.

Kamis, 23 Maret 2017

Boom Population


@D20-Ayu
Dibuat oleh : Ayu Larasati
Setiap hari ada bayi yang lahir dan setiap hari tumbuh populasi di dunia. Populasi dunia akan mencapai 7 milyar tahun ini yang memberikan kekhawatiran apakah dunia akan segera menghadapi krisis populasi besar.
Semakin wajah bumi menua, ternyata semakin pelik juga masalahnya. Sebagian besar diakibatkan oleh manusia sebagai makhluk hidup yang mendiami bumi. Hingga saat ini populasi manusia terus bertambah. China menduduki urutan pertama dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, diikuti oleh India, Amerika, dan di urutan keempat adalah Indonesia. (Febri, 2015).
Dikatakan Haub, jika tidak dihitung dengan jumlah manusia yang sekarang masih hidup, sekitar 7,4 miliar, maka total manusia yang sudah mati sekitar 100,8 miliar. Angka itu sama dengan 14 kali lipat orang yang masih hidup saat ini.Menurut KBBI populasi merupakan seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah.
Physorg (2011) menyatakan bahwa meskipun 50 tahun pertumbuhan populasi tercepat yang terekam, dunia melakukan dengan sangat baik dalam menghasilkan bahan pangan yang cukup dan mengurangi kemiskinan.
"Sebenarnya tak ada pertanyaan bahwa rasio pertumbuhan populasi dunia akan terus menurun," tutur Lam. "Rasionya hanya akan sedemikian karena momentum populasi, dengan banyaknya wanita berusia subur di negara-negara berkembang karena cepatnya pertumbuhan populasi pada dekade sebelumnya."Menurut Lam (1968) membicarakan mengenai sejumlah faktor yang bekerja sama untuk mengurangi dampak kenaikan populasi. Di antara kekuatan ekonomi, menyebutkan revolusi hijau, yang dimulai oleh peraih hadiah nobel Norman Borlaug, yang menaikkan produksi per kapita makanan dunia sebanyak 41 persen antara tahun 1960 dan 2009.
"Kita telah melalui periode-periode rasio pertumbuhan yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya, dan meskipun demikian produksi pangan meningkat bahkan lebih cepat dari populasi dan rasio kemiskinan menurun secara substansial," katanya.
Kapasitas kota-kota untuk menyerap pertumbuhan populasi dunia merupakan alasan utama lainnya yang membuat dunia dapat menggandakan populasinya dalam 40 tahun terakhir tanpa memicu kelaparan masal atau kenaikan tingkat kemiskinan, kata Lam kepada pendengarnya. Seiring dengan urbanisasi, Lam menunjuk dampak dari penurunan berkelanjutan kesuburan dan kenaikan investasi dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.
Bumi merupakan satu-satunya planet dan rumah bagi umat manusia dan sudah menjadi hal yang wajib dilakukan untuk hidup lebih baik mempertahankan ketahanan planet Bumi. Konsumsi yang tidak berlebihan dan mengurangi gaya hidup tidak ramah lingkungan dan menjaga keberlangsungan Bumi bisa menjadi cara agar Bumi menjadi tempat yang aman untuk dihuni.
Berbagai macam kebijakan yang harus dilakukan pemerintah haruslah seimbang. Antara peningkatan kualitas hidup rakyatnya, pendidikan, peningkatan kesejahteraan secara ekonomi sebagai batu pijakan pembangunan, kebijakan-kebijakan publik yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah harus berbasis pada masa depan.
1.    Program KB harus ditingkatkan, jumlah anak yang banyak akan menyebabkan beban yang ditanggung oleh keluarga dan negara menjadi semakin berat. Jika keluarga memiliki 2 anak dengan jarak kelahiran cukup jauh memungkinkan keluarga sejahtera, memiliki perencanaan pendidikan terhadap anak yang lebih matang. Program ini harus didukung semua komponen masyarakat. Jika semboyan semacam “dua anak cukup” sukses bukan tidak mungkin keluarga akan memiliki kualitas hidup yang baik. Dengan demikian kesejahteraan keluarga diharapkan meningkat. Terlebih lagi, kualitas pendidikan anak akan terjamin dengan berkurangnya beban pembiayaan dibandingkan jika keluarga memiliki anak jumlahnya banyak. Setidaknya jika hanya memiliki anak 2 saja, maka anggaran keluarga untuk mencukupi kebutuhan pendidikan anak, kesehatan keluarga dan kebutuhan keluarga akan lebih terjamin.
2.    Pemerataan Jumlah Penduduk ke daerah-daerah. Program transmigrasi sepertinya sudah tidak begitu menarik, pemerintah harus mengembangkan kota baru atau desa potensi usaha di daerah guna memancing penyebaran penduduk perkotaan ke dareah. Sebagai contoh membangun desa usaha pala di daerah yang memiliki potensi buah pala di luar pulau Jawa. Di desa semacam itu penduduk pendatang dapat berkembang dengan potensi sumber daya alam yang ada seperti membangun pabrik sirup pala, maupun menjadi petani pala. Pemerintah harus mengembangkan desa potensial produk unggulan semacam ini, dengan menarik jumlah penduduk pulau Jawa dengan melihat potensi yang ada di luar pulau Jawa.
3.    Peningkatan Pendidikan Sumber Daya Manusia. Ini menjadi penting, kita dapat berkaca pada China yang sangat memperhatikan pendidikan warga  negaranya melalui pemberian beasiswa kepada kawula mudanya, tidak heran jika negara besar seperti Australia juga sudah mulai membangun kecondongan dengan China. Ini membuktikan bahwa pendidikan di suatu negara memberikan pengaruh terhadap negara lain. Jika Indonesia ingin menyusul kesuksesan China menjadi negara baru, hendaknya yang paling utama yang harus dilakukan Indonesia adalah meningkatkan pendidikan.
4.    Jangan menganggap Surplus Penduduk Usia Produktif sebagai bumerang, surplus penduduk  usia produktif harus disikapi sebagai aset “Generasi Entrepreneur”. Pembekalan keterampilan harus segera digalakan. Jika lapangan pekerjaan tidak dapat menampung jumlah calon pekerja. Pemerintah raus menyiapkan “bonus penduduk ini” dengan pembekalan keterampilan. Ini harus dilakukan guna mereka menjadi entrepreneur. Young Entrepreneur sangat dibutuhkan Indonesia untuk menampung jumlah pengangguran. Merubah mindset “mencari kerja” menjadi “membuka lapangan kerja” harus segera dilakukan besar-besaran.
5.    Pemberian Jaminan Kesehatan. Indonesia harus memberikan jaminan kesehatan yang merata. Jumlah Warga Negara yang besar harus memberikan pelayanan kesehatan. Kualitas hidup yang baik harus diikuti oleh pemberian akses terhadap kesehatan yang memadai. Kita tidak dapat memungkiri, bahwa dengan kesehatanlah kita dapat beraktifitas sebagai manusia yang “baik” tanpa adanya kesehatan manusia akan menjadi payah, dan menjadi beban keluarga. “Moto lebih baik daripada mengobati harus dipegang oleh semua komponen masyarakat. Dengan kesadaran hidup sehat inilah kita dapat mencegah diri kita terkena penyakit, efek besarnya adalah jika kita tidak sakit maka subsidi jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah akan berkurang. Ini berarti kemungkinan APBN dapat dialokasikan ke sektor pendidikan dan perluasan lapangan kerja yang merata sampai ke perdesaan.
6.    Peningkatan pelayanan publik melalui kemudahan birokrasi dan pembatasan tingkat urbanisasi. Pelayanan birokrasi yang baik akan berdampak baik pada kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. Pembatasan tingkat urbanisasi dapat dilakukan dengan memperketat perpindahan kependudukan ke perkotaan, terkecuali untuk pendidikan. Dengan pelayanan publik yang baik, setidaknya permasalahan kependudukan akan tertangani dengan baik. (Sumber : http://id-kependudukan.blogspot.co.id/2015/02/solusi-bom-populasi.html)
Hal – hal yang dapat terjadi ketika populasi manusia yang tidak terkendali :
1.    Perilaku masyarakat yang konsumtif
2.    Pembangunan yang mengikuti ala barat.
3.    Konsumtif
4.    Peselancar
5.    Pemandangan mudik
6.    Kepadatan populasi
7.    Rela antri
Daftar Pustaka
http://kbbi.web.id/populasi diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 01.00
Erlic, Paul. 1968. The Population Boom. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 19.00 dari: http://erabaru.net/2016/02/10/bom-populasi-yang-tidak-jadi-meledak/).
Febri. 2015. 12 Wajah Bumi Menua Akibat Ledakan Populasi. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 19.00 dari : http://www.boombastis.com/wajah-bumi-menua/17929)
Post, Banjarmasin. 2017. Berapa Populasi Manusia yang Mampu Ditampung di Bumi. (Diakses tanggal  23 Maret 2017 pukul 19.00 dari : http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/03/15/berapa-populasi-manusia-yang-mampu-ditampung-bumi?page=2)
Alia, Siti. 2016. Zaman Purba Sampai Sekarang. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 19.30 dari http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/768112-total-jumlah-penghuni-bumi-sejak-zaman-purba-sampai-sekarang).
Lam. 2011. How the World Survived the Population Bomb: Lessons from 50 Years of Exceptional Demographic History. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 19.30 dari : http://sainspop.blogspot.co.id/2011/04/bom-populasi-bagaimana-kita-bertahan.html)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.