.

Sabtu, 18 Maret 2017

Mycotech, Rumah Jamur Masa Depan


@E19-Samsul Oleh : Samsul Hadi - Tahukah anda jika pembangunan di bumi ini tak pernah berhenti? Bahkan cenderung meningkat tajam setiap tahunnya, untuk membuat sebuah bangunan yang layak baik itu tempat tinggal maupun infrastruktur lainnya, diperlukan bahan yang kuat serta dapat menopang bangunan tersebut dengan baik. Sejak jaman manusia mengenal hunian, banyak jenis material yang diaplikasikan ke dalam bangunan mulai dari tanah, pasir, berbagai jenis batuan, bahkan di era ini muncul bahan - bahan alternatif yang dapat membuat
bangunan lebih kuat, kokoh, ramah lingkungan serta memiliki kesan yang futuristik.
 
Penggunaan material dasar berupa batu bata dan batako yang umum masyarakat gunakan telah merubah tempat yang dijadikan eksplorasi pembuatan kedua material tersebut menjadi tidak harmonis dengan bumi, banyak limbah yang ditimbulkan baik saat proses pembuatan maupun setelah pengaplikasian. bangunan yang baik ialah bangunan yang dapat melindungi penghuninya dari panas, angin, dingin, cuaca, serta meminimalisir kehancuran akibat gempa, banjir serta kebakaran.
Batako dan bata memang memiliki berat yang ideal untuk menghalau angin, dingin serta panas, namun tidak terlalu baik jika terkena banjir, terbakar ataupun terkena gempa, sehingga sangat rentan jika di aplikasikan pada bangunan yang berdekatan maupun bangunan dengan konstruksi yang tinggi, apalgi jika tempat berdirinya bangunan tersebut berada di daerah langganan banjir dan dilalui patahan bumi seperti kebanyakan tempat di Indonesia.
Sejalan dengan kedua permasalahan tersebut, berbagai ahli dari bidang lingkungan, konstruksi, maupun ahli sains berlomba lomba mencari material dasar suatu bangunan yang kuat, tahan lama, ringan serta yang paling utama adalah mudah diperbaharui atau tidak mudah punah. Di Indonesia sendiri penelitian ini dilakukan oleh IDEAS, yaitu sekumpulan anak muda lintas disiplin ilmu yang melakukan penelitian terhadap jamur sebagai perekat limbah pertanian untuk dijadikan material masa depan yang berkelanjutan.
Mereka menamakan material untuk masa depan tersebut dengan julukan Mycotech. Mycotech ini berupa material pengganti bahan bangunan seperti kayu untuk furniture, pengganti styrofoam, pengganti batu bata, dan sebagainya.
Menurut Arekha Bentang mewakili IDEAS seperti dalam kutipan Kabarkampus.com (2015) “Pada awalnya kami budidayakan jamur untuk makanan. Ternyata jamur yang dibudidaya setelah dipanen malah menghasilkan banyak limbah. Kemudian kami coba riset untuk mengubah limbah hasil budidaya jamur itu menjadi material bermanfaat,”
Tidak disangka penelitian tim IDEAS selama 4 tahun belakangan membuahkan hasil yang cukup mengejutkan, dengan bantuan jamur misella dan pengeringan yang tepat maka terciptalah bahan yang lebih kuat dan tidak menyisakan masalah bagi lingkungan. Kita kitahui Misellium merupakan jamur multiseluler yang dibentuk dari beberapa hifa. Miselium berfungsi menyerap makanan dan mengubah organisme-organisme yang lain (Sukarno, 2014).
Mengejutkan, setelah berbagai pengujian seperti direndam, dibakar, dihantam, maupun dijatuhkan dari ketinggian ternyata hasilnya lebih kuat dibanding batu bata biasa. Mycotech sampa saat ini masih terus dikembangkan dan masih berwujud prototype tetapi sudah diaplikasikan dalam pembuatan wc umum, namun kedepannya bahan bangunan yang menyelesaikan dua permasalah sekaligus ini akan sangat berguna karena menyelesaikan permasalah kesehatan dan lingkungan. Sesuai konsep yang mereka usung selama ini yaitu membuat produk yang tidak menghasilkan limbah.


Daftar refrensi
Lutfi. 2015. Mycotech Rumah Jamur Untuk Manusia. [Online]. (http://teknopreneur.com/biotek/teknopreneur-mycotech-rumah-jamur-untuk-manusia, diakses tanggal 16 Maret 2017)
Maharani kantri. 2016. Batu Bata Dari Jamur Sebagai Bahan Bangunan. [Online]. (http://www.rumah.com/berita-properti/2016/9/134681/batu-bata-dari-jamur-sebagai-bahan-bangunan, diakses tanggal 16 Maret 2017)
Fauzan ahmad. 2015. Lewat Jamur Anak Muda Bandung Sulap Limbah Pertanian Menjadi Bata. [Online]. (http://kabarkampus.com/2015/03/lewat-jamur-anak-muda-bandung-sulap-limbah-pertanian-menjadi-bata/, diakses tanggal 16 Maret 2017)
Sukarno, Dedi Fardias. Karakteristik Fungsional Protein Miselium Jamur Tiram Merah Muda Dan Merang. [pdf]. (http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip/article/view/8305, diakses tanggal 17 Maret 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.