebut karena kita tahu bahwa sumber daya yang berasal dari fosil merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan jumlahnya tidak mencukupi untuk mendukung pembangunan.
      
Keterbatasan cadangan bahan bakar fosil : sisa cadangan bahan bakar fosil (fossil fuel) di planet bumi (the Earth planet) tempat kita hidup dan melaksanakan kehidupan ini, semakin kurang mencukupi jumlahnya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Peningkatan jumlah penduduk : sementara itu, kita dihadapkan pada suatu situasi lainnya yang cukup serius yaitu dengan adanya peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk dengan kecepatan yang signifikan. (Mahmudsyah, Syariffuddin. 2015).
      Selain itu, sumber daya dan energi dari fosil akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemanasan global. Menurut Abubakar Lubis dalam jurnalnya Energi Terbarukan Dalam Pembangunan Berkelanjutan (2007, 155), jika tetap bergantung pada energi fosil maka akan menimbulkan setidaknya tiga ancaman serius, yaitu : 

  1.  Menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila tanpa temuan sumur minyak baru). 
  2.  Kenaikan / ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak. 
  3.  Polusi gas rumah kaca (CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil. 
Oleh karena itu kita perlu berinovasi dalam mengembangkan sumber daya dan energi baru atau energi terbarukan.
     Energi terbarukan merupakan sumber energi alam yang dapat langsung dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan bisa dimanfaatkan secara terus menerus. (Anonim)
    Energi terbarukan dinilai merupakan prospek yang baik sebagai energi bersih yang berkelanjutan. Prospek energi bersih berkelanjutan : pada abad 21 diidentifikasikan bahwa energi bersih yang dapat diperbarui akan mampu untuk menyediakan energi secara berkelanjutan, relatif stabil dan dalam jangka waktu yang panjang, baik bagi negara – negara Industri maupun negara bekembang. (Mahmudsyah, Syariffuddin. 2015).
          Di Indonesia sendiri memiliki banyak energi terbarukan, diantaranya 10 contoh energi terbarukan berikut menurut Anonim dalam blognya https://kerendanunik.wordpress.com/2012/05/18/10-energi-terbarukan-di-indonesia/. 
  1.  Energi Matahari 
           Energi matahari dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. PT. PLN (Persero) sudah memanfaatkan energi ini untuk menerangi 1000 pulau terpencil pada tahun 2012.
      2. Energi Biomassa 
             Energi biomassa berasal dari limbah rumah tangga, industri, perkebunan dan limbah kotoran hewan. Jumlah dari limbah tersebut di Indonesia sangat banyak jumlahnya, sehingga banyak peluang untuk mengembangkan energi ini sebagai energi alternatif.
      3. Hydropower (Sumber Daya Air) 
              Banyaknya sungai dan air terjun di Indonesia juga mempunyai potensi untuk dikembangkan.
      4. Energi Laut (Ocean Energy) 
         Laut menyediakan energi terbarukan (renewal energy), seperti energi gelombang atau pemanfaatan pasang surut air laut yang dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan energi panas air laut (ocean thermal energy) yang berasal dari panas yang tersimpan dalam air laut.
      5. Energi Angin 
          Sepertiga luas Indonesia adalah lautan. Potensi angin sebagai energi terbarukan dengan menggunakan turbin angin untuk menghasilkan listrik.
      6. Energi Geothermal 
           Di dalam perut negeri ini, tersimpan 40 persen cadangan panas bumi di dunia. Mayoritas masih ‘tidur’ di bumi Andalas atau Sumatera. Cadangan panas bumi di Sumatra sebesar 6.645 Megawatt electric (MWe) atau hampir 50 persen dari total cadangan nasional, sebesar 15.882 MWe. 
      7. Hidrogen 
              Hidrogen memiliki potensi yang amat besar sebagai bahan bakar dan sumber energi.
      8. Biodiesel 
         Saat ini, pengembangan biodiesel yang bersumber dari tanaman jarak (Jatropha) terus dilakukan. Sayang, energi ini belum dikembangkan secara maksimal. 
      9. Bioetanol 
             Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping biodiesel. Bisa berbahan baku dari singkong, jagung, kelapa sawit.
    10. Gasifikasi Batubara (gasified coal) 
             Gasifikasi batubara adalah proses untuk mengubah batubara menjadi fuel gas yang kaya akan CO dan H2. Beberapa perusahaan sudah mengembangkan dan memanfaatkan energi ini. 
Meskipun energi terbarukan memiliki banyak manfaat, namun juga memiliki beberapa kerugian dalam mengembangkannya. Berikut beberapa kerugian mengembangkan energi terbarukan (Hendra, Andika. 2012) :

  • Biaya awal yang relatif besar.
  • Kehandalan pasokan, sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada kondisi cuaca. 
  • Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan dibandingkan dengan energi terbarukan.
  • Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum terpakai dijadikan cadangan di negara-negara lain dalam bentuk akses terhadap jaringan listrik. 
  •  Kurangnya tradisi/pengalaman, energi terbarukan merupakan teknologi yang masih berkembang. 
  •  Masing – masing  energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan sosialnya sendiri. 

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.