.

Jumat, 24 Maret 2017

KAPAL TANPA AWAK

@E30-JESSICA

Oleh : Jessica Siahaan


Di masa depan, para nelayan tak perlu lagi pergi jauh-jauh ke laut. Dengan sistem remote control mereka akan bisa duduk santai di rumah sambil minum kopi dan mengendalikan kapal atau perahunya untuk menangkap ikan yang banyak.

Kapal-kapal akan lebih sederhana karena tidak perlu fasilitas yang rumit atau sistem kendali manual oleh awak kapal. Semua sistem kendali dan navigasi akan dikendalikan secara remote.
Dengan teknologi seperti ini Indonesia nantinya tidak akan lagi kecolongan terus seperti yang terjadi sekarang ketika kapal-kapal nelayan asing masuk ke perairan kita untuk mencuri ikan.

Oskar Levander, Wakil Presiden Rolls-Royce untuk bidang inovasi dan teknologi, mengatakan bahwa “sekarang saatnya untuk mempertimbangkan jalan menuju kapal tanpa awak dari berbagai jenis. Dengan teknologi yang tersedia, saatnya untuk memindahkan operasi ke darat. Mana yang lebih baik membiarkan 20 anak buah kapal (ABK) berlayar di tengah tiupan angin yang sangat kencang di Laut Utara, atau sebutlah cukup lima orang saja yang bekerja di darat?’’ katanya menunjukkan betapa sederhananya pekerjaan di darat, dimana cukup lima orang yang mengendalikan kapal dari jarak jauh.


Demikian pula teknologi kapal tanpa awak yang semakin berkembang di Indonesia melalui Yulian Paonganan alias Ongen yang tengah mempersiapkan kapal tanpa awak (Unmanned Surface Vehicle/USV). Kapal yang mengusung teknologi canggih ini dibangun untuk pertahanan Indonesia.

Menurut Ongen, yang mengatakan "saya kira ini cocok untuk Indonesia yang luas wilayah terbesarnya adalah laut. Kapal tanpa awak ini nantinya akan digunakan sebagai alat patroli di wilayah perbatasan laut”.

Kapal tanpa awak (USV) tersebut sedang dirancang Ongen dengan kemampuan surveillance berlayar nonstop hingga 20 jam dengan kecepatan sekitar 15 knot dan daya jelajah mencapai 1.000 km.


Menurut kutipan dari Ketua AMV UI, Zulfah Zikrina yang memperlombakan karya inovatif mereka berupa teknologi kapal tanpa awak bernama Makara-05 (drone permukaan laut) dan Makara-06 (drone bawah laut), mengatakan bahwa ”keunggulan kapal Makara-05 dan Makara-06 ada pada manuverability (kemampuan bermanuver) dan kecepatan kapal serta kemampuan merekam gambar, video serta deteksi bentuk di permukaan maupun bawah laut”.
Dengan kemampuan tersebut, ke depannya, Makara-05 dan Makara-06 dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kerja manusia di permukaan maupun dalam laut guna menunjang aktivitas di bidang seperti keamanan, penelitian bawah laut, serta penanganan bencana sehingga bermanfaat untuk negeri.



Kapal selam nirawak hasil kerja sama antara PT Hidrolab Naval Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, bernama Yellow Juku.
Petugas Sistem Kontrol Juku PT Hidrolab Naval Indonesia Priyo Sasoko mengatakan, nama ‘Juku’ diambil dari bahasa Makassar yang berarti ikan. Dinamakan seperti itu karena alat ini dirancang untuk memperoleh data-data yang ada di dalam laut, bisa data tentang populasi ikan di suatu perairan untuk mengetahui jika ada illegal fishing, dan lain-lain”.

Kapal selam ini bisa menyelam hingga kedalaman maksimal satu kilometer di bawah laut.
“Prinsipnya, Yellow Juku ini mengambil air, sehingga bisa menyelam. Yellow Juku mengeluarkan kembali air tersebut, sehingga bisa kembali ke permukaan. Selama berjalan, Yellow Juku, selalu memasukkan dan mengeluarkan air, sehingga pergerakannya seperti glider (peluncur) yang turun naik ke permukaan laut,” ujar Priyo.

Yellow Juku dilengkapi dengan baterai yang mampu bertahan hingga satu tahun di bawah permukaan laut. Kapal ini dilengkapi artificial inteligent atau kecerdasan buatan yang membuat Yellow Juku mampu bermanuver ke laut lepas untuk melakukan pengawasan di permukaan laut.

Kapal yang dikendalikan dari jarak jauh (menggunakan remote) seperti contoh-contoh di atas akan amat berbeda dengan yang saat ini karena tidak memerlukan fasilitas dan sistem untuk para awak kapal, sehingga teknologi di bidang transportasi seperti ini akan terus mengalami perkembangan.



DAFTAR PUSTAKA :

Anonim. 2017. Rolls-Royce Akan Luncurkan Kapal Tanpa Awak. http://marubain.com/i-tech/laporan_utama/home2/kapal_tanpa_awak.html (diakses 24 Maret 2017)

Dani Mohamad Dahwilani. 2016. Sukses Ciptakan Drone, Ongen Rancang Kapal Laut Tanpa Awak. https://autotekno.sindonews.com/read/1105667/124/sukses-ciptakan-drone-ongen-rancang-kapal-laut-tanpa-awak-1462189289 (diakses 24 Maret 2017)

Marieska Harya Virdhani. 2016. Kapal Tanpa Awak Karya Mahasiswa UI Masuk Lima Besar Dunia. https://nasional.sindonews.com/read/1123227/15/kapal-tanpa-awak-karya-mahasiswa-ui-masuk-lima-besar-dunia-1468419125 (diakses 24 Maret 2017)

Anonim. 2017. Juku, Kapal Selam Tanpa Awak Buatan Indonesia. http://www.indonesiamilitary.com/2016/08/juku-kapal-selam-tanpa-awak-buatan.html  (diakses 24 Maret 2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.