.

Jumat, 24 Maret 2017

Penggunaan Robot Dalam Proses Pengiriman Barang

@E-28-Agus

Oleh Agus Rahman Saleh


Pernahkah kita berfikir bahwa ada lebih dari 1500 robot dalam sebuah pabrik? Atau, proses pengiriman barang menggunakan tenaga robot?
Ya, itulah yang terjadi di pusat gudang sentral di perusahaan yang bergerak di bidang retail online terbesar di dunia, yaitu Amazon.
Adapun fungsi atau tujuan dari amazon sendiri mengganti yang dulunya menggunakan tenaga manusia kini menjadi tenaga robot atau mesin ialah untuk meningkatnya keakuratan dan kecepatan dalam proses pengiriman barang, selain itu, mengurangi kesalahan yang ditimbulkan apabila menggunakan tenaga manusia. Robot ini berfungsi untuk memperlancar dan mempercepat proses pengiriman barang ke pelanggan. Bila biasanya dalam proses pengiriman, para pekerja harus mengambil barang di lokasi tertentu satu per satu maka dengan adanya Kiva ini para pekerja sudah tidak perlu mengambil barang yang akan dikirim, cukup standby pada posisi pengepakan. Zappos vice-president Craig Adkins mengatakan, "It's exceeded all of our expectations, doubling the productivity of our pickers and cutting our energy costs in half (Scanlon, 2009).” Companies that implement a Kiva AGVS in their distribution centers gain an immense competitive advantage by speeding up the picking process and reducing labor costs. Artinya bahwa dengan menggunakan robot kiva ini, produktivitas meningkat, dan dapat memotong cost energy serta dapat meningkatkan kecepatan dalam proses pengambilan barang sehingga perusahaan bisa berkompetitif dengan prusahaan lain yang sejenis.
Tugas Kiva adalah mengambil rak yang berisi barang (setinggi 2 m) yang diinginkan kemudian membawanya ke tempat pengepakan (packing) kemudian kembali lagi ke tempat awal. Dengan cara seperti ini Amazon dapat mempercepat proses pengiriman karena pekerja sudah tidak perlu kesana-kemari untuk mengambil barang.
Menurut Thomas Davich (2010) dalam jurnal nya yang berjudul Material Handling Solutions: A look into Automated Robotics “The robots receive instructions from the clusters of servers and navigate using optical sensors that recognize the floor.” Artinya bahwa robot kiva ini menerima inputan atau masukan dari server dan cara untuk mengarahkan atau bergerak nya menggunakan optical sensor yang ada pada lantai.

Robot-robot ini dibuat oleh produsen robotik Kiva System yang juga membuat robot seperti lengan manusia, namun berukuran besar. Amazon mengeluarkan dana US$ 775 juta atau sekitar Rp 9,5 triliun pada 2012 untuk membeli seluruh robot ini.
Mereka ditugaskan untuk memindahkan rak-rak tempat penyimpanan produk di sekitar fasilitas Amazon yang sangat luas, guna mendukung kegiatan pekerja manusia agar lebih efisien.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan robot dalam dunia industri sangat membantu serta dapat meningkatkan kualitas serta produktivitas dalam suatu perusahaan, dan tak menutup kemungkinan, dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan akan ada inovasi inovasi yang lebih terbarukan dimasa depan.
Daftar Pustaka
.      1. Davich,Thomas. 2010. Material Handling Solutions: A look into Automated Robotics. Wisconsin. Jurnal : Departement of Industrial and System Engineering
2.      Fajrina, Nur Hani. 2014. Situs Jual Beli Amazon Dibantu 15 Ribu Robot. http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141202095853-185-15175/situs-jual-beli-amazon-dibantu-15-ribu-robot/. Diakses pada 2017-03-24 
3.      Anonim. 2014. 15.000 Kiva Robots Berseliweran di Gudang Amazon Untuk Memperlancar Proses Pengiriman. http://www.apakabardunia.com/2014/12/15000-kiva-robots-berseliweran-di.html. Diakses pada 2017-03-24 
4.      Lubis,Didin. 2016. Mesin Pengiriman “Kiva Robots”. https://didinlubis.wordpress.com/2016/06/13/mesin-pengiriman-amazon-kiva-robots/. Diakses pada 2017-03-24






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.