Kompos sampah organik
adalah pupuk organik yang diperoleh oleh dari sampah organik. Sampah
organik itu termasuk sampah yang mudah diurai secara sendirinya, seperti sampah
rumah tangga, daun-daun dan rumput-rumputan.
Dan untuk mengolahnya menggunakan mesin kompos sampah organik.
Dan untuk mengolahnya menggunakan mesin kompos sampah organik.
Sampah organik ini sangat urgent dilakukan
proses lanjutan, mengingat manfaat yang besar akan fungsinya.
Selain mengatasi masalah sampah, pengolahan
sampah juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satunya untuk pupuk
organik untuk tanaman.
Ada
pun maanfaat kompos adalah sebagai berikut :
Aspek
Ekonomi :
1. Menghemat
biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi
volume/ukuran limbah
3. Memiliki
nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Aspek
Lingkungan :
1. Mengurangi
polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah
organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2. Mengurangi
kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek
bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan
kesuburan tanah
2. Memperbaiki
struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan
kapasitas penyerapan air oleh tanah
4. Meningkatkan
aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan
kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan
hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan
pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan
retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Keunggulan dan Kekurangan Kompos
Pupuk organik mempunyai
sangat banyak kelebihan namun juga memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan
pupuk buatan atau kimi (anorganik).
Kekurangan
Kandungan unsur hara
jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila
dibandingkan dengan pupuk anorganik. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan
memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah?tanah yang sudah miskin unsur hara,
pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban
biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian
pupuk organik tidak se?spektakuler pemberian pupuk buatan.
Keunggulan
Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik
unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk
buatan (anorganik). Pupuk organik mengandung asam-asam organik, antara lain
asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang
tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun
lingkungan dan mikroorganisme. Pupuk organik mengandung makro dan
mikro-organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap
perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah.
1.
Memperbaiki
dan menjaga struktur tanah
2.
Menjadi
penyangga pH tanah
3.
Menjadi
penyangga unsur hara anorganik yang diberikan
4.
Membantu
menjaga kelembaban tanah
5.
Aman
dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
6. Tidak merusak lingkungan
Pengolahan kompos mengunakan tenaga sel surya
Awal mula munculnya pemikiran untuk mengolah
sampah menjadi kompos.
di
kutip dari TEMPO.CO, Surabaya - Gara-gara
mendengar curahan hati petugas kebersihan di tempat pembuangan sementara (TPS)
dekat kampus, dua orang dosen Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya,
tergerak membuat alat untuk mengurangi sampah organik. Dosen Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Lanny Agustine dan Andrew Joewono, membuat komposter bertenaga
surya bersama dua orang mahasiswanya.
"Alat ini mengolah sampah organik
menjadi kompos menggunakan tenaga surya dengan sistem elektrik yang bekerja
semi otomatis," ujar Lanny kepada Tempo saat ditemui di
kampusnya, Kamis, 9 Juni 2016.
Karena menggunakan panel surya, alat
pengolah sampah itu tidak memerlukan biaya operasional listrik dan lahan
khusus. Sehingga, petugas kebersihan bisa memperoleh tambahan pendapatan dengan
menjual hasil kompos setelah pemilahan sampah. "Alat ini juga cocok untuk
penghuni apartemen atau rumah susun karena tidak membutuhkan campuran
tanah," kata Lanny.
Lanny menjelaskan perbedaan pembuatan kompos dari bahan organik dengan cara konvensional dan menggunakan alat buatan timnya. Proses pembuatan secara konvensional, kata dia, membutuhkan waktu sekitar satu bulan dan lahan khusus untuk memendam sampahnya. Sedangkan dengan komposter tenaga surya, hanya membutuhkan waktu 5-7 hari. "Cukup dimasukkan ke tabung pengolah yang terhubung dengan panel surya.
Lanny menjelaskan perbedaan pembuatan kompos dari bahan organik dengan cara konvensional dan menggunakan alat buatan timnya. Proses pembuatan secara konvensional, kata dia, membutuhkan waktu sekitar satu bulan dan lahan khusus untuk memendam sampahnya. Sedangkan dengan komposter tenaga surya, hanya membutuhkan waktu 5-7 hari. "Cukup dimasukkan ke tabung pengolah yang terhubung dengan panel surya.
Tim menjamin proses pelapukan aman dan
tidak berbau. Itu karena sampah organik dimasukkan ke tabung pengolah dan
dicampur dengan bakteri Escherichia coli cair secara merata, yang
membantu pembusukan. Jika dirasa terlalu basah atau lembap, sampah makanan
maupun dedaunan yang sudah dicacah tersebut bisa ditambahkan bulk
agent (penggembur) berupa campuran kapur dan kulit padi.
Setelah semuanya tercampur dengan baik,
proses pengkomposan dapat dimulai dengan menutup tabung. "Setiap hari,
kita cukup memencet tombol pemutar agar mesin berputar selama lima menit untuk
mengaduk sampah di dalamnya," katanya.
Meski cuaca sedang mendung, komposter tetap
dapat menyerap cahaya untuk kemudian disimpan ke dalam aki. Solar panel yang
digunakan jenis polycrystalline, sehingga dengan cahaya matahari yang
sedikit saja, sudah dapat menghasilkan listrik.
Solar panel yang terletak di bagian atap mesin komposter itu memiliki kemampuan menyerap sinar matahari hingga 600 watt. Setelah diserap, bagian konverter di bawahnya akan mengolah tegangan listrik dari 12 volt menjadi 220 volt. "Dari kapasitas maksimum sampah sebanyak delapan kilogram, bisa dihasilkan lima kilogram pupuk kompos," imbuh Lanny.
Bersama dua orang mahasiswa, Pandyapratita Putra dan Alvian Nugraha, mereka berhasil meraih juara ke-3 dalam ajang Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Surabaya tahun 2016 yang diserahkan pada 31 Mei 2016.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan sistem peralatan ini dengan mudah, dikelola secara mandiri oleh kelompok rukun tetangga atau yang lebih besar," tutur Lanny. Dengan begitu, sampah-sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan kembali untuk kepentingan penghijauan di lingkungan tempat tinggal. Ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembuatan kompos cair yang bernilai jual cukup tinggi.
Solar panel yang terletak di bagian atap mesin komposter itu memiliki kemampuan menyerap sinar matahari hingga 600 watt. Setelah diserap, bagian konverter di bawahnya akan mengolah tegangan listrik dari 12 volt menjadi 220 volt. "Dari kapasitas maksimum sampah sebanyak delapan kilogram, bisa dihasilkan lima kilogram pupuk kompos," imbuh Lanny.
Bersama dua orang mahasiswa, Pandyapratita Putra dan Alvian Nugraha, mereka berhasil meraih juara ke-3 dalam ajang Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Surabaya tahun 2016 yang diserahkan pada 31 Mei 2016.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan sistem peralatan ini dengan mudah, dikelola secara mandiri oleh kelompok rukun tetangga atau yang lebih besar," tutur Lanny. Dengan begitu, sampah-sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan kembali untuk kepentingan penghijauan di lingkungan tempat tinggal. Ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembuatan kompos cair yang bernilai jual cukup tinggi.
Daftar pustaka :
1. Dosen di Surabaya Bikin Mesin Pembuat Kompos Bertenaga Surya
https://m.tempo.co/read/news/2016/06/10/061778625/dosen-di-surabaya-bikin-mesin-pembuat-kompos-bertenaga-surya, di akses tanggal 14 maret 2017
2.http://komposorganik3.blogspot.co.id/ , di akses tanggal 14 maret 2017
3.mesin kompos sampah
organik http://www.rumahmesin.com/produk/mesin-kompos-sampah-organik/ , di akses tanggal 14 maret 2017
4. Pengertian dan Manfaat Pupuk Kompos
http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-dan-manfaat-pupuk-kompos.html#, di akses tanggal 16 maret 2017
5. pengolahan sampah
organik
http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/sains-dan-edukasi/185-pengolahan-sampah-organik-pengomposan,
di akses tanggal 16 maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.