.

Sabtu, 18 Maret 2017

MASA DEPAN BAGI PENYANDANG TUNANETRA

Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Esa. Memiliki anggota tubuh yang lengkap serta panca indera yang sempurna adalah suatu rezeki yang luar biasa. Namun tidak sedikit juga manusia yang diberi kekurangan dalam anggota tubuh maupun panca indera. Dewasa ini teknologi semakin maju seiring berkembangnya zaman. Inovasi demi inovasi dihasilkan untuk membantu saudara kita yang "kekurangan". Salah satunya adalah teknologi E-Sight bagi penyandang tunanetra.

E-Sight adalah perangkat kacamata yang menggabungkan antara kamera, teknologi layar, dan komputasi canggih yang mampu memberikan rekaman secara real-time bagi para penyandang kebutaan. Pengguna memiliki kontrol penuh atas gambar yang mereka lihat, yang berarti dapat memperbesar serta menyesuaikan tampilan objek untuk memastikan mata dapat menafsirkan kualitas gambar terbaik.

E-Sight adalah perangkat medis yang disesuaikan komprehensif yang dapat menggantikan semua fungsi perangkat bantu yang tunggal-tugas yang saat ini tersedia tetapi tidak memberikan pandangan yang sebenarnya (misalnya tongkat putih, perangkat pembesar, hewan, mesin Braille, scanner CCTV, text-to-speech perangkat lunak). E-Sight memberikan pandangan dengan hampir nol latency. Hal ini memungkinkan pengguna untuk langsung auto-fokus antara visi jarak pendek (membaca buku atau teks pada smartphone) visi mid-range (melihat wajah atau menonton TV) untuk visi jangka panjang (melihat ke bawah lorong atau di luar sebuah jendela).

E-Sight merumahkan kecepatan tinggi, kamera definisi tinggi yang menangkap semua pengguna lihat. Algoritma E-Sight ini meningkatkan umpan video dan menampilkannya pada dua layar OLED di depan mata pengguna. Gambar video penuh warna yang jelas terlihat oleh pengguna E-Sight dengan kejelasan visual yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hampir tidak ada lag. Dengan kemampuan Bioptic Tilt yang dipatenkan E-Sight ini, pengguna dapat menyesuaikan perangkat ke posisi yang tepat itu, bagi mereka, menyajikan pemandangan video sekaligus memaksimalkan penglihatan tepi sisi. Hal ini memastikan keseimbangan pengguna dan mencegah mual - masalah umum dengan teknologi immersive lainnya.

Dikutip dari Okezone.com wanita asal Ottawa yang menderita penyakit Stargardt, E-Sight membantu seorang ibu penyandang tunanetra ini untuk melihat wajah anaknya yang baru lahir. Wanita 29 tahun bernama Kathy Beitz ini disebutkan mulai kehilangan penglihatannya saat usia sekolah dasar. Dia memiliki penyakit bernama Stargardt yang menyebabkan menderita degenerasi makular.  

Penyakit Stargardt merupakan penyakit langka yang diturunkan dalam bentuk degradasi makula yang menyebabkan menurunnya kualitas penglihatan yang dapat berujung pada kebutaan. Stargardt ditandai dengan deposit kekuningan yang tidak beraturan dalam kutub posterior.

Gejala utama dari penyakit Stargardt adalah kehilangan kualitas dari penglihatan, yang berjarak 20/40 hingga 20/200. Gejala ditunjukkan oleh penderita pada dekade pertama dan kedua dalam hidup. Gejala yang dialami dapat berupa penglihatan yang kabur, titik buta (penglihatan tidak jelas karena tertutup oleh titik-titik), sulit beradaptasi pada cahaya redup, tetapi masih dapat membedakan warna atau defisiensi ringan untuk warna merah dan biru.

Namun saat menggunakan E-Sight akhirnya dia mampu melihat dari kondisi keburaman tersebut. Wanita ini juga mengatakan kepada CBC bahwa ia tidak akan pernah melupakan pengalaman pertama saat melihat anaknya yang baru lahir tersebut.

 “Saya ingat betapa lucu mulut kecil, gusi, dan lidahnya ketika si bayi menangis,”ucap Kathy seperti dikutip Ubergizmo, Senin (26/1/2015). Sekarang dia menggunakan kacamata tersebut untuk merawat bayinya.

Dikutip juga dari liputan6.com seorang pria asal Newyork, Amerika Serikat bernama Gene, 16 tahun mengidap penyakit Stargardt akhirnya dapat menatap wajah istri dan anaknya setelah menggunakan kacamata E-Sight. Dalam acara The Rachael Ray Show kejadian mengharukan terjadi ketika kacamata itu dipasangkan ke kepala Gene, ia segera melihat sekeliling.

Kacamata itu dihubungkan dengan layar lebar, sehingga para pemirsa bisa melihat apa yang dilihat Gene melalui lensa-lensa elektronik tersebut. Ketika pandangannya tiba pada Joy istrinya, Gene tidak dapat menahan pujiannya, "Cantiknya dia." Suami dan ayah itu kemudian menahan air mata ketika melihat istri dan bayi lelaki mereka. Gene kemudian mencoba mencari orangtuanya di tengah kerumunan penonton. Sudah 16 tahun lamanya ia tidak melihat mereka dan akhirnya ia bisa melihat mereka lagi.
Seorang juru bicara dari E-Sight mengatakan kacamata tersebut menjelaskan bagaimana cara kerja dari kacamata itu dan mengatakan perangkat tersebut telah tersedia dipasaran seharga USD15 ribu.


DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Stargardt (Diunduh 14 Maret 2017)
https://www.esighteyewear.com/technology (Diunduh 14 Maret 2017)
http://techno.okezone.com/read/2015/01/26/57/1097199/kacamata-canggih-ini-bantu-tunanetra-untuk-melihat (Diunduh 16 Maret 2017)
http://global.liputan6.com/read/2850364/16-tahun-buta-pria-ini-akhirnya-bisa-menatap-wajah-istrinya (Diunduh 17 Maret 2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.